DOWNLOAD LOGO KABUPATEN PEKALONGAN (PEKALONGAN REGENCY)

 
TENTANG KABUPATEN PEKALONGAN (PEKALONGAN REGENCY)
Kabupaten Pekalongan (Pekalongan Regency) adalah sebuah kabupaten yang ada di wilayah provinsi Jawa Tengah. Secara geografis kabupaten Pekalongan terletak pada kootdinat 6.8825°S 109.67°E atau terletak diantara 109° 37' 55" sampai 109° 42' 19" Bujur Timur dan 6° 50' 42" sampai 6° 55' 44" Lintang Selatan. Berdasarkan letaknya, posisi kabupaten Pekalongan pada sebelah utaranya berbatasan langsung dengan Laut Jawa, sedangkan pada sisi sebelah timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Batang dan Kota Pekalongan, lalu pada sisi sebelah selatan kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Banjarnegara, sedangkan pada sisi sebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Pemalang. Kondisi geografis wilayah Kabupaten Pekalongan pada bagian utara merupakan kawasan dataran rendah, sedang sebelah selatannya merupakan dataran tinggi berupa pegunungan dalam rangkaian Dataran Tinggi Dieng.

Asal muasal penamaan Kabupaten Pekalongan yaitu berasal dari kata "Kalong". Kalong adalah hewan yang dalam bahasa Indonesia disebut Kelelawar. Menurut cerita legenda yang beredar di masyarakat, pemakaian nama "Kalong" ini berhubungan dengan cerita Raden Bahurekso yang merupakan abdi dalem Sultan Agung dan pernah menjabat sebagai Bupati Kendal I. Raden Bahurekso kala itu diberi perintah oleh Sultan Agung untuk membangun sebuah daerah di sebelah barat kota Kendal. Untuk memenuhi permintaan Sultan Agung tersebut Raden Bahurekso kemudian melakukan tapa menyerupai kalong/kelelawar (pada siang hari sembunyi dan hanya keluar pada malam hari untuk mencari makan) di daerah yang telah ditunjuk tersebut. Sehingga kemudian tempat dimana Raden Bahurekso melakukan tapa Kalong tersebut diberinama "Pekalongan", yang menunjukkan tempat yang digunakan untuk bertapa Kalong.

Berdasarkan penelusuran sejarah, Kabupaten Pekalongan sudah berdiri sejak lama, bahkan diperkirakan sudah ditinggali manusia sejak jaman prasejarah. Bukti sejarah yang menunjukkan hal itu diantarnya karena ditemukan Batu lumpang, yoni, lingga dan archa di beberapa tempat di Pekalongan yang merupakan perkakas dan bangunan yang berkembang di masa Megalitikum. Menurut sumber sejarah yang ada sstem kerajaan mulai ada di wilayah Pekalongan, dimana wilayah ini pada abad ke 16 merupakan bagian dari kekuasaan Kerajaan Islam Demak. Setelah Kerajaan Islam Demak runtuh, wilayah pekalongan pada sekitar abad ke 17 menjadi bagian dari kerajaan Mataram Islam. Pada masa Mataram Islam yang dipimpin oleh Sultan Agung, wilayah pekalongan telah dibentuk pemerintahan dengan menunjuk Pangeran Mandoeraredja sebagai Adipati dan dikukuhkan pada Kamis Legi 12 Rabiulawal 1042 H (25 Agustus 1622). Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Pekalongan.

Hingga pada masa penjajahan bangsa Belanda, yaitu pada kisaran abad ke 18, wilayah pekalongan mendapat pengaruh dari kongsi dagang kerajaan Hindia Belanda yaitu VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie). Sejak 1800-an sampai 1942 Wilayah Pekalongan secara langsung menjadi wilayah administratif wilayah Pemerintahan Hindia Belanda, atau disebut wilayah Gubernemen. Pengaruh kekuasaan Hindia Belanda kemudian mengubah tatanan pemerintahan yang telah ada sebelumnya, yaitu berubahnya nama Kadipaten menjadi Regentscap dan Kawedanan dirubah menjadi Gewest. Untuk memimpin wilayah tersebut, pemerintah Hindia Belanda mengangkat seorang Bupati. Pada masa Bupati Noto Dirdjo, pekalongan mengalami pembangunan yang pesat, diantaranya pemindahan ibu kota kabupaten ke wilayah Kajen, kemudian melakukan pembangunan pusat pemerintahan berupa rumah bupati, lalu secara bertaham membangunprasarana lainnya.

