DOWNLOAD LOGO KABUPATEN KETAPANG

 
DESKRIPSI
Kabupaten Ketapang adalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Secara posisi Kabupaten Ketapang terletak di titik kordinat 108° 42' 00” -  111° 16' 00” Bujur Timur dan 0° 19’ 00" - 3° 05’ 00" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kubu Raya dan Kabupaten Sanggau, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sintang dan Provinsi Kalimantan Tengah, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Laut, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Selat Karimata dan Kabupaten Kayong Utara. Wilayah Kabupaten Ketapang secara umum merupakan kawasan dataran rendah dengan daerah pantai memanjang dari utara ke selatan dan daerah aliran sungai merupakan dataran berawa-rawa. Sedangkan wilayah perhuluan umumnya berupa daerah berbukit-bukit.
  
Kabupaten Ketapang sendiri wilayahnya terdiri dari 20 Kecamatan, 9 Kelurahan dan 253 Desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2017, jumlah penduduk Kabupaten Ketapang mencapai 578.533 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Ketapang yaitu 31.240,74 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 19 jiwa/km². Ibukota kabupaten ini terletak di Kecamatan Delta Pawan atau yang dikenal sebagai Kota Ketapang, sebuah kota yang terletak di delta Sungai Pawan. Kota Ketapang adalah kota yang multi suku dan etnis, yaitu Suku Dayak dan Melayu serta Tionghua yang merupakan tiga suku terbesar di kota ini. Sektor perekonomian utama yang memberikan kontribusi terbesar pada perekonomian masyarakat Kabupaten Ketapang adalah bisnis kayu, kelapa sawit, sarang burung walet dan jasa perdagangan. 

Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Ketapang ada beragam, terdapat banyak pantai sepanjang garis pantai Kabupaten Ketapang. Pantai-pantai yang indah dan mudah terjangkau di antaranya: Pantai Sungai Jawi (Pantai Penage) (10 km ke Selatan), Pantai Tanjung Batu (30 km ke Selatan), Pantai Pagar Mentimun (45 km ke Selatan), Pantai Air Mata Permai (13 km ke Utara) dan Pantai Tanjung Belandang (15 km ke Utara). Tugu Ale-ale terletak di perempatan Jl. R. Suprapto dan jalan menuju jembatan Pawan 1 yang melintasi Sungai Pawan. Ale-ale adalah sejenis kerang berkulit halus yang menjadi makanan khas dari daerah Ketapang. Tugu ini juga sebagai titik 0 Kilo meter Kota Ketapang. Tugu Tolak Bala terletak di tengah Kota Ketapang, yakni di pertigaan Jl. Merdeka dan Jl. A. Yani.

Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke sejumlah destinasi lainnya seperti wisata Keraton Matan Tanjungpura, dimana keraton ini dahulunya merupakan sebuah Kesultanan/Kerajaan, Kasultanan ini sekarang dipimpin oleh Raja PRK Haji Gusti Kamboja, lokasinya berada di Kelurahan Mulia Kerta Ketpang dan menghadap ke Sungai Pawan. Selain itu ada juga destinasi wisata berupa Kelenteng Tua Pek Kong, yaitu tempat ibadah umat Tridharma yang terletak di Jl. Merdeka, Ketapang. Lalu ada Bukit Kuri yang ada di kecamatan Sungai Laur, Pulau Rusadi kecamatan Pagar Mentimun, Bukit Mehawe di Kecamatan Tumbang Titi, Goa Maria Manjau di kecamatan Matan Hilir Utara, Hutan Kota Ketapang yang ada di desa Balong kecamatan Delta Pawan dan Ziarah ke Makam Raja Tanjungpura yang berada di desa Tanjungpura kecamatan Muara Pawan. 

Website Resmi Kabupaten Ketapang : www.ketapangkab.go.id

SEJARAH KABUPATEN KETAPANG
Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, sejak tahun 1936 Kabupaten Ketapang adalah salah satu daerah (afdeling) yang merupakan bagian dari Keresidenan Kalimantan Barat (Residente Western Afdeling van Borneo) dengan pusat pemerintahannya di Pontianak. Kabupaten Ketapang ketika itu dibagi menjadi tiga Onder Afdeling, yaitu Sukadana yang berkedudukan di Sukadana, Matan Hilir yang berkedudukan di Ketapang dan Matan Hulu yang berkedudukan di Nanga Tayap. Pada masing-masing Onder Afdeling tersebut dipimpin oleh seorang Wedana dan di tiap Onder Afdeling dibagi lagi menjadi Onder Distrik. Afdeling Ketapang sendiri terdiri atas tiga kerajaan, yaitu Kerajaan Matan, Kerajaan Sukadana dan Kerajaan Simpang, dimana pada masing-masing kerajaan tersebut dipimpin oleh seorang Panembahan.

