DOWNLOAD LOGO KABUPATEN SIDOARJO (SIDOARJO REGENCY)

 
DESKRIPSI
Kabupaten Sidoarjo adalah sebuah kabupaten yang masuk ke dalam wilayah provinsi Jawa Timur. Secara posisi Kabupaten ini terletak di kordinat 112° 05’ 00” – 112° 09’ 00” Bujur Timur dan 7° 03’ 00" – 7° 05’ 00" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Selat Madura, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Pasuruan, sementara di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto. Keadaan datarannya merupakan dataran rendah hingga kawasan pesisir di bagian timur.

Kabupaten Sidoarjo sendiri wilayahnya terdiri dari 18 kecamatan dan 353 kelurahan. Berdasarkan data statistik pada tahun 2019, jumlah penduduk Kabupaten Sidoarjo mencapai 2.266.533 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Sidoarjo yaitu 714,24 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 3.173,35 jiwa/km². Perikanan, industri dan jasa merupakan sektor perekonomian utama Sidoarjo. Selat Madura di sebelah Timur merupakan daerah penghasil perikanan, di antaranya Ikan, Udang, dan Kepiting.  Udang dan Bandeng merupakan komoditas perikanan yang utama Kabupaten Sidoarjo, sebagaimana yang tergambar di dalam logo kabupaten ini.  

Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Sidoarjo ada beragam diantaranya ada wisata Monumen Jayandaru, Wisata Lumpur Lapindo, Gelanggang Olahraga Sidoarjo, Delta Fishing, Wisata Sungai Karanggayam, Wisata Bahari Tlocor dan wisata Pulau Sarinah. Ada juga wisata religi, diantaranya Makam KH. Ali Mas Ud, Makam Dewi Sekardadu, Masjid Agung Sidoarjo, Masjid Jami' Al Abror Sidoarjo, Pura Jala Siddhi Amertha, Tempat Ibadat Tri Dharma Tjong Hok Kiong dan Gereja Pantekosta Elohim. Ada juga wisata sejarah seperti Museum Mpu Tantular, Candi Dermo, Candi Mendalem, Candi Pari, Candi Sumur dan Candi Tawangalun. Ada juga wisata berupa Kawasan Pemancingan Kalanganyar di Cemandi, Kampung Krupuk Desa Kedungrejo, Kampung Batik Jetis dan Sentra tas dan koper Tanggulangin. Ada juga beberapa taman yang bisa jadi alternatif wisata, yaitu Taman Dwarakerta Porong, Taman Apkasi Porong, Taman Abhirama, Pagerwojo dan Taman Tanjung Puri Sidoarjo 

Selain tempat wisata diatas, jangan lupa juga saat anda berkunjung di Kabupaten ini untuk mencicipi makanan atau minuman khasnya, yaitu diantaranya ada Kupang lontong, Sate kerang, Otak otak bandeng, Ote-Ote Khas Porong, Lontong Balap, Kerupuk udang, Bandeng asap, Bandeng presto, Petis dan Klepon. Di Kabupaten ini juga ada sentra industri kecil yang membuat kerajinan tas dan koper, terdapat di Tanggulangim. Ada juga sentra industri sandal dan sepatu di desa\Wedoro, kecamatan  Waru dan di desa Tebel, kecamatan Gedangan. Serta ada juga sentra industri kerupuk di desaTelasih, kecamatanTulangan. Tentunya tempat-tempat tersebut bisa menjadi alternatif kunjungan setelah berwisata atau berkunjung ke kabupaten ini untuk sekedar berbelanja makanan atau kerajinan khas Kabupaten Sidoarjo.

