DESKRIPSI
Kabupaten Deli Serdang adalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Sumatra Utara. Secara posisi Kabupaten Dairi terletak di titik kordinat 98° 33' 00” - 99° 27' 00” Bujur Timur dan 2° 57’ 00" - 3° 16’ 00" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Selat Malaka, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Kabupaten Karo. Secara umum wilayah Kabupaten Deli Serdang tersiri dari dataran rendah, perbukitan dan pegunungan. Wilayah Kabupaten Deli Serdang berada di ketinggian antara 0 hingga 1.000 meter diatas permukaan laut.
Kabupaten Deli Serdang adalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Sumatra Utara. Secara posisi Kabupaten Dairi terletak di titik kordinat 98° 33' 00” - 99° 27' 00” Bujur Timur dan 2° 57’ 00" - 3° 16’ 00" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Selat Malaka, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Kabupaten Karo. Secara umum wilayah Kabupaten Deli Serdang tersiri dari dataran rendah, perbukitan dan pegunungan. Wilayah Kabupaten Deli Serdang berada di ketinggian antara 0 hingga 1.000 meter diatas permukaan laut.
Kabupaten Deli Serdang sendiri wilayahnya terdiri dari 22 Kecamatan, 14 Kelurahan dan 380 Desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2020, jumlah penduduk Kabupaten Deli Serdang mencapai 1.931.411 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Deli Serdang yaitu 2.497,72 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 773 jiwa/km². Pertumbuhan ekonomi Deli Serdang didorong oleh seluruh sektor ekonomi terutama disumbangkan oleh lima sektor terbesar yaitu Sektor Industri, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pertanian, sektor jasa, serta sektor keuangan dan persewaan. Sektor utama penunjang ekonomi terbesar adalah sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian, dimana kedua sektor ini dikelompokkan menjadi sektor primer. Sementara sektor sekunder diisi oleh sektor industri, perdagangan dan jasa.
Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Deli Serdang ada beragam, diantaranya yaitu wisata Air terjun Tanjung Raja yang ada di Sinembah Tanjung Muda Hulu, lalu ada Danau Linting yang berada di desa Sibunga-bunga Hilir kecamatan Sinembahan Tanjung Muda, kemudian ada Air Terjun Terunggang yang berlokasi di desa Rumah Lengo kecamatan Sinembahan Tanjung Muda Hulu, dan ada wisata alam Armayayang ada di desa Sukarenda kecamatan Kutalimbaru. Selain itu juga ada wisata Pantai Salju yang ada di kecamatan Bangun Purba, Taman The Le Hu Garden yang berlokasi di kecamatan Deli Tua, lalu ada dusun kreatif Deli Serdang di kecamatan Patumbak, kemudian ada Siba Island di kecamatan Hamparan Perak, serta ada Waterpark Bima Utomo Internasional yang ada di desa Sidodadi kecamatan Batang Kuis.
Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke sejumlah destinasi lainnya seperti wisata Green Hill City Sibolangit yang ada di kecamatan Sikeben, Air terjun Sampuren Putih di kecamatan Sibolangit, Air Terjun Pelangi Indah di kecamatan Sibolangit, kemudian ada Taman Buah Lubuk Pakam di kecamatan Pagar Merbau, serta ada Airterjun dan Lembah Loknya yang berlokasi di Desa Bandar Baru kecamatan Sibolangit. Selain itu ada lagi lokasi wisata yang lain, diantaranya yaitu Air terjun Betala yang ada di Lau Rakit kecamatan Biru-biru, air terjun Dua Warna di kecamatan Sibolangit, kemudian ada Kolam Dewi yang ada di desa Sikeben, lalu ada wisata Hillpark Sibolangit yang berada di Jl. Letjend Jamn Ginting Sibolangit, dan ada pemandian alam Karomah di desa Sembahe, serta ada pemandian Alam Mitra di desa Rumah Sumbul, kecamatan Sibolangit.