Masa pemerintahan Hindia Belanda berakhir dengan datangnya bala tentara Jepang pada tahun 1942. Dalam masa pendudukan tentara Jepang, Kabupaten Ketapang masih tetap dalam status Afdeling, hanya saja pimpinan langsung diambil alih oleh Jepang. Pemerintahan pendudukan Jepang yang berakhir kekuasaannya pada tahun 1945 diganti oleh Pemerintahan Tentara Belanda (NICA). Pada masa ini bentuk pemerintahan yang ada sebelumnya masih diteruskan. Kabupaten Ketapang berstatus Afdeling yang disempurnakan dengan Stard Blood 1948 No. 58 dengan pengakuan adanya Pemerintahan swapraja. Pada waktu itu Kabupaten Ketapng terbagi menjadi tiga pemerintahan swapraja, yaitu Sukadana, Simpang dan Matan, kemudian semua daerah swapraja yang ada digabungkan menjadi sebuah Federasi. 

Pada tahun 1956, melalui Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur, Kabupaten Ketapang ditetapkan sebagai bagian daerah otonom Provinsi Kalimantan Barat yang dipimpin oleh seorang Bupati sebagai Kepala Daerah. Selanjutnya, keberadaan Kabupaten Ketapang sebagai sebuah Kabupaten ditetapkan dengan Undang–Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang–Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan. 

Penetapan Hari Jadi Kabupaten Ketapang didasarkan pada penelusuran sejarah Kabupaten Ketapang dan telah ditemukan bukti-bukti pendukung yang kuat tentang asal mula daerah Ketapang sebagai kesatuan masyarakat hukum yang merujuk pada keberadaan nisan makam Keramat Sembilan yang paling tua tahun 1340 Saka atau pada tahun 1418 Masehi, kemudian disusul dengan terjadinya pemindahan kerajaan dari Desa Tanjungpura ke Mulia Karta pada tanggal 11 Maret 1876. Berdasarkan sejarah tersebut, maka hari jadi kabupaten Ketapang ditetapkan pada tanggal 11 Maret 1418. Tujuan penetapan hari jadi Ketapang untuk memberikan kepastian hukum bagi Pemerintah Kabupaten Ketapang dan masyarakat Kabupaten Ketapang dalam menyelenggarakan peringatan hari jadi Ketapang. Penentuan hari jadi Kabupaten Ketapang ini tertuang dalam Perda Kabupaten Ketapang Nomor 7 tahun 2012.

ARTI LOGO KABUPATEN KETAPANG
Berikut adalah makna/arti dari logo Kabupaten Ketapang :
  1. Bintang bersudut lima, mencerminkan keluhuran budi masyarakat daerah yang senantiasa bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila sebagai dasar negara dan pandang hidup rakyatnya.
  2. Dua tangkai padi yang jumlahnya 45 butir padi mencerminkan bahwa daerah ini sebagai wilayah negara kesatuan Republik Indonesia memiliki kesatuan tanah yang mampu menyumbangkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya dalam upaya menghujutkan cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945.
  3. Pohon kedondong dengan enam dahan, mencerminkanlingkungan alam daerah sangat potensial hasil buminya dan denganperambahannya serta keramah tamahan rakyat yang mencangkup enam liran sungai besar yang bermuara kelaut yang merupakan sarana angkutan masyarakat selain perhubungan darat.
  4. Buluh betung tujuh ruas, mencerminkan sejarah awal pertumbuhan pemerintah didaerah ini yang dimulai sejak berdirinya kerajaan-kerajaan antara lain kerajaan Tanjung Pura hingga terbentuknya Pemerintah Otonomi Kabupaten Ketapang.
  5. Seperangkat empat jenis alat senjata tradisionalberupa hampang, parang,beliung, sumpitan dan meriam mencerminkan senjata yang ampuh untuk mempertahankan diri dan juga alat utama yang dipakai dalam usaha mencari penghidupan dengan tidak menggantungkan nasib dengan orang lain.
  6. Pita sutra putih bertuliskan Kabupaten Ketapang, berarti seluruh ciri ornamen dan warna dasar yang ada pada lambang merupakan kristalisasi yang dihujudkan menjadi lambang daerah

Arti Warna:
  • Warna merah putih yang terdapat didalam lambang yang berbentuk bulat terlur, merah berarti keberanian dan kejayaa, sedang warna putih berarti kesucian dan keadilan serta pula melambangkan dwi warna yang menjadi kejayaan dan keagungan Bangsa dan Negara Republik Indonesia.
  • Warna hijau muda yang terdapat pada warna dasar dan pohon kedondong melambangkan kesuburan dan kemakmuran.
  • Warna kuning emas yang terdapat pada bintang, ruas buluh betung dan butir padi berarti keluruahan dan keaguangan.
  • Warna hitam yang terdapat pada meriam, sumpit, dan bagian belakang dari hapang, parang dan beliung serta dahan pohon kedondong, tulisan Kabupaten Ketapang, garis lingkaran oval dan buku buluh betung berarti ketahanan dan ketenangan.

DOWNLOAD LOGO KABUPATEN KETAPANG
Untuk mendownload logo Kabupaten Ketapang dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
 
download-logo-kabupaten-ketapang-kalimantan-barat-vector-coreldraw-logoawal

LINK DOWNLOAD

>>  LOGO KABUPATEN KETAPANG <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN KETAPANG"

Posting Komentar