DESKRIPSI
Kota Pekalongan adalah sebuah kabupaten yang masuk ke dalam wilayah provinsi Jawa Tengah. Secara posisi Kota Pekalongan terletak di kordinat 109° 37’ 55” – 109° 42’ 19” Bujur Timur dan 6° 50’ 42" – 6° 55’ 44" Lintang Selatan, dimana posisinya pada sebelah utara berbatasan langsung dengan Laut Jawa, sedang pada sebelah timurnya berbatasan dengan Kabupaten Batang, semntera di sebelah Selatan Kota ini berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang, sementara itu di sebelah Barat berbatasan langsung dengan Kabupaten Pekalongan. Secara umum kondisi daratan di Kota Pekalongan merupakan kawasan dengan wilayah datar
Kota Pekalongan adalah sebuah kabupaten yang masuk ke dalam wilayah provinsi Jawa Tengah. Secara posisi Kota Pekalongan terletak di kordinat 109° 37’ 55” – 109° 42’ 19” Bujur Timur dan 6° 50’ 42" – 6° 55’ 44" Lintang Selatan, dimana posisinya pada sebelah utara berbatasan langsung dengan Laut Jawa, sedang pada sebelah timurnya berbatasan dengan Kabupaten Batang, semntera di sebelah Selatan Kota ini berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang, sementara itu di sebelah Barat berbatasan langsung dengan Kabupaten Pekalongan. Secara umum kondisi daratan di Kota Pekalongan merupakan kawasan dengan wilayah datar
Kota Pekalongan sendiri wilayahnya terdiri dari 4 kecamatan dan 27 kelurahan. Berdasarkan data statistik pada tahun 2020, jumlah penduduk Kota Pekalongan mencapai 224.063 jiwa. Luas wilayah Kota Magelang yaitu 45,25 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 4.951 jiwa/km². Masyarakat Kota Pekalongan sebagian besar memiliki mata pencaharian di sektor Industri dan perikanan, bahkan untuk sektor perikanannya Kota Pekalongan memiliki sebuah pelabuhan perikanan terbesar di Pulau Jawa. Di Kota ini banyak terdapat banyak industri pengolahan hasil laut, seperti ikan asin, terasi, sarden, dan kerupuk ikan.
Destinasi wisata yang ada di Kota Pekalongan cukup banyak sekalipun memiliki wilayah yang relatif kecil, diantara ada destinasi wisata berupa pantai yaitu Pantai Pasir Kencana dan Pantai Slamaran Indah. Ada juga beberapa desa wisata yang menarik untuk dikunjungi yaitu, Kampoeng Batik Kauman, Kampung Wisata Batik Pesindon, Kampung Wisata ATBM Medono dan Kampung Wisata Canting Landungsari. Anda juga bisa berkunjung ke Musium Batik Indonesia, Kawasan Kota Tua Jetayu, Monumen 03-10-1945, Taman Kota Kawasan Mataram dan Ziarah Makam Habib Ahmad Bin Abdullah Bin Tholib Al Atas untuk mengenal sejarah masa lalu kota Pekalongan ini.
Selain tempat wisata diatas masih ada lagi destinasi yang cukup menarik untuk dikunjungi, diantaranya Seaworld Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan (PPNP), Wisata Hutan Bakau (Mangrove Park), Water Park Dupan dan Wahana Wisata Keluarga Meduri Asri. Selain itu di Kota Pekalongan juga sering diadakan event-event budaya dan nasional, diantaranya Pekan Batik Nusantara (PBN) dan Pekan Batik Internasional (PBI) yang diadakan di bulan Oktober setahun sekali, Hari Teknologi Nasional yang diadakan setiap bulan September setahun sekali dan acara Khoul yang dilaksanakan dalam rangka memperingati wafatnya Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Alatas, diselenggarakan 1 tahun sekali menjelang bulan puasa Ramadhan.
Situs Resmi Kota Magelang : www.pekalongankota.go.id
SEJARAH KOTA PEKALONGAN
Sejarah Kota Pekalongan secara asal-usul berdirinya memang belum jelas, hal ini karena minimnya bukti-bukti sejarah baik berupa dokumen tertulis ataupun benda peninggalan. Dokumen tertua yang menjadi satu-satunya bukti sejarah Kota Pekalongan adalah dokumen Keputusan Pemerintah Hindia Belanda (Gouvernements Besluit) Nomor 40 tahun 1931. Dalam dokumen itu disebutkan nama Pekalongan yang ditulis dengan kata "Halong" dan juga kata yang tertulis dibawah simbol kota "Pek-Along-An".
