DESKRIPSI
Sritex merupakan sebutan untuk sebuah perusahaan textil bernama PT. Sri Rejeki Isman, Tbk. Pabrik utamanya berlokasi di Jl. KH. Samanhudi Nomor 88, Jetis, Sukoharjo, Jawa Tengah, dan merupakan pabrik tekstil terbesar se Asia Tenggara, dimana pabrik ini memproduksi benang hingga produk garmen (pakaian jadi) dalam satu pabrik. Ada 4 jenis lini produksi yang dijalankan, yaitu mulai dari Spinning (permintalan) yaitu membuat benang dari bahan mentah seperti kapas, serat atau polyester, dari peoses tersebut kemuadian ada proses lanjutan yaitu Weaving (Pertenunan) yang mengolah benang menjadi lembaran kain polos, proses kemudian berlanjut ke tahap Finishing (Sentuhan Akhir) yaitu memproses kain polos agar memiliki warna, corak atau tambahan lain sesuai permintaan pelanggan, dari sini kain yang telah mendapat sentuhan akhir kemudian di proses di Garment (Busana) untuk dibentuk dan dijahit menjadi pakaian jadi.
Sritex merupakan sebutan untuk sebuah perusahaan textil bernama PT. Sri Rejeki Isman, Tbk. Pabrik utamanya berlokasi di Jl. KH. Samanhudi Nomor 88, Jetis, Sukoharjo, Jawa Tengah, dan merupakan pabrik tekstil terbesar se Asia Tenggara, dimana pabrik ini memproduksi benang hingga produk garmen (pakaian jadi) dalam satu pabrik. Ada 4 jenis lini produksi yang dijalankan, yaitu mulai dari Spinning (permintalan) yaitu membuat benang dari bahan mentah seperti kapas, serat atau polyester, dari peoses tersebut kemuadian ada proses lanjutan yaitu Weaving (Pertenunan) yang mengolah benang menjadi lembaran kain polos, proses kemudian berlanjut ke tahap Finishing (Sentuhan Akhir) yaitu memproses kain polos agar memiliki warna, corak atau tambahan lain sesuai permintaan pelanggan, dari sini kain yang telah mendapat sentuhan akhir kemudian di proses di Garment (Busana) untuk dibentuk dan dijahit menjadi pakaian jadi.
Sritex dikenal sebagai perusahaan yang membuat seragam militer dan dipakai oleh kesatuan militer yang ada di dunia, tercatat perusahaan ini telah melayani lebih dari 33 negara dalam menyediakan seragam militer di negara mereka. Selain seragam militer, Sritex juga menjadi produsen dari brand-brand terkenal dunia seperti Uniqlo, H&M, Guess dan beberapa brand terkenal lainnya. Hampir sebagian besar seragam kantor, kementrian serta lembaga pemerintahan maupun swasta dipesan dan diproses di perusahaan ini. Keberadaan industri textile ini membawa dampak positif yang besar bagi wilayah yang ditempatinya, penyerapan tenaga kerja yang cukup besar, termasuk kebutuhan rumah kos dan kegiatan usaha penjaja makanan milik warga sekitar mampu menjadi sumber penopang perekonomian di wilayah kota Sukoharjo khususnya. Saat ini PT. Sritex terus tumbuh dengan semakin bertambahnya anak perusahaan yang tersebar di berbagai tempat.
Induk usaha Sritex adalah PT. Huddleston Indonesia (dulu bernama RT. Busana Indah Makmur), sedangkan pemegang saham terakhir adalah Kantaras Investments Pte. Ltd. PT. huddleston Indonesia yang merupakan perusahaan milik keluarga Lukminto sang pendiri Sritek adalah pemegang saham tertinggi perusahaan ini, yaitu sebesar 59,03%, 5 % sisanya dipegang oleh publik, sedang sisanya dipegang oleh anak-anak dari Lukminto pendiri Sritex (Iwan Kurniawan Lukminto, Iwan Setiawan Lukminto, Lenny Imelda Lukminto, Margaret Imelda Lukminto, Susyana Lukminto,dan Vonny Imelda Lukminto). Melalui perkembangan dan pertumbuhan yang sangat baik, pada tahun 2013 Sritex mendapat ijin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) kepada masyarakat dengan mencatatkannya pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode ticker "SRIL" dan mulai dipasarkan pada 17 Juni 2013.
