DOWNLOAD LOGO KABUPATEN BANJAR

 
DESKRIPSI
Kabupaten Banjar adalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. Secara posisi Kabupaten Banjar terletak di titik kordinat 114° 30' 20” -  115° 33' 37” Bujur Timur dan 2° 49’ 55" - 3° 43’ 38" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Tapin dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kota Baru dan Kabupaten Tanah Bumbu, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tanah Laut dan Kota Banjar Baru, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kota Banjarmasin. Wilayah Kabupaten Banjar secara umum merupakan kawasan dataran rendah, yang terdiri dari dataran landai, bergelombang, berbukt hingga pegunungan, ketinggian antara 50 sampai 300 meter diatas permukaan laut.

Kabupaten Banjar sendiri wilayahnya terdiri dari 20 Kecamatan, 13 kelurahan dan 277 Desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2020, jumlah penduduk Kabupaten Banjar mencapai 555.611 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Banjar yaitu 4.688,00 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 119 jiwa/km².  Sebagian besar masyarakat di Kabupaten Banjar bermata pencaharian sebagai petani dari perkebunan karet yang rata-rata adalah kebun perseorangan. Selain itu perkebunan jeruk menjadi penopang hidup sebagian masyarakat yang merupakan produk unggulan dari Kecamatan Astambul. Keberadaan perusahaan lokal, nasional dan asing yang bergerak dibidang Tambang Batubara turut memberikan andil besar terhadap perekonomian di Kabupaten Banjar.  

Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Banjar ada beragam, diantaranya yaitu wisata Waduk Riam Kanan yang berada di desa Tieingan Lama kecamatan Aranio, dilokasi ini banyak spot foto cantik yang bisa digunakan sebagai area berfoto. Kemudian ada alun-alun Ratu Zalecha yang berada di Jl. Ahmad Yani, Keraton, kecamatan Martapura. Kemudian ada Hutan Kota Pinus Mentaos I yang berlokasi di Jl. Suriansyah Ujung, desa Mentaos kecamatan Banjarbaru Utara. Lalu ada wisat Bangku Kasmaran Lamunan yang berada di Bukit Batubini, desa Kandangan kecamatan Martapura. Serta ada juga tempat wisata lain, yaitu Bukit Patrabulu yang ada di awang Bangkal Barat kecamatan Karang Intan.

Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke sejumlah destinasi lainnya seperti wisata Bukit Batas yang bisa digunakan sebagai tempat kemah menikmati alam, berlokasi di desa Tieingan Lama kecamatan Araino. Kemudian anda juga bisa mengunjungi Masjid Agung Al Karomah yang ada di Jl. Ahmad Yani, Pesayangan kecamatan Martapura yang memiliki desain dan arsitektur apik dan megah. Kemudian  ada juga wisata Hutan Raya Sultan Adam Mandiangin yang ada di desa Mandi Angin Barat kecamatan Karang Intan.

Website resmi Kabupaten Banjar : www.banjarkab.go.id

SEJARAH KABUPATEN BANJAR
Sejak tahun 1826, terdapat perjanjian perbatasan antara Sultan Adam dengan pemerintah Hindia Belanda. Pada tahun 1835, sewaktu pemerintahan Sultan Adam Alwasiqubillah telah dibuat untuk pertama kalinya ketetapan hukum tertulis dalam menerapkan hukum Islam di Kesultanan Banjar yang dikenal dengan Undang-Undang Sultan Adam.[6] Tahun 1855, daerah Kesultanan Banjarmasin merupakan sebagian dari De zuider-afdeeling van Borneo termasuk sebagian daerah Dusun (Tamiang Layang) dan sebagian Tanah Laut. Dari beberapa sumber disebutkan ada beberapa tempat yang menjadi kedudukan raja (keraton) setelah pindah ke Martapura, seperti Kayu Tangi, Karang Intan dan Sungai Mesa. Tetapi dalam beberapa perjanjian antara Sultan Banjar dan Belanda, penanda tanganan di Bumi Kencana. Begitu juga dalam surat menyurat ditujukan kepada Sultan di Bumi Kencana Martapura.

Jadi Keraton Bumi Kencana Martapura adalah pusat pemerintahan (istana kenegaraan) untuk melakukan aktivitas kerajaan secara formal sampai dihapuskannya Kesultanan Banjar oleh Belanda pada tanggal 11 Juni 1860. Setelah jatuh menjadi daerah protektorat Hindia Belanda, Sultan Banjar dan mangkubumi cukup hanya menerima gaji tahunan dari Belanda. Di bawah mangkubumi yang dilantik Belanda, daerah protektorat Kesultanan Banjar dibagi menjadi dua divisi yaitu divisi Banua Lima di bawah regent Raden Adipati Danu Raja dan divisi Martapura di bawah regent Pangeran Jaya Pamenang. Divisi Martapura terbagi dalam 5 Distrik, yaitu Distrik Martapura, Distrik Riam Kanan, Distrik Riam Kiwa, Distrik Benua Empat dan Distrik Margasari. Regent Martapura terakhir adalah Pangeran Suria Winata. Jabatan regent dihapuskan pada tahun 1884. 