Kabupaten Pekalongan sendiri wilayahnya terdiri dari 19 kecamatan, 13 kelurahan, dan 272 desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2017, jumlah penduduk Kabupaten Pekalongan mencapai 934.929 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Pekalongan yaitu 837,00 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 1.117 jiwa/km². Kabupeten Pekalongan terkenal dengan sebutan "Kota Batik", karena di wilayah ini banyak terdapat pengrajin batik khas yang populer dengan sebutan "Batik Pekalongan". Centra industri batik ada di Kecamatan Buaran dan Wiradesa (International Batik Center), salah satu brand batik yang terkenal yaitu Batik Humas (singkatan dari Husein Mohammad Assegaff). Selain itu di kabupaten ini juga terdapat industri kain sarung terkenal yaitu Gajah Duduk dan Wadimoor.

Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Pekalongan ada banyak ragamnya, diantaranya wisata pegunungan Linggo Asri, pemandian linggo asri, wisata hutan pinus Linggo Asri milik Perum Perhutani, Pantai Sunter Depok, Watu Bahan, Pantai Wonokerto, Ekowisata Petungkriyono, Curug Siwatang Paninggaran, Candi Trenggolek Paninggaran, Puncak Anjir, Bukit Pawuluhan Kandangserang, Curug Bajing dan lain sebagainya. Sebenarnya masih banyak potensi wisata yang masih dikembangkan pemerintah daerah Kabupaten Pekalongan, mulai dari wisata alamnya yang masih banyak tersembunyi, hingga wisata keluarga yang hingga saat ini masih terus dikembangkan.

Website: www.pekalongankab.go.id


TENTANG LOGO KABUPATEN PEKALONGAN (PEKALONGAN REGENCY)
Berikut ini adalah arti/makna dari Logo Kabupaten Pekalongan menurut Surat Keputusan nomor 1/PD/DPRGR/II/1967 tanggal 29 Agustus 1967 :
  1. Bintang bersudut lima berwarna kuning emas, melambangkan Ketuhanan yang Maha Esa mencerminkan bahwa warga / penduduk Kabupaten Pekalongan meyakini dan berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sudut Lima pada Bintang, melambangkan Pancasila. Masyarakat di Kabupaten Pekalongan meyakini bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum dalam mengurus, mengatur dan membina daerah.
  2. Perisai tiga warna, berurutan dari kiri ke kanan kuning, sawo matang (coklat muda) dan coklat tua, melambangkan bahwa warga penghuni Kabupaten Pekalongan, terdiri dari warga negara yang berbeda asal, ras, kebangsaannya tetapi tetap bersatu padu. Warna kuning mewakili ras Tionghoa, coklat muda ras asli Indonesia, dan coklat tua mewakili ras Arab. Ras asli merupakan penghuni yang utama atau lajer (pokok). Dilukiskan di tengah perisai, melambangkan bahwa ras asli merupakan pihak yang merangkum kedua ras lainnya sehingga terjalain hubungan dalam kehidupan baik jasmaniah dan rohaniah.
  3. Keris, melambangkan jiwa patriotisme rakyat Kabupaten Pekalongan yang abadi, dalam membela dan membina serta membangun daerah maupun tanah air Indonesia.
  4. Laut dan Ikan, melambangkan bahwa sebagian kehidupan rakyat Kabupaten Pekalongan dari laut (nelayan).
  5. Padi Memangku Perisai, melambangkan kemakmuran daerah, serta merupakan sumber kehidupan serta makanan pokok rakyat. Jumlah butiran 45 biji melambangakan tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
  6. Pita Batik Jlamprang, melambangkan salah satu kesenian rakyat Kabupaten Pekalongan yaitu Batik Pekalongan yang merupakan kehidupan rakyat. Ceplok bunga berjumlah 8 melambangkan bulan Agustus.
  7. Elar (sawat), melambangkan cita-cita rakyat yang dinamis, cinta damai, menuju arah keagungan daerah dan peri kehidupan yang adil dan makmur serta lahir dan batin.

Untuk mendownload logo KABUPATEN PEKALONGAN (PEKALONGAN REGENCY) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:


LINK DOWNLOAD

>>  LOGO KABUPATEN PEKALONGAN (PEKALONGAN REGENCY)  <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN PEKALONGAN (PEKALONGAN REGENCY)"

Posting Komentar