DOWNLOAD LOGO KABUPATEN SIMEULUE (SIMEULUE REGENCY)

 
DESKRIPSI
Kabupaten Simeulue adalah sebuah kabupaten yang masuk ke dalam wilayah provinsi Aceh. Secara posisi Kabupaten ini terletak di kordinat 95° 22' 15” -  96° 42' 45” Bujur Timur dan 2° 02’ 03" - 3° 02’ 04" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Samudera Hindia, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Samudera Hindia, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia, sementara di sebelah barat berbatasan dengan Samudera Hindia. Artinya wilayah Kabupaten Simeulue berada tegar diatas Samudera Hindia, berada kurang lebih 150 km dari lepas pantai barat Aceh dan merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari ± 57 buah pulau besar dan kecil.

Kabupaten Simeulue sendiri wilayahnya terdiri dari 10 Kecamatan dan 222 Gampong. Berdasarkan data statistik pada tahun 2020, jumlah penduduk Kabupaten Simeulue mencapai 93.724 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Simeulue yaitu 2.051,48 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 46 jiwa/km². Sektor utama yang menjadi penunjang perekonomian masyarakat di Kabupaten Simeulue adalah sektor Peternakan dan Perikanan. Kabupaten Simeulue terkenal akan ternak kerbau khas Simeulue, yang meski ukurannya kecil, namun rasa dagingnya lebih manis dibanding kerbu-kerbau dai daerah lain. Industri perikanan yang paling besar adalah budidaya Lobster yang bahkan penjualannya telah menembus pasar ekspor ke luar negeri, terutama Singapura dan Malaysia.       
      
Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Simeulue ada beragam, diantaranya yaitu wisata Pulau Siumat yang terletak di Simeulue Timur, Danau air tawar teluk dalam yang berlokasi di kecamatan Teluk Dalam, Pulau Tepi di kecamatan Alafan, Batu Siambong-Ambong di kecamatan Alafan, pantai Labuhan Bakti di kecamatan Teupah Selatan, Pantai Thailand yang juga berada di kecamatan Teupah Selatan, lalu ada Pantai Pasir Tinggi yang juga berada di kecamatan Teupah Selatan, lalu ada Pantai Ganting di kecamatan Simeule Timur, Pantai Busung di kecamatan Teupah Tengah, Pantai Nancala yang berada di kecamatan Teupah Baratdan ada juga Pulau Mincau yang berlokasi di kecamatan Teupah Barat.

Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke beberapa tempat wisata lain yaitu Danau Lembah Air Terjun Putra Jaya yang berada di kecamatan Simeulue Tengah, lalu ada juga wisata ziarah ke Makam Teungku Diujung yang terletak di kecamatan Simeulue Tengah, atau bisa juga pergi ke pantai Pasir Merah yang ada di kecamatan Simeulue Tengah, Pulau Tman Raja Rayo di kecamatan Teupah Tengah, lalu ada juga Pantai Alus-Alus yang terletak di kecamatan Teupah Selatan, lalu ada Pantai Tunggul Indah di kecamatan Simeulue Timur, ada pantai Matanurung di kecamatan Simeulue Timur, kemudian ada Pantai Batu Berlayar yang ada di kecamatan Teupah Selatan, panta Kuala Makmur di kecamatan Simeulue Timur, Teluk Sibigo di Simeulue Barat dan Pulau Pinang yang ada di kecamatan Teluk Dalam.  

Website Resmi Kabupaten Simeulue : www.simeuluekab.go.id

SEJARAH KABUPATEN SIMEULUE
Ibu kota Kabupaten Simeulue adalah Sinabang, kalau diucapkan dengan logat daerah adalah Si Navang yang berasal dari legenda Navang. Navang adalah si pembuat garam masa dulu di daerah Babang (pintu masuk teluk Sinabang. Dulunya Navang membuat garam dengan membendung air laut yang masuk ke pantai Babang, kemudian dikeringkan lalu menjadilah garam. Garam Navang lambat laun menjadi dikenal di sekitar Ujung Panarusan sampai ke Lugu. Jika penduduk membutuhkan garam, maka mereka akan menuju si Navang, yang lambat laun konsonan 'V' pada Navang berubah menjadi Nabang. Sementara Sibigo ibu kota kecamatan Simeulue Barat berasal dari kata/kalimat CV dan Co karena masa-masa penjajahan dulu, Sibigo adalah lokasi perusahaan pengolahan kayu Rasak (sejenis kayu sangat keras setara dengan Jati) yang dikirim ke Belanda via laut. 

Karena posisi geografisnya yang terisolasi dari Pulau Sumatra, hiruk-pikuk konflik di Aceh daratan tidak pernah berimbas di kawasan ini, bahkan tidak ada pergerakan GAM di kawasan kepulauan ini. Peningkatan status Simeulue menjadi Kabupaten telah dirintis sejak lama dan lahir dari keinginan luhur masyarakat Simeulue sendiri yaitu melalui prakarsa sejumlah tokoh dan segenap komponen masyarakat. Tonggak sejarah perjuangan ini dimulai sejak Kongres Rakjat Simeulue yang sedianya dilaksanakan pada tahun 1956, namun terkendala saat itu dan baru dilaksanakan pada tahun 1957. Salah satu bukti sejarah yang masih ada saat ini adalah dokumen Hasil Putusan Kongres Rakjat Kewedanaan Simeulue (Dok Rasmal Kahar) dan sebuah spanduk usang pelaksanaan kongres tersebut yang telah lusuh dimakan usia. Saat itu Gubernur Aceh, Prof. Ali Hasjmi melakukan kunjungan ke Simeulue pada tahun 1957 sebagai wujud dukungan dia terhadap isi pernyataan Kongres Rakjat Simeulue dalam upaya peningkatan status Simeulue. 

