DESKRIPSI
Kabupaten Aceh Barat Daya adalah sebuah kabupaten yang masuk ke dalam wilayah provinsi Aceh. Secara posisi Kabupaten ini terletak di kordinat 96° 34’ 57” – 97° 09’ 19” Bujur Timur dan 3° 34’ 24" – 4° 05’ 37" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Gayo Luwes, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Gayo Luwes, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Selatan dan Samudra Indonesia, sementara di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Nagan Raya. Wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya secara umum merupakan wilayah dataran rendah hingga pesisir pantai. Penduduk Aceh Barat Daya didominasi oleh Suku Aceh (80%) diikuti oleh Suku Aneuk Jamee (12%).
Kabupaten Aceh Barat Daya adalah sebuah kabupaten yang masuk ke dalam wilayah provinsi Aceh. Secara posisi Kabupaten ini terletak di kordinat 96° 34’ 57” – 97° 09’ 19” Bujur Timur dan 3° 34’ 24" – 4° 05’ 37" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Gayo Luwes, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Gayo Luwes, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Selatan dan Samudra Indonesia, sementara di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Nagan Raya. Wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya secara umum merupakan wilayah dataran rendah hingga pesisir pantai. Penduduk Aceh Barat Daya didominasi oleh Suku Aceh (80%) diikuti oleh Suku Aneuk Jamee (12%).
Kabupaten Aceh Barat Daya sendiri wilayahnya terdiri dari 9 Kecamatan dan 152 Gampong. Berdasarkan data statistik pada tahun 2017, jumlah penduduk Kabupaten Aceh Barat Daya mencapai 148.687 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya yaitu 1.490,60 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 100 jiwa/km². Sektor utama masyarakat di Kabupaten Aceh Barat Daya adalah pertanian dan perdagangan. Hal ini ditunjang dengan posisinya yang sangat strategis di jalur dagang kawasan barat Aceh, khususnya kota Blangpidie yang sejak dulu menjadi pusat perdagangan di pantai barat Aceh. Di Kabupaten ini juga terdapat industri Air minum dalam kemasan yaitu ADANT yang ada di Desa Adant Kecamatan Tangan-tangan dan Air Minum IE ABDYA yang ada di Desa Kuta Tinggi Kecamatan Blangpidie.
Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Aceh Barat Daya ada beragam, diantaranya yaitu wisata alam berupa Air Terjun Alue Kareng, Gunong Cot Keummeunyan, Panorama Gunong dan Irigasi Mata Ie, Kuala Katung, Wisata Alam Alue Siusen-Alue Kuyuen dan Wisata Alam Krueng Suak. Selain itu ada wisata pantai diantaranya yaitu Pantai Ujong Ketapang, Pantai Ujung Manggeng, Pantai Aron Tumpang, Pantai Blang Padang, Pantai Pasir Putih Cemara Indah, Pantai Nelayan, Pantai Ujong Keutapang, pantai Lama Tuha dan pantai Lama Muda. Ada juga wisata berupa Air Terjun Alue Kareng dan air terjun Kuala Batee. Ada juga wisata taman laut, yaitu Taman Laut Ujung Manggeng, Taman Laut Ujong Serangga dan Taman Laut Lama Tuha.
Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke beberapa tempat wisata lain yaitu berupa stus peninggalan seperti Situs Kerajaan Kuala Batee dan Situs Peninggalan Bersejarah Portugis. Ada juga wisata religi berupa makam para tokoh penting, seperti Kuburan Batee Meuculek, MakamT. Awee Geutah, Makam T. Peukan, Makam Tgk. Dilubuk, Makam Tgk. Sirah Panyang, Makam T. Ben Mahmud, Makam Syeh Mahmud dan Makam Tgk. Djakfar Lailon. Destinasi lainnya berupa Kolam Renang Drien Payeh, Perkebunan Sawit Babahrot, Pulau Gosong, Pemandian Krueng Susoh dan Pemandian Krueng Baru.
Website Resmi Kabupaten Aceh Barat Daya : www.acehbaratdayakab.go.id
SEJARAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA
abupaten yang sering disingkat dengan singkatan "ABDYA" ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Selatan. Aceh Barat Daya sebagai hasil pemekaran bukanlah merupakan akibat dari reformasi pada tahun 1998. Meskipun perubahan pemerintahan nasional saat itu mempercepat pemekaran tersebut, namun wacana untuk pemekaran itu sendiri sudah berkembang sejak sekitar tahun 1960-an. Kabupaten ini memiliki banyak sebutan di antaranya: Tanoh Breuh Sigupai, Bumoe Teungku Peukan, Bumi Persada, Tanoh Mano Pucok, Bumi Cerana, Alue Malem Dewa dan sebagainya.
Penduduk Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya pernah menjadi sasaran serangan kapal perang Amerika Serikat.Potomac, nama kapal perang ini, membawa lebih dari 300 prajurit. Dikirim atas perintah Presiden Andrew Jackson sebagai bentuk hukuman bagi penduduk Kuala Batee yang pernah merampas kargo milik kapal dagang Amerika Serikat bernama Friendship. Penduduk Kuala Batee menyerang kapal tersebut karena merasa muak terhadap para pedagang Amerika Serikat yang suka mencurangi timbangan. Kargo yang dirampas bernilai sekitar mencapai 50.000 dollar Amerika Serikat. Salah satu muatannya adalah lada dan opium. Dalam serangan ini lebih dari 450 penduduk Kuala Batee tewas, sedangkan Amerika Serikat hanya kehilangan dua nyawa prajuitnya dan belasan lainnya terluka.
