DOWNLOAD LOGO KOTA SURABAYA (SURABAYA CITY)

 
DESKRIPSI
Kota Surabaya adalah sebuah kota yang masuk ke dalam wilayah provinsi Jawa Timur. Secara posisi Kota Surabaya terletak di kordinat 112° 36’ 00” sampai 112° 54’ 00” Bujur Timur dan 7° 09’ 00" sampai 7° 21’ 00” Lintang Selatan, dimana posisinya pada sebelah utara berbatasan langsung dengan Selat Madura, sedang pada sebelah timurnya berbatasan dengan Selat Madura, sementara di sebelah Selatan Kota ini berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo, sementara itu di sebelah Barat berbatasan langsung dengan Kabupaten Gresik. Secara umum kondisi daratan di Kota Surabaya merupakan kawasan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 3 sampai 8 m di atas permukaan laut.

Kota Surabaya sendiri wilayahnya terdiri dari 31 kecamatan dan 154 kelurahan. Berdasarkan data statistik pada tahun 2017, jumlah penduduk Kota Surabaya mencapai 2.827.892 jiwa. Luas wilayah Kota Surabaya yaitu 350,54 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 8.067 jiwa/km².   Kota Surabaya merupakan Ibu Kota dari Provinsi Jawa Timur serta sekaligus merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Timur. Surabaya juga merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan dalam perjuangan Arek-Arek Suroboyo (Pemuda-pemuda Surabaya) dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dari serangan penjajah.

Destinasi wisata yang ada di Kota Surabaya diantaranya yaitu Ekowisata Mangrove Wonorejo, Pantai Kenjeran, Gedung De Javasche Bank, Pabrik Sirup Telasih, Kawasan Kota Tua Surabaya, Jembatan Merah, Monumen Jalesveva Jayamahe, Monumen Kapal Selam, Museum Loka Jala Crana, Museum Negeri Mpu Tantular dan Tugu Pahlawan. Selain itu adajuga destinasi eisata keluarga yatu Ciputra Waterpark, Kebun Binatang Surabaya, Taman Bungkul, Taman Harmoni, Patung Buddha Empat Wajah di Sukolilo, Kebun Bibit Surabaya, Pasar Buah Peneleh, Pasar Bunga Bratang, Pasar Bunga Kayoon dan Rumah Batik Surabaya serta Taman Remaja Surabaya.

Letak Kota Surabaya yang sangat strategis berada hampir di tengah wilayah Indonesia dan tepat di selatan Asia menjadikannya sebagai salah satu hub penting bagi kegiatan perdagangan di Asia Tenggara. Banyak perusahaan multinasional besar yang berkantor pusat di Surabaya, seperti PT Sampoerna Tbk; Wismilak; Maspion; Wings Group; Unilever Indonesia; Pakuwon Group; Jawa Pos Group; dan PT PAL Indonesia. Di Surabaya juga terdapat Terminal Pelabuhan Teluk Lamong yang merupakan terminal pelabuhan penyangga utama Pelabuhan Tanjung Perak. Terminal Pelabuhan Teluk Lamong ini menjadi green port pertama di Indonesia serta merupakan salah satu terminal pelabuhan tercanggih di dunia.

Situs Resmi Kota Surabaya : www.surabaya.go.id

SEJARAH KOTA SURABAYA (SURABAYA CITY)
Asal nama Surabaya berasal dari kata dalam bahasa jawa kuno yaitu "Sura" yang artinya adalah ikan hiu dan kata "Boyo" yang artinya adalah Buaya. Penamaan ini diambil dari sebuah legenda kuno yang menceritakan tentang pertempuran antara Ikan Hiu dan Buaya untuk mempertahankan kekuasaannya masing-masing yaitu darat dan air. Secara filosofis kisah legenda ini merupakan lambang dari perjuangan antara darat dan air, nama "Surabaya" sendiri diduga muncul setelah terjadinya pertempuran tersebut. Namun kisah legenda ini tentunya tidak bisa dijadikan tolok ukur berdirinya kota surabaya, oleh karena itu perlu penelusuran sejarah berdasarkan garis waktu.