Dikutip dari kompas.com, per tahun 2019, Sritex terhitung telah memiliki 12 pabril Spinning (permintalan), 5 pabrik Weaving (pertenunan), 5 pabrik Finishing (pencelupan dan percetakan), serta 12 pabrik garmen (pakaian jadi) dengan total karyawan ada 50.000 lebih. Selain fokus pada bidang industri textil, Sritek juga memiliki beberapa unit usaha lain seperti penjualan (Vassion vilage), hotel, rumah makan, unit kesehatan, tambang, perkebunan hingga pariwisata. Hingga kini Sritex terus tumbuh menjadi raksasa industri textile, hal ini tentunya guna mewujudkan visi Sritex yaitu "Menjadi produsen tekstil dan garmen global terbesar, paling terkemuka dan terpercaya". Beberapa tahun terakhir Sritex telah mengakuisisi sejumlah pabrik pemintalan dan pertenunan untuk menambah volume produksinya yang semakin hari semakin meningkat permintaannya.
SEJARAH SRITEX
Sebelum menjadi sebuah Industri tekstil, Sritex dulunya berawal dari sebuah kios yang dibuka di Pasar Klewer Solo, kios ini bernama "UD Sri Redjeki", muali dibuka pada tahun 1966 dan menjual kain. Pemlik kios tersebut adalah HM Lukminto (Ie Djie Shien), ia mengambil kain dari produsen kain yang ada di kota Bandung, Jawa Barat kemudian menjualnya kembali di kiosnya tersebut. Usaha tersebut terus berkembang, hingga pada 1968 HM Lukminto memberanikan diri membuka pabrik kecil-kecilan, berupa pabrik cetak kain atau printing di Baturono, Solo. Pabrik tersebut kemudian tumbuh menjadi pabrik tenun dan printing yang menghasilkan produk akhir berupa kain putih dan kain warna, pada masa-masa awal ini, hanya ada 4 karyawan yang membantu dalam proses produksi. Seiring berjalannya waktu, pabrik ini terus berkembang dan menambah kapasitas produksinya.
Pada tahun 1972, pabrik tersebut kemudian diberi nama PT. Sri Rejeki Isman. Pabrik Sritex dibangun menjadi perusahaan tekstil terpadu dengan fasilitas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada tahun 1976. Sritex mulai terdaftar di Kementerian Perdagangan pada tahun 1978 sebagai perseroan terbatas. Pabrik tenun pertama Sritex berdiri pada tahun 1982, dan diperluas pada 1992, lalu pabrik tersebut diresmikan oleh Soeharto bersamaan dengan acara perluasan bersama 275 usaha kelompok aneka industri yang dipusatkan di lokasi Sritex, Sukoharjo. Setelah fase perluasan, Sritex mampu memproduksi 4 jenis lini produksi antara lain Spinning (Pemintalan), Weaving (Penenunan), Finishing (Sentuhan Akhir), Garment (Busana) dalam satu pabrik. Sritex mulai memproduksi kebutuhan seragam militer di Indonesia dan mancanegara termasuk Negara Jerman dan North Atlantic Treaty Organization (NATO) pada 1994.
Nama Sritex semakin dikenal luas semenjak perusahaan ini meneken kontrak lanjutan pembuatan seragam NATO dari Angkatan Perang Jerman di tahun 1997. Hingga tahun 1998, jumlah pesanan seragam tersebut mencapai sekitar satu juta peach stell (PS). Kontrak yang sama juga dilakukan PT Sritex dengan Angkatan Perang Inggris yang memesan seragam NATO sebanyak 400.000 PS. Selain itu, Papua Nugini juga memesan seragam polisi sebanyak 50.000 PS pada Sritex. Tak ketinggalan, seragam Kantor Pos Jerman juga memesan sebanyak satu juta PS. Tahun 2001, Sritex selamat dari Krisis Moneter di tahun 1998 dan berhasil melipat gandakan pertumbuhannya sampai 8 kali lipat dibanding waktu pertama kali terintegrasi pada tahun 1992. Tahun 2010, dengan derasnya persaingan global, Sritex mampu menaklukkan segala tantangannya, hingga berhasil menggandakan pertumbuhan dan kinerjanya dibanding pada tahun 2008.
