DESKRIPSI
Kabupaten Probolinggo adalah sebuah kabupaten yang masuk ke dalam wilayah provinsi Jawa Timur. Secara posisi Kabupaten ini terletak di kordinat 112° 50’ 00” – 113° 30’ 00” Bujur Timur dan 7° 40’ 00" – 8° 10’ 00" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Selat Madura dan Kota Probolinggo, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Jember, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, sementara di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Pasuruan. Keadaan datarannya pada bagian selatan merupakan dataran tinggi yang merupakan daerah Lereng gunung. Sementara di wilayah utara, merupakan dataran rendah hingga kawasan pesisir.
Kabupaten Probolinggo adalah sebuah kabupaten yang masuk ke dalam wilayah provinsi Jawa Timur. Secara posisi Kabupaten ini terletak di kordinat 112° 50’ 00” – 113° 30’ 00” Bujur Timur dan 7° 40’ 00" – 8° 10’ 00" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Selat Madura dan Kota Probolinggo, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Jember, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, sementara di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Pasuruan. Keadaan datarannya pada bagian selatan merupakan dataran tinggi yang merupakan daerah Lereng gunung. Sementara di wilayah utara, merupakan dataran rendah hingga kawasan pesisir.
Kabupaten Probolinggo sendiri wilayahnya terdiri dari 24 kecamatan, 5 kelurahan, dan 325 desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2017, jumlah penduduk Kabupaten Probolinggo mencapai 1.095.370 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Probolinggo yaitu 1.696,17 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 645.79 jiwa/km². Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu kabupaten yang terletak di wilayah Tapal Kuda, Jawa Timur. Kabupaten ini dikelilingi oleh pegunungan Tengger, Gunung Semeru, dan Gunung Argopuro.
Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Probolinggo ada beragam diantaranya ada wisata Gunung Bromo di kecamatan Sukapura, wisata Gunung Argopuro dengan puncaknya bernama Puncak Rengganis di kecamatan Sukapura, wisata pulau Gili Ketapang yang berada di Selat Madura, Danau Ranu Segaran di kecamatan Tiris, wisata Candi Jabung peninggalan kerajaan Majapahit, kemudian ada juga wisata pemandian air panas di Desa Tiris, kemudian ada Air terjun Madakaripura di kecamatan Lumbang, arung jeram sungai pekalen di kecamatan Gading dan lain sebagainya.
Selain tempat wisata diatas masih ada lagi destinasi yang cukup menarik untuk dikunjungi, diantaranya yaitu wisata kuliner berupa makanan khas Kabupaten Probolinggo, ada Nasi glepungan (sari-sari jagung) terdiri dari ikan asin, lalapan, sambal pedas. Kemudian ada sirup pokak, dimana minuman ini memiliki khasiat untuk menghangatkan badan, meredakan sakit tenggorokan, juga dapat diminum dengan es. Ada keripik kentang khas probolinggo, Mangga Probolinggo, keripik olok ( kepiting muda), Ketan Kratok atau oncer atau sering disebut dengan sorghum atau jagung cantel. Ada juga anggur Prabu Bestari dan Soto Kraksaan yang memiliki kekhasasn berupa kuahnya diberi santan tetapi tidak terlalu kental.
Website Resmi Kabupaten Probolinggo : www.probolinggokab.go.id
SEJARAH KABUPATEN PROBOLINGGO
Sejarah berdirinya Kabupaten Probolinggo berkaitan dengan masa kekuasaan Kerajaan Majapahit di masa kepemimpinan Raja Majapahit ke-4 yakni Prabu Radjasanagara atau yang dikenal sebagai Sri Nata Hayam Wuruk. Kabupaten Probolinggo dulunya diberi nama "Banger", sesuai dengan nama sungai yang mengalir ditengah wilayah ini. Banger sendiri sebenarnya adalah sebuah pedukuhan kecil yang berada di bawah pemerintahan Akuwu di Sukodono. Nama Banger sendiri dikenal dari buku Negarakertagama yang ditulis oleh pujangga kerajaan Majapahit yang terkenal yaitu Mpu Prapanca.
Sebagai penguasa Kerajaan, Hayam wuruk mencoba untuk mendekatkan diri kepada para rakyatnya, oleh karena itu ia ditemani Patih Amangku bumi Gadjah Mada berkeliling ke daerah-daerah diantaranya Lumajang dan Bondowoso. Perjalanan ini dimaksudkan agar dirinya buisa melihat langsung kondisi masyarakatnya serta mengecek apakah pemerintahan yang dipimpinnya terlaksana dengan baik oleh para pembantunya di daerah. Selama perjalanan Raja Hayam Wuruk sempat singgah di beberapa desa, diantaranya desa Banger, desa Baremi dan desa Borang.