Bukti sejarah menunjukkan bahwa Surabaya sudah ada jauh sebelum zaman kolonial, seperti yang tercantum dalam prasasti Trowulan I, berangka 1358 M. Dalam prasasti tersebut terungkap bahwa Surabaya (Churabhaya) masih berupa desa di tepi sungai Brantas dan juga sebagai salah satu tempat penyeberangan penting sepanjang daerah aliran sungai Brantas. Surabaya juga tercantum dalam pujasastra Kakawin Nagarakretagama yang ditulis oleh Empu Prapañca yang bercerita tentang perjalanan pesiar Raja Hayam Wuruk pada tahun 1365 M dalam pupuh XVII (bait ke-5, baris terakhir). Walaupun bukti tertulis tertua mencantumkan nama Surabaya berangka tahun 1358 M (Prasasti Trowulan) dan 1365 M (Nagarakretagama), para ahli menduga bahwa wilayah Surabaya sudah ada sebelum tahun-tahun tersebut.

Surabaya berasal dari cerita tentang perkelahian hidup-mati antara Adipati Jayengrono dan Sawunggaling. Konon, setelah mengalahkan pasukan Kekaisaran Mongol utusan Kubilai Khan atau yang dikenal dengan pasukan Tartar, Raden Wijaya mendirikan sebuah keraton di daerah Ujung Galuh dan menempatkan Adipati Jayengrono untuk memimpin daerah itu. Lama-lama karena menguasai ilmu buaya, Jayengrono semakin kuat dan mandiri sehingga mengancam kedaulatan Kerajaan Majapahit. Untuk menaklukkan Jayengrono, maka diutuslah Sawunggaling yang menguasai ilmu sura. Adu kesaktian dilakukan di pinggir Kali Mas, di wilayah Peneleh. Perkelahian itu berlangsung selama tujuh hari tujuh malam dan berakhir dengan tragis, karena keduanya meninggal setelah kehilangan tenaga. Nama Śūrabhaya sendiri dikukuhkan sebagai nama resmi pada abad ke-14 oleh penguasa Ujung Galuh, Arya Lêmbu Sora. 

Wilayah Surabaya dahulu merupakan gerbang utama untuk memasuki ibu kota Kerajaan Majapahit dari arah lautan, yakni di muara Kali Mas. Bahkan hari jadi kota Surabaya ditetapkan yaitu pada tanggal 31 Mei 1293. Hari itu sebenarnya merupakan hari kemenangan pasukan Majapahit yang dipimpin Raden Wijaya terhadap serangan pasukan Mongol. Pasukan Mongol yang datang dari laut digambarkan sebagai SURA (ikan hiu / berani) dan pasukan Raden Wijaya yang datang dari darat digambarkan sebagai BAYA (buaya / bahaya), jadi secara harfiah diartikan berani menghadapi bahaya yang datang mengancam. Maka hari kemenangan itu diperingati sebagai hari jadi Surabaya. Pada abad ke-15, Islam mulai menyebar dengan pesat di daerah Surabaya. Salah satu anggota Walisongo, Sunan Ampel, mendirikan masjid dan pesantren di wilayah Ampel. Tahun 1530, Surabaya menjadi bagian dari Kerajaan Demak. 

Pada masa Hindia Belanda, Surabaya berstatus sebagai ibu kota Karesidenan Surabaya, yang wilayahnya juga mencakup daerah yang kini wilayah Kabupaten Gresik; Sidoarjo; Mojokerto; dan Jombang. Pada tahun 1905, Surabaya mendapat status kotamadya (gemeente). Pada tahun 1926, Surabaya ditetapkan sebagai ibu kota provinsi Jawa Timur. Sejak saat itu Surabaya berkembang menjadi kota modern terbesar kedua di Hindia Belanda setelah Batavia. Sebelum tahun 1900, pusat kota Surabaya hanya berkisar di sekitar Jembatan Merah saja. Pada tahun 1910, fasilitas pelabuhan modern dibangun di Surabaya, yang kini dikenal dengan nama Pelabuhan Tanjung Perak. Sampai tahun 1920-an, tumbuh permukiman baru seperti daerah Darmo; Gubeng; Sawahan; dan Ketabang. Tanggal 3 Februari 1942, Jepang menjatuhkan bom di Surabaya. Pada bulan Maret 1942, Jepang berhasil merebut Surabaya. Surabaya kemudian menjadi sasaran serangan udara tentara Sekutu pada tanggal 17 Mei 1944. 

