DOWNLOAD LOGO KABUPATEN ACEH TENGGARA (ACEH TENGGARA REGENCY)

 
DESKRIPSI
Kabupaten Aceh Tenggara adalah sebuah kabupaten yang masuk ke dalam wilayah provinsi Aceh. Secara posisi Kabupaten ini terletak di kordinat 96° 43' 23” –  98° 10’ 32” Bujur Timur dan 3° 55’ 23" –  4° 16’ 37" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Gayo Lues, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Sumatra Utara, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Selatan dan Kota Subulussalam, sementara di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Selatan. Wilayah Kabupaten Aceh Tenggara secara umum merupakan wilayah lembah alas yang berada di tengah-tengah pegunungan Bukit Barisan, yang membentang dari utara ke tenggara.

Kabupaten Aceh Tenggara sendiri wilayahnya terdiri dari 16 Kecamatan dan 385 Kute. Berdasarkan data statistik pada tahun 2020, jumlah penduduk Kabupaten Aceh Tenggara mencapai 220.860 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Aceh Tenggara yaitu 4.242,04 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 52 jiwa/km². Secara umum wilayah Kabupaten Aceh Tenggara, jika dilihat dari potensi pengembangan ekonominya, wilayah ini termasuk Zona Pertanian. Potensi ekonomi daerah berhawa sejuk ini adalah padi, kakao, kembiri, rotan, kayu glondongan, ikan air tawar dan hasil hutan lainnya. Dalam bidang Pertambangan, Aceh Tenggara memiliki deposit bahan galian golongan-C yang sangat beragam dan potensial dalam jumlah cadangannya.       

Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Aceh Tenggara ada beragam, diantaranya yaitu wisata di Taman Nasional Gunung Lauser yang merupakan cagar alam nasional dan dapat ditemukan flora langka yaitu bunga Raflesia, ada juga wisata Gua Lawe Sikap yang berada di kecamatan Lawe Alas, Taman Nasional Hutan Ketambe yang merupakan pusat penelitian orang utan, arung jeram di sungai Alas dengan titik awal berada di Muarasitulan Kotacane, Taman wisata Lawe Gurah, Masjid Agung At-Taqwa Kutacane yang cukup megah dan besar (mampu menampung 6000 jamaah),  Lapangan Ahmad Yani yang berada di kompleks masjid At-Taqwa, ada juga wisata Bukut Cinta Kutacane, Air Terjun Lawe Dua dan wisata air di Jambur Mamang kecamatan Darul Hasanah.

Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke beberapa tempat wisata lain yaitu Air terjun Gulo yang berlokasi di desa Gulo kecamatan Darul Hasanah, Air terjun Ketambe yang ada di kecamatan Ketambe, ada juga wisata Benteng Kuta Reh peninggalan kolonial Belanda, ada juga wisata Pantai Goyang, wisata pantai Timur yang sebenarnya bukanlah pantai namun sebuah bendungan irigasi meski diberi nama pantai, ada juga Lawe Sikap yang menyajikan deretan pohon hutan aren, kemudian ada pemandian air panas Lawe Ger-Ger yang berada sekitar 20 menit jika ditempuh dari Kutacane, lalu ada juga Air Terjun Bakbahu, Waterpark di kutacane dan juga ada Eitus rumah adat serta Kuliner Suku Alas dan Kutacane.

Website Resmi Kabupaten Aceh Tenggara : www.acehtenggarakab.go.id

SEJARAH KABUPATEN ACEH TENGGARA

Sejarah berdirinya Kabupaten Aceh Tenggara tentunya tidak bisa lepas dari keberadaan Kasultanan Aceh. Namun, sebelum datangnya pengaruh Kesultanan Aceh, tanah Alas sudah mengenal yang namanya sistem Kerajaan yang dimulai dengan kerajaan mbatu bulan yang didirikan oleh Raja lembing anak dari Raja lotung dari Tanah Samosir Laut yang diikuti oleh berdirinya kerajaan Bambel, dan kerajaan mbiak moli. Berbeda dengan daerah inti Kesultanan Aceh Darussalam yang memimpin setiap Mukim adalah Ullebalang, Di Tanah Alas dan Gayo Lues tidak mengenal sistem Mukim melainkan Kejuruan yang masing-masing kejuruan di perintah oleh Reje/Raje yang langsung bertanggung jawab kepada Sultan di ibu kota kerajaan Banda Aceh. Pada masa Sultan Iskandar Muda Tanah Alas di bagi menjadi dua kejuruan, yakni Kejuruan Bambel dan Kejuruan Mbatu bulan yang masing-masing kejuruan telah mendapatakan Cap Sikureung dari Kesultanan Aceh Darussalam selain cap sekureung Sultan Iskandar Muda juga memberikan sebuah Bawar Pedang (sejenis tongkat komando).