Kemudian pada tahun 1963 kembali diadakan musyawarah Luan Balu dan dilanjutkan Musyawarah Rakyat Simeulue dan tahun 1980, di mana hasil semua pertemuan tersebut hanya ada satu kata dan satu tekad bahwa Simeulue harus berubah status menjadi Kabupaten Otonom. Seiring dengan perjalanan waktu, perjuangan tetap diteruskan oleh tokoh-tokoh masyarakat Simeulue, sehingga atas perjuangan yang begitu gigih dan tak kenal lelah tersebut, kita memperoleh dukungan dari berbagai pihak yaitu dari DPRD Tingkat I Aceh dan DPRD Tingkat II Aceh Barat. Perkembangan selanjutnya setelah Drs. H. Muhammad Amin dilantik menjadi Pembantu Bupati Simeulue, upaya ini terus digulirkan dengan sungguh-sungguh dan terbukti pada tahun 1995 Gubernur Aceh menurunkan tim pemutakhiran data ke Simeulue yang diikuti dengan kedatangan Dirjen Bangda ke Simeulue pada tanggal 12 Desember 1995.
 
Sebagai akhir dari perjalanan ini, yaitu dengan datangnya Dirjen PUOD, DPODS, dan Komisi II DPR-RI pada tanggal 30 Maret 1996 dan mengadakan rapat umum di depan pendopo Pembantu Bupati Simeulue. Di mana pada saat itu, J. Sondakh selaku Ketua Komisi II DPR-RI mengatakan rapat hari ini seakan-akan sidang DPR-RI di luar gedung karena lengkap dihadiri oleh empat fraksi yaitu: Fraksi Golkar, PPP, PDI dan Fraksi Utusan Daerah dan dia berjanji dalam waktu tidak begitu lama Simeulue akan ditingkatkan statusnya. Alhamdulillah berkat Rahmat Allah SWT, akhirnya hasil dari semua kunjungan tersebut serta niat dan doa yang tulus dari seluruh masyarakat Simeulue, Presiden Republik Indonesia Bapak H. Mohammad Soeharto pada tanggal 13 Agustus 1996 menandatangani PP 53 tahun 1996 tentang peningkatan status wilayah Pembantu Bupati Simeulue menjadi Kabupaten Administratif Simeulue. 

Selanjutnya pada tanggal 27 September 1996 bertempat di DPRD Provinsi Daerah Istimewa Aceh, Kabupaten Administratif Simeulue diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Bapak Yogie S. Memet sekaligus melantik Drs. H. Muhammad Amin sebagai Bupati Kabupaten Administratif Simeulue. Simeulue telah berubah status meskipun masih bersifat administratif, seluruh masyarakat menyambut gembira disertai rasa syukur menggema dari Ujung Batu Belayar hingga batu Si Ambung-Ambung. Kabupaten yang dianggap mimpi oleh sebagian masyarakat selama ini telah hadir nyata dalam kehidupan masyarakat Simeulue. Status baru ini telah menambah semangat yang tinggi untuk berjuang menggapai satu tahap lagi yaitu daerah otonom. 

Untuk mencapai usaha itu segala potensi dikerahkan, pikiran dan tenaga dicurahkan, keringat bercucuran di mana semua anak pulau bahu membahu dan disertai dengan doa yang senantiasa dipanjatkan demi sebuah cita-cita. Akhirnya Allah SWT mengabulkan apa yang diinginkan, sehingga melalui UU No. 48 Tahun 1999 lahirlah Kabupaten Simeulue dan Kabupaten Bireun sebagai Kabupaten Otonom dalam khazanah Pemerintahan Indonesia. Kemudian pada tanggal 12 Oktober 1999 Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Ad Interim Faisal Tanjung meresmikan lahirnya Kabupaten Simeulue dan tanggal inilah yang dijadikan sebagai hari jadi Kabupaten Simeulue yang setiap tahunnya diperingati. 

ARTI LOGO KABUPATEN SIMEULUE
Berikut adalah makna/arti dari logo Kabupaten Simeulue :
  1. Bintang, melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kubah Masjid, melambangkan Syari’at Islam
  3. Buku dan Pena, melambangkan pendidikan
  4. Rencong, melambangkan Kepahlawanan
  5. Timbangan, melambangkan keadilan
  6. Padi dan Kapas, melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan
  7. Laut dan Perahu Layar, melambangkan potensi kebaharian
  8. Gendang, melambangkan kebudayaan
  9. Kelapa dan Buah Cengkeh, melambangkan komoditi
  10. Bunga Melur, melambangkan keindahan

DOWNLOAD LOGO KABUPATEN SIMEULUE
Untuk mendownload logo KABUPATEN SIMEULUE (SIMEULUE REGENCY) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:


LINK DOWNLOAD

>>  LOGO KABUPATEN SIMEULUE (SIMEULUE REGENCY) <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN SIMEULUE (SIMEULUE REGENCY)"

Posting Komentar