DESKRIPSI
Kota Batu adalah sebuah kota yang masuk ke dalam wilayah provinsi Jawa Timur. Secara posisi Kota Batu terletak di kordinat 122° 17’ 00” – 122° 57’ 00” Bujur Timur dan 7° 44’ 00" – 8° 26’ 00" Lintang Selatan, dimana posisinya pada sebelah utara berbatasan langsung dengan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan, sedang pada sebelah timurnya berbatasan dengan Kabupaten Malang, sementara di sebelah Selatan Kota ini berbatasan dengan Kabupaten Malang, sementara itu di sebelah Barat berbatasan langsung dengan Kabupaten Malang. Secara umum kondisi daratan di Kota Batu merupakan kawasan dataran tinggi dan perbukitan yang terletak di lereng gunung Arjun-Welirang dan gunung Butak-Kawi-Panderman.
Kota Batu adalah sebuah kota yang masuk ke dalam wilayah provinsi Jawa Timur. Secara posisi Kota Batu terletak di kordinat 122° 17’ 00” – 122° 57’ 00” Bujur Timur dan 7° 44’ 00" – 8° 26’ 00" Lintang Selatan, dimana posisinya pada sebelah utara berbatasan langsung dengan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan, sedang pada sebelah timurnya berbatasan dengan Kabupaten Malang, sementara di sebelah Selatan Kota ini berbatasan dengan Kabupaten Malang, sementara itu di sebelah Barat berbatasan langsung dengan Kabupaten Malang. Secara umum kondisi daratan di Kota Batu merupakan kawasan dataran tinggi dan perbukitan yang terletak di lereng gunung Arjun-Welirang dan gunung Butak-Kawi-Panderman.
Kota Batu sendiri wilayahnya terdiri dari 3 kecamatan, 5 kelurahan dan 19 desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2017, jumlah penduduk Kota Batu mencapai 203.214 jiwa. Luas wilayah Kota Batu yaitu 136,74 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 1.486 jiwa/km². Posisi Kota Batu cukup strategis, yaitu sebagai penghubung jalur perekonomian Malang-Kediri dan Malang-Jombang. Sektor utama perekonomian masyarakat kota Batu ada di sektor pertanian dan pariwisata. Letaknya yang berada di area pegunungan membuat pariwisata disana tumbuh dengan pesat dan pertanian yang subur terutama pertanian Apel, dimana Kota Batu merupakan penghasil Apel terbesar di Indonesia, sehingga dijuluki sebagai Kota Batu.
Destinasi wisata yang ada di Kota Batu cukup banyak, bahkan merupakan salah satu yang terbesar di Indonesa. Dilihat dari kunjungan wisatanya, Kota Batu memiliki jumlah kunjungan wisata terbesar bahkan bisa disandingkan dengan Bali. Wisata alamnya, yaitu wisata gua yang ada di Cangar dan Tlekung, Air terjun Coban Rais, Air terjun Coban Talun, Air terjun Coban Putri, Pemandian Songgoriti (pemandian air panas), Pemandian Selecta (pemandian air), Pemandian Selecta (pemandian air) dan Pemandian Cangar (pemandian air panas mengandung belerang). Ada juga Agrowisata yaitu Arboretum Sumber Brantas (mata air Sungai Brantas) dan Kusuma Agrowisata (perkebunan apel, stroberi, jambu, dan jeruk, serta tempat outbound).
Selain tempat wisata diatas masih ada lagi destinasi yang cukup menarik, diantaranta ada Taman Hutan Raya Raden Soerjo, Gunung Panderman, Batu Secret Zoo (Jawa Timur Park 2), Jawa Timur Park 1, Batu Night Spectacular, Batu Wonderland, Eco Green Park, Kusuma Waterpark, Predator Fun Park, Jatim Park 3, Wisata Edukasi Susu Batu dan wisata Kampoeng Kidz. Ada juga tempat wisata bertema pendidikan, diantaranya yaitu Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, Museum Angkut+, Museum Satwa (Jawa Timur Park 2), The Bagong Adventure Museum Tubuh dan Omah Munir (Museum).
Situs Resmi Kota Batu : www.batukota.go.id
SEJARAH KOTA BATU (BATU CITY)
Sejarah awal berdirinya kota Batu berawal pada masa pemerintahan Kerajaan Medang yang pada masa itu dipimpin oleh Raja Sindok yang juga merupakan raja pertama kerajaan Medang. Pada masa itu seorang petinggi kerajaan mendapat perintah dari sang raja agar mencarikan sebuah wilayah yang akan digunakan sebagai tempat peristirahatan keluarga kerajaan. Raja menghendaki agar lokasinya berada di pegunungan berudara sejuk, nyaman serta memiliki pemandangan alam yang indah dan dekat dengan mata air. Petinggi kerajaan yang bernama Mpu Supo tersebut kemudian pergi mengembara mencari tempat seperti yang diminta sang Raja. Mpu Supo akhirnya berhasil menemukan sebuah kawasan yang sesuai dengan permintaan raja.