Kabupaten Aceh Tenggara sendiri merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Tengah, dimana awal berdirinya kabupaten ini telah dimulai sejak tanggal 06 Desember 1957, yaitu pada saat dibentuknya panitia tuntutan rakyat Alas dan Gayo Lues melalui sebuah rapat di sekolah MIN Prapat Hulu yang di hadiri oleh 60 pemuka adat Alas dan Gayo lues. Hasil dari rapat tersebut yaitu menuntut agar  Ibu kota Aceh Tengah dipindahkan dari Takengon ke Kutacane, kemudian jika ternyata tidak memungkinkan untuk memindahkan ibu kota ke Kutacane, maka kewedanan Alas dan Gayo Lues dijadikan satu kabupaten yang tidak terlepas dari Provinsi Aceh. Atas tuntutan itu diadakanlah rapat besar pada tanggal 18 Desember 1957 dengan ketua terpilih T. Syamsuddin di Kutacane yang di hadiri lebih dari 200.000 orang untuk menyatakan sikap mendukung pembentukan Kabupaten Aceh Tenggara.

Kehadiran Lettu Syahadat pada tahun 1957 sebagai Kepala Staf Sektor VII KDMA membawa angin segar bagi upaya pembentukan Kabupaten Aceh Tenggara. Gubernur Aceh kemudian menunjuk Syahadat sebagai Kepala Perwakilan Kabupaten Aceh Tengah untuk Tanah Alas dan Gayo Luas di Kutacane, yang kemudian menyusun Program Pembangunan Aceh Tenggara. Setelah melalui perjuangan tanpa kenal lelah, akhirnya Mayor Syahadat berhasil meyakinkan Pangkowilhan I Letjend. Koesno Oetomo untuk secara de facto menyatakan mengesahkan daerah Tanah Alas dan Gayo Luas Menjadi Kabupaten Aceh Tenggara pada tanggal 14 November 1967. Pada 22 Desember 1972 Pemerintah Pusat mengirim tim yang dipimpin Sekretaris Jenderal Departemen Dalam Negeri Mayjen. Sunandar Priyosudharmo (belakangan menjadi Gubernur Jawa Timur) untuk memeriksa persiapan terakhir di Kutacane. 

Pada tahun 1974, setelah berjuang selama 17 tahun sejak tahun 1956, Pemerintah akhirnya menerbitkan UU No. 4/1974 tentang Pembentukan Kabupaten Aceh Tenggara. Kemudian peresmian atas dibentuknya Kabupaten Aceh Tenggara dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri H. Amir Machmud pada tanggal 26 Juni 1974 dalam suatu acara yang khidmat di Kutacane. Pada hari itu juga Gubernur Daerah Istimewa Aceh A. Muzakkir Walad melantik Syahadat sebagai Bupati Kabupaten Aceh Tenggara. Pada tanggal 24 Juli 1975 Syahadat secara definitif diangkat sebagai Bupati Aceh Tenggara yang pertama. Tanggal peresmian Kabupaten Aceh Tenggara yang dilakukan pada 26 Juni 1974 kemudian dijadikan sebagai Hari Jadi Kabupaten Aceh Tenggara yang diperingati setiap tahunnya.

ARTI LOGO KABUPATEN ACEH TENGGARA
Berikut adalah makna/arti dari logo Kabupaten Aceh Tenggara :

- Belum ada Keterangan -

DOWNLOAD LOGO KABUPATEN ACEH TENGGARA
Untuk mendownload logo KABUPATEN ACEH TENGGARA (ACEH TENGGARA REGENCY) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:


LINK DOWNLOAD

>>  LOGO KABUPATEN ACEH TENGGARA (ACEH TENGGARA REGENCY) <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN ACEH TENGGARA (ACEH TENGGARA REGENCY)"

Posting Komentar