Pada tahun 2013, PT Sri Rejeki Isman Tbk. secara resmi terdaftar di pasar bursa saham dengan kode SRIL. Hal tersebut merupakan hasil dari peningkatan dan pertumbuhan kinerja secara stabil dan signifikan. Sritex sendiri sudah menerima berbagai penghargaan di tingkat nasional dan internasional. Tahun 2014, presiden direktur Sritex, Iwan Setiyawan Lukminto menerima penghargaan sebagai Businessman of the Year dari majalah Forbes Indonesia dan sebagai EY Entreprenuer of the Year 2014 dari Ernst & Young. Tahun 2016, Sritex menerbitkan Global Bond pertama di Industri tekstil senilai US$ 350 Juta. Tahun 2017, Sritex merambah ke bisnis serat rayon dengan mengakuisisi PT. Rayo Utama Makmur (RUM), pabrik ini berkapasitas 80 ribu - 90 ribu serat rayon per tahun. Tahun 2018, Sritex mengakuisisi dua anak usaha bernama PT. Primayudha Mandiri Jaya dan PT. Bitratex Industries untuk meningkatkan produksi benang di lini permintalan.
PT Sri Rejeki Isman Tbk pada Desember 2020, melangsungkan proses ekspor perdana seragam untuk tentara Filipina dengan volume sebanyak sebelas container. Filipina sendiri menjadi negara ke-36 yang produksi seragam tentaranya dibuat oleh Sritex dan menjadi negara ke-8 di kawasan Asia Pasifik. Tahun 2015, Sritex mencatatkan penghargaan rekor baru di Museum Rekor Indonesia sebagai Pelopor dan Penyelenggara Penciptaan Investor Saham Terbesar Dalam Perusahaan. Di tahun yang sama, Sritek mendapatkan Penghargaan Intellectual Property Rights Award 2015 dalam kategori piala IP Enterprise dari WIPO (World Intellectual Property Organization), serta dianugerahi sebagai Top Performing Listed Companies in Textile and Garment Sector pada tahun 2015 dari Majalah Investor.
Tahun 2016, Sritex menerima penghargaan Best Performance Listed Companies pada tahun 2016 dari Majalah Investor, penghargaan Best Enterprise Achievers pada tahun 2016 sebagai Perusahaan Lokal Raksasa dari Obsession Media Group dan penghargaan sebagai penerbit terbaik dalam kategori Ragam Industri pada Bisnis Indonesia Awards. Di tahun yang sama, Sritex berhasil menerbitkan obligasi global senilai 350 juta Dollar Amerika yang akan jatuh tempo pada tahun 2021. Tahun 2017, Sritex melakukan peningkatan Modal melalui Non Pre-emptive Rights (“PMTHMETD”) maksimum sebesar 10% dari total modal yang dikeluarkan serta menerbitkan obligasi global senilai 150 juta Dollar Amerika yang akan jatuh tempo pada tahun 2024.
Sritex juga terus melakukan inovasi, setelah Sritex lolos tahap pengujian, serta memenuhi seluruh parameter dan persyaratan yang diminta oleh konsumen, penambahan inovasi atas seragam tersebut juga dilakukan. Antara lain fitur anti radiasi, anti nyamuk, anti minyak, anti air, anti bakteri dan bau, anti api. Saat pandemi Covid-19 terjadi seluruh dunia, Sritex tetap berkomitmen untuk terus menunjukkan pertumbuhan nyata dan kinerja positif dengan terus memberikan kontribusi terhadap devisa negara melalui kegiatan ekspor. Hal ini juga menekankan bahwa produk Sritex sebagai produk dalam negeri mempunyai nilai saing di dunia internasional.
LOGO SRITEX
Download Logo Perusahaan Textile PT. Sri Rejeki Isman Tbk format jpg, png, cdr, corelDraw, psd, photoshop, ai, adobe ilustrator, pdf free download:
LOGO HARI ULANG TAHUN (HUT) SRITEX KE-55 (2021)
Download
Logo Hari Ulang Tahun (HUT) Perusahaan Textile PT. Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) ke-55 tahun 2021 format jpg, png, cdr,
corelDraw, psd, photoshop, ai, adobe ilustrator, pdf free download:
LOGO HARI ULANG TAHUN (HUT) SRITEX KE-54 (2020)
Download
Logo Hari Ulang Tahun (HUT) Perusahaan Textile PT. Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) ke-54 tahun 2020 format jpg, png, cdr,
corelDraw, psd, photoshop, ai, adobe ilustrator, pdf free download:
0 Response to "DOWNLOAD LOGO PERUSAHAAN TEXTILE SRITEX"
Posting Komentar