Mpu Supo kemudian membangun wilayah tersebut menjadi tempat singgah untuk istirahat keluarga kerajaan, tak lupa Mpu supo juga membangun sebuah Candi yang kemudian diberi nama Candi Supo sebagai sarana beribadah. Kawasan ini sekarang dikenal dengan nama Songgoriti. Di tempat peristirahatan tersebut terdapat sumber mata air yang mengalir dingin dan sejuk seperti semua mata air di wilayah pegunungan. Mata air dingin tersebut sering digunakan mencuci keris-keris yang bertuah sebagai benda pusaka dari Kerajaan Medang. Mata air tersebut kini menjadi sumber mata air panas, yang oleh mitos masyarakat disana berubah karena sering digunakan untuk mencuci pusaka, sehingga airnya memiliki energi supranatural.
Nama Kota Batu sendiri menurut penuturan masyarakat disana berasal dari nama seorang ulama pengikut Pangeran Diponegoro yang bernama Abu Ghonaim atau disebut sebagai Kyai Gubug Angin yang selanjutnya masyarakat setempat akrab menyebutnya dengan panggilan Mbah Wastu. Seiring berjalannya waktu dan disebabkan karena logat dan pengucapan masyarakat pada nama Mbah Wastu akhirnya sebutan Mbah Wastu lambat laun dipanggil sebagai Mbah Tu, lama-lama menjadi Mbatu atau Batu dan akhirnya digunakan sebagai sebutan wilayah tempat Mbah Wastu Tinggak yanitu Kota Batu saat ini.
Kecamatan Batu pernah menjadi kota kecamatan bagian dari Kabupaten Malang, kemudian bersama dengan Kecamatan Bumiaji dan Kecamatan Junrejo yang juga bagian dari Kabupaten Malang, ketiga kecamatan tersebut digabung dan Batu ditingkatkan statusnya menjadi kota administratif pada tahun 1993. Sejak tanggal 17 Oktober 2001, Batu ditetapkan sebagai kota otonom yang terpisah dari Kabupaten Malang. Tanggal penetapan Kota Batu sebagai kota Otonom kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kota Batu, yaitu tanggal 21 Oktober 2001.
ARTI LOGO KOTA BATU (BATU CITY)
Berikut ini adalah arti atau makna dari Logo Kota Batu:
- Gambar Bintang, melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa, yang bermakna meskipun berbeda suku, agama, dan pandangan hidup tetap menjunjung tinggi kerukunan umat beragama.
- Gambar Padi dan Kapas, melambangkan pangan dan sandang yang terdiri dari padi berjumlah 17 dan kapas berjumlah 10 mempunyai makna tanggal dan bulan peresmian Kota Batu.
- Gambar Gunung, melambangkan kekuatan dan kebesaran yaitu Kota Batu berada di lereng Gunung Panderman, Gunung Arjuno, dan Gunung Welirang yang memiliki kekayaan alam yang cukup besar terutama mata air yang menyatu menjadi Sungai Brantas, serta keanekaragaman flora dan fauna sehingga menjadi daya tarik wisata.
- Gambar Keris berwarna keemasan dengan posisi tegak, melambangkan jiwa ksatria, kekuatan, ketajaman pikir, batin dan perjuangan yang pantang menyerah serta kepribadian yang berbudaya untuk mencapai Kota Batu ke depan.
- Gambar Rantai berwarna hitam, melambangkan Persatuan dan Kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Rantai berjumlah tiga diartikan bahwa hubungan antara Manusia dengan Tuhan serta alam dan sesamanya adalah unsur yang tidak terpisahkan.
- Gambar Candi, melambangkan sistem pemerintahan Kota Batu yang tertib, rapi, dan teratur.
- Warna Dasar Hijau dengan gambar filosofi petak-petak sawah melambangkan Kota Batu adalah daerah agraris, mengandung arti filosofi “Gemah Ripah Loh Jinawi” (Daerah subur) dan sebagian besar masyarakatnya bertani.
- Gambar Air, melambangkan sumber kehidupan yang lestari.
- Bentuk Perisai yang memiliki lima sisi, melambangkan Pemerintah Kota Batu berdasarkan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia.
- Warna Merah Putih, melambangkan Bendera Indonesia.
- Tulisan Kota Batu menunjukkan sebutan bagi Kota dan Pemerintah Kota Batu.
- Candrasengkala "Hakaryo Guno Mamayu Bawono", mengandung arti Berkarya Guna Membangun Negara. Candrasengkala 1934 adalah Tahun Jawa yang merupakan peresmian Pemerintah Kota Batu dengan nilai kata: Hakaryo = 4, Guno = 3, Mamayu = 9, Bawono = 1 berjumlah 17, sebagai tanggal peresmian Kota Batu, dengan jumlah suku kata 11 bermakna dasar hukum peresmian Kota Batu diatur dalam UU No. 11 Tahun 2001.
DOWNLOAD LOGO KOTA BATU (BATU CITY)
Untuk mendownload logo KOTA BATU (BATU CITY) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KOTA BATU (BATU CITY)"
Posting Komentar