Website Resmi Kabupaten Sidoarjo : www.sidoarjokab.go.id

SEJARAH KABUPATEN SIDOARJO
Sejarah keberadaan Kabupaten Sidoarjo dapat ditelusuri melalui sejarah Kerajaan Janggala, dimana Kabupaten Sidoarjo pernah menjadi Pusat Pemerintahannya. Kerajaan Janggala sendiri merupakan pecahan dari kerajaan yang dipimpin oleh Airlangga dari Wangsa Isyana dan berdiri tahun 1042 dan berakhir sekitar tahun 1130-an. Menurut catatan China, nama Janggala  diperkirakan berasal dari kata "Hujung Galuh" atau yang disebut "Jung-Ya-Lu". Hujung Galuh adalah sebuah wilayah yang terletak di daerah muara sungai Brantas dan merupakan wilayah yang saat ini menjadi bagian dari Kota Surabaya. Hujung Galuh merupakan kota pelabuhan penting pada masa kerajaan Jenggala hingga berdirinya pada masa kerajaan Majapahit. 

Pada tahun 1042, air langga turun tahta, putri mahkota yang bernama "Sanggramawijaya Tunggadewi menolak meneruskan tahta dan memilih menjadi seorang pertapa. Hal ini kemudian menimbulkan perebutan tahta oleh kedua putra Airlangga yaitu Sri Samarawijaya dan Mapanji Garasakan. Pada akhir November 1042, guna meredam perrselisihan tersebut Airlangga membagi dua wilayah kerajaannya, Sri Samarawijaya mendapatkan Kerajaan Kadiri di sebelah barat yang berpusat di kota baru yaitu Daha. Sedangkan Mapanji Garasakan mendapatkan Kerajaan Janggala yang berada di sebelah timur dan berpusat di kota lama yaitu Kahuripan. Pembagian kerajaan sepeninggal Airlangga terkesan sia-sia, karena antara kedua putranya tetap saja terlibat perang saudara untuk saling menguasai. 

Menurut prasasti Ngantang (1135), Kerajaan Janggala akhirnya ditaklukkan oleh Sri Jayabhaya raja Kadiri, dengan semboyannya yang terkenal, yaitu Panjalu Jayati, atau Kadiri Menang. Sejak saat itu Janggala menjadi bawahan Kadiri. Setelah Kadiri ditaklukkan Singhasari tahun 1222, dan selanjutnya oleh Majapahit tahun 1293, secara otomatis Janggala pun ikut dikuasai. Pada zaman Majapahit nama Kahuripan lebih populer daripada Janggala, sebagaimana nama Daha lebih populer daripada Kadiri.

Pada masa kolonialisme Hindia Belanda, daerah Sidoarjo bernama Sidokare, yang merupakan bagian dari Kabupaten Surabaya. Pada 1859, berdasarkan Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No. 9/1859 tanggal 31 Januari 1859 Staatsblad No. 6, daerah Kabupaten Surabaya dibagi menjadi dua bagian yaitu Kabupaten Surabaya dan Kabupaten Sidokare. Pada tanggal 28 Mei 1859, nama Kabupaten Sidokare yang memiliki konotasi kurang bagus diubah namanya menjadi Kabupaten Sidoarjo. Berdasarkan sejarah ini, tanggal pembagian wilayah Surabaya yang salah satunya menjadi Kabupaten Sidoarjo, yaitu tanggal 31 Januari 1859 dijadikan sebagai Hari Jadi Kabupaten Sidoarjo.

Pada masa Pedudukan Jepang (8 Maret 1942 - 15 Agustus 1945), daerah delta Sungai Brantas termasuk Sidoarjo juga berada di bawah kekuasaan Pemerintahan Militer Jepang.  Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah pada Sekutu, hingga akhirnya Indonesia Memproklamasikan Kemerdekaan. Permulaan bulan Maret 1946 Belanda mulai aktif dalam usaha-usahanya untuk menduduki kembali beberapa wilayah di Indonesia, dan berhasil menduduki Gedangan, mengetahui hal itu pemerintah Indonesia kemudian memindahkan pusat pemerintahan Sidoarjo ke Porong. Tanggal 24 Desember 1946, Belanda mulai menyerang kota Sidoarjo dengan serangan dari jurusan Tulangan. Sidoarjo jatuh ke tangan Belanda hari itu juga. Pusat pemerintahan Sidoarjo lalu dipindahkan lagi ke daerah Jombang. 

