DESKRIPSI
Kabupaten Aceh Utara adalah sebuah kabupaten yang masuk ke dalam wilayah provinsi Aceh. Secara posisi Kabupaten ini terletak di kordinat 95° 52' 00” - 97° 31' 00” Bujur Timur dan 4° 46’ 00" - 5° 18’ 00" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kota Lhokseumawe dan Selat Malaka, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bener Meriah, sementara di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bireuen. Wilayah Kabupaten Aceh Utara secara umum merupakan wilayah dataran rendah di sebelah utara dan daerah pegunungan di sisi selatan. Ketinggian rata-rata wilayah Aceh Utara adalah 125 meter diatas permukaan laut.
Kabupaten Aceh Utara adalah sebuah kabupaten yang masuk ke dalam wilayah provinsi Aceh. Secara posisi Kabupaten ini terletak di kordinat 95° 52' 00” - 97° 31' 00” Bujur Timur dan 4° 46’ 00" - 5° 18’ 00" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kota Lhokseumawe dan Selat Malaka, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bener Meriah, sementara di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bireuen. Wilayah Kabupaten Aceh Utara secara umum merupakan wilayah dataran rendah di sebelah utara dan daerah pegunungan di sisi selatan. Ketinggian rata-rata wilayah Aceh Utara adalah 125 meter diatas permukaan laut.
Kabupaten Aceh Utara sendiri wilayahnya terdiri dari 27 Kecamatan dan 852 Gampong. Berdasarkan data statistik pada tahun 2019, jumlah penduduk Kabupaten Aceh Utara mencapai 619.407 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Aceh Utara yaitu 3.236,86 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 183 jiwa/km². Sektor utama perekonomian masyarakat Aceh Utara adalah pertanian, tingginya angka pengangguran disebabkan oleh rendahnya kualitas SDM membuat tidak banyak usaha jasa dan industri yang berkembang. Seiring dengan berakhirnya era migas dan diperparah oleh konflik politik dan keamanan di Aceh, maka menurun pula sektor jasa dan industri yang berlokasi di Aceh Utara. Bahkan pada tahun 2017 Kabupaten Aceh Utara mendapat urutan pertama penduduk termiskin di Aceh, yakni mencapai 118.740 jiwa.
Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Aceh Utara ada beragam, diantaranya yaitu wisata Waduk Jeulikat yang berlokasi di Kecamatan Bang Mangat, lalu ada wisata Pantai Lancok yang berlokasi di Kecamatan Syamtalira Bayu, ada juga pantai Meuraksa yang berada di Kecamatan Blang Mangat, kemudian ada wisata pantai Krueng Geukuh yang berlokasi di Kecamatan Dewantara, lalu ada Air Terjun 7 Bidadari berupa air terjun yang memiliki tujuh tingkatan yang sangat indah berlokasi di kecamatan Geureudong Pase, ada juga wisata Pantai Sawang yang berlokasi di desa Sawang Kecamatan Samudra, lalu ada Rumah adat Cut Nyak Meutia yang ada di kecamatan Matangkuli, lalu ada Pemandian Krueng Sawang yang berlokasi di desa Sawang dan ada Pantai Ulee Rubek di kecamatan Seunuddon.
Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke beberapa tempat wisata lain yaitu Air terjun Blang Kolam yang berlokasi di desa Sido Muliyo Kecamatan Nisam Antara, lalu ada Pantai Bantayan di kecamatan Seunuddin, ada wisata Gunung Salak yang berada di Kecamatan Nisam Antara, lalu ada juga wisata di Majid Raya Pase yang berlokasi di kecamatan Tanah Jambo Aye, ada juga wisata ke Komplek Kerajaan Samudra Pasai di kecamatan Samudera, lalu ada Pantai Seumadu yang berada di Kecamatan Muara Satu, atau bisa juga ke Pantai Ujong Blang yang ada di Ulee Jalan, atau bisa juga berwisata ke Buket Guha Jepang yang berlokasi di kecamatan Muara Satu, serta ada juga wisata Waduk Pusong yang terletak di Jalan Waduk Pusong Kota Lhokseumawe.