Perjalanan sejarah dalam pembentukan Kabupaten Aceh Barat Daya telah mengalami sejumlah episode yang bila ditutur secara terukur adalah dengan Undang - Undang Nomor 7/Drt Tahun 1959 dan Undang - Undang Nomoe 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Provinsi Aceh, Kabupaten Aceh Selatan dibagi atas tiga wilayah kerja Pembantu Bupati (Blangpidie, Bakongan, dan Singkil). Pembantu Bupati Wilayah Blangpidie, membawahi lima Kecamatan, yaitu Kec. Kuala Batee, Kec. Susoh, Kec. Blangpidie, Kec. Tangan-Tangan, dan Kec. Manggeng.
Setelah tepatnya pada tanggal 10 November 1965 dibentuk panitia penuntut Dati II Aceh Barat Daya. Berikutnya pada tanggal 18 Oktober 1968 keluar Surat Keputusan Bupati Aceh Selatan Nomor 13/111/1968 tanggal 18 Oktober 1968 yang menetapkan lima kecamatan (Manggeng, Tangan-Tangan, Blangpidie, Susoh dan Kuala Batee) menjadi Daerah Perwakilan Aceh Selatan dengan Ibukotanya Blangpidie. Seterusnya, pada tanggal 2 April 1968 DPRDGR Kabupaten Aceh Selatan dengan Surat Keputusan Nomor 003/Kpta/DPRDGR1968 menerima baik dan mendukung sepenuhnya tuntuan Panitia Penuntut Kabupaten Atjeh Barat Daya dan mengharapkan pada Pemerintah Daerah Provinsi Istimewa Aceh dengan Surat Keputusan Nomor 10/DPRD-GR/1969 tanggal 5 Juni 1969, mengukuhkan lima kecamatan dalam berkas kewedanaan Tapaktuan menjadi Perwakilan Kabupaten Atjeh Selatan di Blangpidie.
Pada tanggal 6 Juni 1969 Gubernur Kepala Daerah Provinsi Daerah Istimewa Aceh dengan Surat Keputusan Nomor 08/SK/II/Deses/1969 mengukuhkan lima kecamatan dalam wilayah kewedanaan Tapaktuan menjadi Perwakilan Kabupaten Atjeh Selatan yang dikepalai oleh seorang Pejabat Penata Praja yang bertindak selaku Wakil dari Bupati Kepala Daerah Kabupaten Aceh Selatan dalam memimpin pemerintahan di daerah Blangpidie. Pada era reformasi tanggal 3 Maret 1999 Pembantu Bupati Aceh Selatan Wilayah Blangpidie dengan Surat Keputusan Nomor 135/49/1999 membentuk Panitia Lokal Peningkatan Status Wilayah Kerja Pembantu Bupati Aceh Selatan Wilayah Blangpidie menjadi Kabupaten Aceh Barat Daya.
Seiring dengan itu, pada tanggal 4 April 1999 DPRD Kabupaten Aceh Selatan menyurati Bupati Kepala Daerah Tingkat II Aceh Selatan untuk mendukung sepenuh keinginan masyarakat tersebut sepanjang dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi daerah Aceh Barat Daya. Untuk mendukung segera Aceh Barat Daya lahir, pada tanggal 1 - 2 Mei 1999 diadakan Lokarya tentang Profil dan Potensi Wilayah calon Kabupaten Aceh Barat Daya di Blangpidie yang dihadiri oleh tokoh - tokoh masyarakat, akademisi dan masyarakat umum. Seterusnya tanggal 2 Mei 1999 tokoh - tokoh masyarakat, ulama, dan tokoh pemuda mengeluarkan Pernyataan Sikap Masyarakat di lima Kecamatan tentang keinginan membentuk Kabupaten otonom.
Setelah itu, pada tanggal 22 Mei 1999 Gubernur Kepala Daerah Istimewa Aceh dengan SK Nomor 135/211/1999 membentuk Tim Pembinaan Peningkatan Status Lembaga Dekonsentrasi dan Desentralisasi untuk melakukan pengkajian terhadap rencan membentuk Kabupaten Baru. Dan pada tanggal 1 Juni 1999 Bupati Kepala Daerah Aceh Selatan merekomendasikan kepada Gubernur tentang peningkatan status Pembantu Bupati Wilayah Blangpidie. Pada tanggal 12 Juli 1999 DPRD Kabupaten Dati II Aceh Selatan dengan SK Nomor 06/KPTS/DPRD/1999 menyetujui peningkatan status Pembantu Bupati Aceh Selatan Wilayah Blangpidie menjadi Kabupaten Aceh Barat Daya kepada Menteri Dalam Negeri di Jakarta.
Untuk itu pada tanggal 19 Februari 2000 Gubernur Kepala Daerah Istimewa Aceh kembali mengusulkan kepada Menteri Dalam Negeri agar menyegerakan pembentukan Kabupaten Aceh Barat Daya. Akhirnya ada tanggal 10 April 2002 dikeluar Undang - undang Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Aceh Barat Daya sebagai Kabupaten Otonom bersama dengan Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Tamiang. Melalui sekarh tersebut maka tanggal 10 April 2002 ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Aceh Barat Daya.
ARTI LOGO KABUPATEN ACEH BARAT DAYA
Berikut adalah makna/arti dari logo Kabupaten Aceh Barat Daya:
- belum ada keterangan -
DOWNLOAD LOGO KABUPATEN ACEH BARAT DAYA
Untuk mendownload logo KABUPATEN ACEH BARAT DAYA dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN ACEH BARAT DAYA"
Posting Komentar