Status Kesultanan Banjar setelah dihapuskan masuk ke dalam Karesidenan Afdeeling Selatan dan Timur Borneo. Daerah-daerah bekas Kesultanan Banjar digabungkan dengan daerah-daerah yang sudah menjadi milik Belanda sebelumnya. Wilayah Kalimantan Selatan dibagi dalam 4 afdeeling, salah satunya adalah afdeeling Martapura. Selanjutnya terjadi perubahan dalam keorganisasian pemerintahan Hindia Belanda. Sejak 1898 di bawah Afdeeling terdapat Onderafdeeling dan distrik. Pembagian administratif tahun 1898 menurut Staatblaad tahun 1898 no. 178, Afdeeling Martapoera dengan ibu kota Martapura terdiri dari:

  1. Onderafdeeling Martapoera, yang terdiri dari: Distrik Martapura.
  2. Onderafdeeling Riam Kiwa dan Riam Kanan yang terdiri dari: Distrik Riam Kiwa dan Distrik Riam Kanan
  3. Onderafdeeling Tanah Laoet yang terdiri dari: Distrik Pleihari, Distrik Maluka dan Distrik Satui

Afdeeling Martapoera terdiri dari 3 onderafdeeling, salah satunya adalah onderafdeeling Martapura dengan distrik Martapura. Dalam tahun 1902, Afdeeling Martapura membawahi 3 onderafdeeling: Martapura, Pengaron dan Tanah Laut. Perubahan selanjutnya Martapura menjadi onderafdeeling di bawah Afdeeling Banjarmasin. Afdeeling dipimpin oleh Controleur dan Kepala Distrik seorang Bumiputera dengan pangkat Kiai. Setelah kedaulatan diserahkan oleh pemerintah Belanda kepada Republik Indonesia tanggal 27 Desember 1949, ditetapkan daerah Otonomi Kabupaten Banjarmasin. Daerah otonom Kabupaten Banjarmasin meliputi 4 Kawedanan. 

DPRDS pada tanggal 27 Februari 1952, mengusulkan perubahan nama Kabupaten Banjarmasin menjadi Kabupaten Banjar yang disetujui dengan Undang-undang Darurat 1953, kemudian dikukuhkan dengan Undang-undang No. 27 Tahun 1959.

ARTI LOGO KABUPATEN BANJAR
Berikut adalah makna/arti dari logo Kabupaten Banjar :
  1. Perisai bersudut 5 merupakan lambang penduduk, sebagai alat pertahanan secara kesatriaan patriotik.
  2. Bintang adalah melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa dari sila pertama falsafah negara, dimana kota Martapura Kabupaten Banjar terkenal sebagai kota syi’ar agama Islam yang di dalam sejarah Kerajaan Banjar merupakan basis penyebaran agama Islam, sehingga oleh pihak luar disebut sebagai kota Serambi Mekkah.
  3. Intan Berlian merupakan/mencerminkan ciri khas Kota Martapura dimana sekitarnya banyak terdapat tambang intan dan penggosokkan intan yang mula-mula dikerjakan secara tradisional, merupakan salah satu pencaharian utama masyarakat dan lebih dalam lagi dapat diartikan intan sebagai pelambang kepribadian yang luhur sesuai dengan Pancasila.
  4. Lima pancaran intan berlian ditambah segi-seginya sebanyak 12 segi yang berjumlah 17, ini berarti tanggal proklamasi kemerdekaan merupakan tanggal keramat bagi bangsa Indonesia.
  5. Bunga kapas sebanyak 8 buah berarti bulan Proklamasi Kemerdekaan dan sekaligus sebagai lambang sandang.
  6. Butiran padi sebanyak 45 biji melambangkan tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dan sebagai lambang pangan. Dengan kesimpulan tanggal 17 – 8 – 1945 adalah Hari Proklamasi Kemerdekaan RI, sedangkan sandang dan pangan adalah kebutuhan pokok manusia sehari-hari.
  7. Dua jalur berombak kecil warna putih melambangkan 2 buah sungai yang bermuara di Sungai Martapura, yaitu Sungai Riam Kanan dan Sungai Riam Kiwa, dimana Sungai Riam Kanan inilah terdapat bendungan PLTA Ir. H. Pangeran Muhammad Noor. Warna coklat yang berada di sela 2 buah sungai melambangkan hamparan bumi Kabupaten Banjar yang secara topografis terdiri dari: daerah rawa, daerah dataran bergelombang dan daerah bukit dengan gunung/pegunungan.
  8. Tulisan BARAKAT di atas pita berwarna putih adalah moto lambang yang mempunyai arti; Barakat = dalam arti kata benda berkah, Barakat = singkatan dari kepanjangan Rakat Mufakat = Barakat Mufakat, Barakat = Singkatan dari kepanjangan Barataan Rakyat Rakat dan Barakat = singkatan dari kepanjangan Berkat ALLAH, Rasul atas Karya, Akhlak dan Taqwa.
  9. Tulisan BANJAR warna putih diatas warna biru tua merupakan ciri pusatnya suku Banjar yang pada dasarnya penduduk Kalimantan Selatan adalah Suku Banjar.
Arti Warna
  • Biru tua menunjukan iklim tropis.
  • Kuning Emas melambangkan kewibawaan dan kejayaan.
  • Biru Muda melambangkan ketentraman dan kedamaian.
  • Putih melambangkan dari pada kesucian, kearifan, dan kebijaksanaan.
  • Hijau Tua melambangkan kesuburan.
  • Coklat melambangkan hamparan bumi Kabupaten Banjar
 
DOWNLOAD LOGO KABUPATEN BANJAR
Untuk mendownload logo Kabupaten Banjar dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
 
download-logo-kabupaten-banjar-kalimantan-selatan-vector-coreldraw-logoawal

LINK DOWNLOAD

>>  LOGO KABUPATEN BANJAR  <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN BANJAR"

Posting Komentar