Website Resmi Kabupaten Aceh Utara : www.acehutara.go.id
SEJARAH KABUPATEN ACEH UTARA
Wilayah Kabupaten Aceh Utara sebenarnya dulunya merupakan wilayah dari Kerajaan Islam Samudera Pasai, dimana kerajaan ini merupakan yang pertama kali mengadopsi sistem pemerintahan Islam di Nusantara. Kesultanan Pasai sendiri mengalami lebih kurang 300 tahun masa jaya hingga kedatangan penjelajah dari Eropa yang kemudian menundukkan kesultanan ini hingga hampir tak bersisa. Ketika Belanda menginvasi Aceh dan berhasil menegakkan pemerintahan kolonial pada 1904, Aceh Utara ditetapkan sebagai sebuah (Kabupaten) Afdeeling yang dipimpin oleh Asisten Residen. Wilayah yang luas ini dinamakan sebagai Afdeeling Noord Kust Van Aceh (Kabupaten Aceh Utara). Afdeeling ini dibagi dalam 3 onderafdeeling (Kewedanaan) yang dikepalai seorang Countroleur (Wedana) yaitu: Onder Afdeeling Bireuen, Onder Afdeeling Lhokseumawe dan Onder Afdeeling Lhoksukon.
Pemerintah Hindia Belanda juga menetapkan beberapa Daerah Kekuasaan Ulee Balang yang memiliki pemerintahan sendiri terhadap daerah dan rakyatnya. Daerah ini dinamakan sebagai Zelf Bestuur yaitu Selain Onder Afdeeling tersebut di Aceh Utara juga terdapat beberapa Daerah Ulee Balang (Zelf Bestuur) yang berhak memerintah sendiri terhadap daerah dan rakyatnya yaitu Ulee Balang Keureutoe, Geureugok, Jeumpa, dan Peusangan masing-masing Zelf Bestuur ini dipimpin oleh Ampon Chik. Setelah masa kemerdekaan wilayah pemerintahan Aceh Utara dipertahankan pada wilayah yang pernah ditetapkan oleh Belanda.
Berdasarkan Undang Undang Nomor I tahun 1957 dan Keputusan Presiden Indonesia Nomor 6 tahun 1959. Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Utara terbagi dalam 3 (tiga) Kewedanaan yaitu: Kewedanaan Bireuen terdiri atas 7 kecamatan, Kewedanan Lhokseumawe terdiri atas 8 Kecamatan, Kewedanaan Lhoksukon terdiri atas 8 kecamatan. Seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan wilayah, pertambahan penduduk dan semangat otonomi daerah pada tahun 1999 pada bekas kewedanaan Bireun ditetapkan menjadi Kabupaten Bireuen dan pada tahun 2001 Kota Lhokseumawe menyusul menjadi kotamadya yang baru lepas dari Kabupaten Aceh Utara sekarang pada 14 Maret 2019 Kota Panton Labu menyusul juga menjadi kotamadya yang lepas dari Kabupaten Aceh Utara bersamaan dengan Kabupaten Aceh Malaka juga lepas dari Kabupaten Aceh Utara.
ARTI LOGO KABUPATEN ACEH UTARA
Berikut adalah makna/arti dari logo Kabupaten Aceh Utara :
- Bintang bersudut lima, melambangkan falsafah negara pancasila
- Masjid dan Kandil, melambangkan daerah Aceh Utara merupaka wilayah pertama yang dimasuki Agama Islam
- Setangkai Padi berjumlah 45 Butir, melambangkan kemakmuran dan jumlah butirnya melambangkan tahun kemerdekaan Indonesia 1945
- Rencong, Melambangkan Kepahlawanan Rakyat Aceh
- Neraca, Melambangkan Keadilan yang merupakan cita-cita seluruh rakyat
- Setangkai Daun Kelapa, melambangkan keuburan daerah
- Sehelai Pita sebagai Tali Pengikat, melambangkan unsur kesatuan dan persatuan
DOWNLOAD LOGO KABUPATEN ACEH UTARA
Untuk mendownload logo KABUPATEN ACEH UTARA (NORTH ACEH REGENCY) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
Untuk mendownload logo KABUPATEN ACEH UTARA (NORTH ACEH REGENCY) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN ACEH UTARA (NORTH ACEH REGENCY)"
Posting Komentar