Berdasarkan keputusan DPRD Kota Besar Pekalongan tanggal 29 Januari 1957 dan tambahan Lembaran Daerah Swatantra Tingkat I Jawa Tengah tanggal 15 Desember 1958, serta persetujuan Pepekupeda Teritorium 4 dengan SK Nomor KTPS-PPD/00351/II/1958, menyatakan bahwa nama Pekalongan berasal dari kata 'A-Pek-Halong-An' yang berarti pengangsalan (pendapatan).
Pada pertengahan abad ke-19 di kalangan kaum liberal Belanda muncul pemikiran etis, yang selanjutnya dikenal sebagai politik etis, yang menyerukan Program Desentralisasi Kekuasaan Administratif yang memberikan hak otonomi kepada setiap Karesidenan dan Kota Besar serta pembentukan dewan-dewan daerah di wilayah administratif tersebut. Pemikiran kaum liberal ini ditanggapi oleh Pemerintah Kerajaan Belanda dengan dikeluarkannya Staatbland Nomor 329 Tahun 1903 yang menjadi dasar hukum pemberian hak otonomi kepada setiap residensi dan untuk Kota Pekalongan.
Hak otonomi ini diatur dalam Staatblaad Nomor 124 tahun 1906 tanggal 1 April 1906 tentang Decentralisatie Afzondering van Gelmiddelen voor de Hoofplaatss Pekalongan uit de Algemenee Geldmiddelen de dier Plaatse yang berlaku sejak tanggal ditetapkan. Pada tanggal 8 Maret 1942 Pemerintah Hindia Belanda menandatangani penyerahan kekuasaan kepada tentara Jepang. Jepang menghapus keberadaan dewan-dewan daerah, sedangkan Kabupaten dan Kotamadya diteruskan dan hanya menjalankan pemerintahan dekonsentrasi.
Kota Pekalongan dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tanggal 14 Agustus 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Besar dalam lingkungan Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Selanjutnya dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah, maka Pekalongan berubah sebutannya menjadi Kotamadya Dati II Pekalongan. Terbitnya PP Nomor 21 Tahun 1988 tanggal 5 Desember 1988 dan ditindaklanjuti dengan Inmendagri Nomor 3 Tahun 1989 mengubah batas wilayah Kotamadya Dati II Pekalongan sehingga luas wilayahnya berubah dari 1.755 Ha menjadi 4.465,24 Ha dan terdiri dari 4 Kecamatan, 22 desa dan 24 kelurahan.
ARTI LOGO KOTA PEKALONGAN
Logo Kota Pekalongan ini disahkan pada tanggal 29 Januari 1957 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Peralihan Kota Besar Pekalongan. dengan Tambahan Lembaran Daerah Swantantra Tingkat I Jawa Tengah tanggal 15 Desember 1958 seri B No. 11 dan telah mendapatkan persetujuan dari Penguasa Perang Daerah Teritorium IV dengan Surat Keputusan tanggal 18 Nopember 1958, Nomor KPTS-PPD/00351/11/1958. Peraturan Daerah ini juga disahkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan Keputusan tanggal 4 September 1959, No. Des. 9/52/20.
Berikut ini adalah arti atau makna dari Logo Kota Pekalongan:
- Perisai bertajuk lukisan benteng sebagai lambang Kota dengan 5 (Pancasila) menara, satu diantaranya yang ditengah merupakan pintu gerbang dan sedikit lebih tinggi dari yang lain, menggambarkan adanya satu sila yang menonjol, yakni ‘Ketuhanan Yang Maha Esa‘. Yang berarti penduduknya beribadah. Benteng berwarna hitam bata lambang kekuatan.
- Benteng, Daerah Kota Pekalongan dilambangkan dengan beteng Mataram, sebab Kota timbul dari beteng dan Pekalongan menurut sejarahnya semula termasuk wilayah Mataram. Warna hitam = batu, yang menggambarkan kekuatan.
- Berdasar biru menggambarkan laut berisi 3 ikan berwarna putih perak (trias politica) di dalam jaring berwarna hitam yang berarti sejarah pertumbuhan asal mulanya Kota Pekalongan tumbuh karena tempat penangkapan ikan laut ( A- Pek- ALONG- AN).
- Ikan dalam jaring, Lambang Kota yang asal mulanya tumbuh, karena tempat penangkapan ikan laut (A-PEK-ALONG-AN). Warna ikan putih = Perak, yang menggambarkan hasil yang berfaedah. Jaring berwarna hitam.
- Canting, sebagai Lambang Kota Batik. Warna Canting Merah melambangkan perdagangan batik yang hidup. Tangkai Canting bermotif batik Jlamprang berwarna hijau daun padi yang sedang tumbuh yang melambangkan senantiasa tumbuh ke arah kesejahteraan.
DOWNLOAD LOGO KOTA PEKALONGAN
Untuk mendownload logo KOTA PEKALONGAN (PEKALONGAN CITY) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KOTA PEKALONGAN (PEKALONGAN CITY)"
Posting Komentar