Setelah Perang Dunia II usai, pada 25 Oktober 1945, 6.000 pasukan Inggris-India yaitu Brigade 49, Divisi 23 yang dipimpin Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby mendarat di Surabaya dengan perintah utama melucuti tentara Jepang, tentara dan milisi Indonesia. Mereka juga bertugas mengurus bekas tawanan perang dan memulangkan tentara Jepang. Pasukan Jepang menyerahkan semua senjata mereka, tetapi milisi dan lebih dari 20.000 pasukan Indonesia menolak. 26 Oktober 1945, tercapai persetujuan antara R.M. Soerjo, Gubernur Jawa Timur dengan Brigjen Mallaby bahwa pasukan Indonesia dan milisi tidak harus menyerahkan senjata mereka. Sayangnya terjadi salah pengertian antara pasukan Inggris di Surabaya dengan markas tentara Inggris di Jakarta yang dipimpin Letnan Jenderal Philip Christison. 

Pada tanggal 27 Oktober 1945, pukul 11.00, pesawat Dakota Angkatan Udara Inggris dari Jakarta menjatuhkan selebaran di Surabaya yang memerintahkan semua tentara Indonesia dan milisi untuk menyerahkan senjata. Pada 28 Oktober 1945, pasukan Indonesia dan milisi menggempur pasukan Inggris di Surabaya. Untuk menghindari kekalahan di Surabaya, Brigjen Mallaby meminta agar Presiden RI Soekarno dan panglima pasukan Inggris Divisi 23, Mayor Jenderal Douglas Cyril Hawthorn untuk pergi ke Surabaya dan mengusahakan perdamaian. 29 Oktober 1945, Presiden Soekarno; Wakil Presiden Mohammad Hatta; dan Menteri Penerangan Amir Syarifuddin bersama Mayjen Hawthorn pergi ke Surabaya untuk berunding. Pada siang hari, 30 Oktober 1945, dicapai persetujuan yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno dan Panglima Divisi 23 Mayjen Hawthorn. Isi perjanjian tersebut adalah diadakan perhentian tembak menembak dan pasukan Inggris akan ditarik mundur dari Surabaya secepatnya

9 November 1945, Inggris menyebarkan ultimatum agar semua senjata tentara Indonesia dan milisi segera diserahkan ke tentara Inggris, tetapi ultimatum ini tidak diindahkan. 10 November 1945, Inggris mulai membom Surabaya dan perang sengit berlangsung terus menerus selama 10 hari. 20 November 1945, Inggris berhasil menguasai Surabaya dengan korban ribuan orang prajurit tewas. Pertempuran ini merupakan salah satu pertempuran paling berdarah yang dialami pasukan Inggris pada dekade 1940-an. Pertempuran ini menunjukkan kesungguhan bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dan mengusir penjajah. Pertempuran pada tanggal 10 November 1945 tersebut hingga saat ini dikenang dan diperingati sebagai Hari Pahlawan. 

ARTI LOGO  KOTA SURABAYA (SURABAYA CITY)
Berikut ini adalah arti atau makna dari Logo Kota Surabaya :
  1. Lambang berbentuk perisai segi enam yang distilir (gesty leerd), yang maksudnya melindungi Kota Besar Surabaya.
  2. Lukisan Tugu Pahlawan melambangkan kepahlawanan putera-puteri Surabaya dalam mempertahankan Kemerdekaan melawan kaum penjajah.
  3. Lukisan ikan Sura dan Baya yang berarti Sura Ing Baya melambangkan sifat keberanian putera-puteri Surabaya yang tidak gentar menghadapi sesuatu bahaya.
  4. Warna-warna biru, hitam, perak (putih) dan emas (kuning) dibuat sejernih dan secermelang mungkin, agar dengan demikian dihasilkan suatu lambang yang memuaskan.
DOWNLOAD LOGO  KOTA SURABAYA (SURABAYA CITY)
Untuk mendownload logo KOTA SURABAYA (SURABAYA CITY) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:


LINK DOWNLOAD

>>  LOGO KOTA SURABAYA (SURABAYA CITY)  <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "DOWNLOAD LOGO KOTA SURABAYA (SURABAYA CITY)"

Posting Komentar