Pemerintahan pendudukan Belanda (dikenal dengan nama Recomba) berusaha membentuk kembali pemerintahan seperti pada masa kolonial dulu. Pada November 1948, dibentuklah Negara Jawa Timur salah satu negara bagian dalam Republik Indonesia Serikat. Sidoarjo berada di bawah pemerintahan Recomba hingga tahun 1949. Pada 27 Desember 1949, sebagai hasil kesepakatan Konferensi Meja Bundar, Belanda menyerahkan kembali Negara Jawa Timur kepada Republik Indonesia, sehingga daerah delta Brantas dengan sendirinya menjadi daerah Republik Indonesia. 

ARTI LOGO KABUPATEN SIDOARJO
Berikut adalah makna/arti dari setiap gambar yang ada di logo Kabupaten Sidoarjo:
  1. Sebuah segilima beraturan yang sisi-sisinya berbentuk kurung kurawal melambangkan : Falsafah Pancasila yang juga mengandung arti bahwa rakyat Daerah Kabupaten Sidoarjo telah mentrapkan ajaran Pancasila dengan tertib dan pasti,
  2. Sebuah bintang bersudut lima melambangkan : KeTuahanan Yang Maha Esa yang menggambarkan kehidupan ber-KeTuhanan / beragama dari rakyat Daerah Kabupaten Sidoarjo
  3. Setangkai padi, depalan belas butir dan sebatang tebu lima ruas dengan bentuk bulat melambangkan : Hasil bumi yang paling penting dalam daerah Kabupaten Sidoarjo. Sedangkan bentuk yang membulat dari padi dan tebu tersebut menggambarkan kebulatan tekad untuk membangun masyarakat yang adil dan makmur. 18 (delapan belas) butir padi menunjukkan banyaknya Kecamatan dalam daerah Kabupaten Sidoarjo.
  4. Ikan bandeng dan ikan udang membentuk hurus " S " melambangkan : Hasil tambak dalam daerah Kabupaten Sidoarjo. Bentuk hurus " S " dari ikan bandeng dan ikan udang tersebut menunjukkan huruf pertama dari Sidoarjo
 
Arti Warna:
  • Warna Biru Laut pada lambang berarti air yang menggambarkan bahwa Daerah Kabupaten Sidoarjo yang terkenal dengan nama: "DELTA BRANTAS" dikelilingi air yaitu sungai dan laut. Warna biru laut yang terlepas dalam lingkaran padi dan tebu berarti air yang menggambarkan bahwa daerah Kabupaten Sidoarjo adalah daerah tambak yang banyak menghasilkan ikan bandeng dan ikan udang.
  • Warna dasar Hijau menggambarkan kesuburan daerah Kabupaten Sidoarjo (Delta Brantas)
  • Warna Kuning pada bintang, padi, tebu dan pita menggambarkan kesejahteraan rakyat Kabupaten Sidoarjo
  • Warna Hitam pada tebu, ikan bandeng, ikan udang dan tulisa Kabupaten Sidoarjo menggambarkan keteguhan Iman rakyat daerah Kabupaten Sidoarjo.
  • Warna Abu-abu ikan bandeng dan ikan udang adalah warna pelengkap.

DOWNLOAD LOGO KABUPATEN SIDOARJO
Untuk mendownload logo KABUPATEN SIDOARJO (SIDOARJO REGENCY) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:


LINK DOWNLOAD

>>  LOGO KABUPATEN SIDOARJO (SIDOARJO REGENCY)  <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN SIDOARJO (SIDOARJO REGENCY)"

Posting Komentar