Singgahnya Prabu Hayam Wuruk di desa Baremi, Banger dan Borang, disambut masyarakat sekitar dengan penuh sukacita. Hingga pada hari Kamis Pahing (Respati Jenar) tanggal 4 september 1359 Masehi, Prabu Hayam Wuruk memerintahkan kepada rakyat Banger agar memperluas Banger dengan membuka hutan yang ada di sekitarnya yang selanjutnya akan dijadikan sebagai pusat pemerintahan. Perintah itulah yang akhirnya menjadi landasan sejarah hari lahirnya Kota Probolinggo.
Banger mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan perkembangan zaman. Hal ini ternyata menarik perhatian dari Bre Wirabumi (Minakjinggo), Raja Blambangan yang berkuasa saat itu. Hingga pada akhirnya Banger dapat dikuasai oleh Bre Wirabumi. Bahkan Banger pernah menjadi kancah perang saudara antara Bre Wirabumi (Blambangan) dengan Prabu Wikramardhana (Majapahit) yang dikenal dengan “Perang Paregreg”.
Ketika seluruh Wilayah Nusantara dapat dipersatukan di bawah kekuasaan Majapahit tahun 1357 M (tahun 1279 Saka), Maha Patih Gajah Mada telah dapat mewujudkan ikhrarnya dalam Sumpah Palapa. Menyambut keberhasilan ini, Sang Maha Raja Prabu Hayam Wuruk berkenan berpesiar keliling negara. Perjalanan muhibah ini terlaksana pada tahun 1359 (tahun 1281 Saka). Ketika rombongan tamu agung ini hendak melanjutkan perjalanan, Sang Prabu diliputi rasa sedih karena enggan untuk berpisah. Karena Sang Prabu Maha Raja junjungannya berkenan mengunjungi dan singgah berlama-lama di tempat ini. Sejak itu warga disini menandai tempat ini dengan sebutan "Prabu Linggih". Artinya tempat persinggahan Sang Prabu sebagai "Tamu Agung". Sebutan Prabu Linggih selanjutnya mengalami proses perubahan ucap hingga kemudian berubah menjadi "Probo Linggo". Maka sebutan itu kini menjadi Probolinggo.
ARTI LOGO KABUPATEN PROBOLINGGO
Berikut adalah makna/arti dari setiap gambar yang ada di logo Kabupaten Probolinggo:
- Bintang berwarna kuning melambangkan ketuhanan yang maha esa.
- Sungai sebagai tanda "sungai banger". Yang menjadi asal nama kabupaten ini.
- Angin berwarna merah dan putih sebagai ciri khas Kabupaten Probolinggo yang terkenal dengan sebutan "Angin Gending". Angin ini biasanya datang pada musim kemarau dari arah tenggara
- Gunung sebagai tanda Gunung Bromo yang terletak di Pegunungan Tengger.
- Dataran tanah berwarna hijau, merupakan pertanda daerah daratan Kab.Probolinggo yang cukup subur.
- Gelombang air laut, yang menunjukkan letak Kabupaten Probolinggo di tepi Selat Madura
- Daun anggur sebanyak 4 buah berwarna hijau muda, dengan 17 buah anggur. Menunjukkan hasil buah-buahan khas Probolinggo.
- Daun mangga sebanyak lima, dan buah mangga sebanyak 8 buah.Menunjukkan hasil buah-buahan khas Probolinggo.
- Susunan buah anggur-buah mangga-daun anggur-daun mangga melambangkan tanggal kemerdekaan Indonesia 17-8-45 (17 Agustus 1945)
- Pita dasar dengan warna putih bertuliskan Prasadja Ngesti Wibawa yang beartikan "Bersahaja menciptakan kemuliaan"
Arti Warna:
- Warna kuning berartikan keagungan, keluhuran, dan kemuliaan.
- Warna biru berartikan kesetiaan.
- Warna hijau berartikan kesuburan, kemakmuran.
DOWNLOAD LOGO KABUPATEN PROBOLINGGO
Untuk mendownload logo KABUPATEN PROBOLINGGO (PROBOLINGGO REGENCY) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN PROBOLINGGO (PROBOLINGGO REGENCY)"
Posting Komentar