Website resmi Kabupaten Deli Serdang (Deli Serdang Regency) :
SEJARAH KABUPATEN DELI SERDANG
Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, Kabupaten Deli Serdang yang dikenal sekarang ini merupakan dua pemerintahan yang berbentuk kerajaan (Kesultanan) yaitu Kesultanan Deli yang berpusat di Kota Medan, dan Kesultanan Serdang berpusat di Perbaungan (± 38 km dari Kota Medan menuju Kota Tebing Tinggi). Dalam masa pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS), keadaan Sumatra Timur mengalami pergolakan yang dilakukan oleh rakyat secara spontan menuntut agar NST (Negara Sumatra Timur) yang dianggap sebagai prakarsa Van Mook (Belanda) dibubarkan dan wilayah Sumatra Timur kembali masuk Negara Republik Indonesia. Para pendukung NST membentuk Permusyawaratan Rakyat se-Sumatra Timur menentang Kongres Rakyat Sumatra Timur yang dibentuk oleh Front Nasional.
Negara-negara bagian dan daerah-daerah istimewa lain di Indonesia kemudian bergabung dengan Negara Republik Indonesia (NRI), sedangkan Negara Indonesia Timur (NIT) dan Negara Sumatra Timur (NST) tidak bersedia. Akhirnya Pemerintah NRI meminta kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) untuk mencari kata sepakat dan mendapat mandat penuh dari NST dan NIT untuk bermusyawarah dengan NRI tentang pembentukan Negara Kesatuan dengan hasil antara lain Undang-Undang Dasar Sementara Kesatuan yang berasal dari UUD RIS diubah sehingga sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945. Atas dasar tersebut terbentuklah Kabupaten Deli Serdang seperti tercatat dalam sejarah bahwa Sumatra Timur dibagi atas 5 (lima) Afdeling, salah satu di antaranya Deli en Serdang.
Afdeling tersebut dipimpin seorang Asisten Residen beribu kota Medan serta terbagi atas 4 (empat) Onderafdeling yaitu Beneden Deli beribu kota Medan, Bovan Deli beribu kota Pancur Batu, Serdang beribu kota Lubuk Pakam, Padang Bedagai beribu kota Tebing Tinggi dan masing-masing dipimpin oleh Kontrolir. Selanjutnya dengan keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Sumatra Timur tanggal 19 April 1946, Keresidenan Sumatra Timur dibagi menjadi 6 (enam). Kabupaten ini terdiri atas 6 (enam) Kewedanaan yaitu Deli Hulu, Deli Hilir, Serdang Hulu, Serdang Hilir, Bedagai / Kota Tebing Tinggi pada waktu itu ibu kota berkedudukan di Perbaungan. Kemudian dengan Besluit Wali Negara tanggal 21 Desember 1949 wilayah tersebut adalah Deli Serdang dengan ibu kota Medan meliputi Lubuk Pakam, Deli Hilir, Deli Hulu, Serdang, Padang dan Bedagai.
Pada tanggal 14 November 1956. Kabupaten Deli dan Serdang ditetapkan menjadi Daerah Otonom dan namanya berubah menjadi Kabupaten Deli Serdang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1948 yaitu Undang-Undang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah dengan Undang-Undang Nomor 7 Drt Tahun 1956. Untuk merealisasikannya dibentuklah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Dewan Pewakilan Daerah (DPD). Tahun demi tahun berlalu setelah melalui berbagai usaha penelitian dan seminar-seminar oleh para pakar sejarah dan pejabat Pemerintah Daerah Tingkat II Deli Serdang pada waktu itu (sekarang Pemerintah Kabupaten Deli Serdang), akhirnya disepakati dan ditetapkanlah bahwa Hari Jadi Kabupaten Deli Serdang adalah tanggal 1 Juli 1946.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1984, ibu kota Kabupaten Deli Serdang dipindahkan dari Kota Medan ke Lubuk Pakam dengan lokasi perkantoran di Tanjung Garbus yang diresmikan oleh Gubernur Sumatra Utara tanggal 23 Desember 1986. Demikian pula pergantian pimpinan di daerah ini pun telah terjadi beberapa kali. Kabupaten Deli Serdang secara posisi wilayahnya dikelilingi oleh Kabupaten-Kabupaten Besar, yaitu Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Langkat, Kabupaten Karo, dan Kabupaten Simalungun, dengan total luas daerah 6.400 km² terdiri dari 33 Kecamatan dan 902 Kampung. Selain itu daerah ini juga mengelilingi tiga “Daerah Kota Madya” yaitu Kota Medan yang menjadi ibu kota Provinsi Sumatra Utara, kota Binjai dan kota Tebing Tinggi.
Daerah ini, sejak terbentuk sebagai kabupaten sampai dengan tahun tujuh puluhan mengalami beberapa kali perubahan luas wilayahnya, karena Kota Medan, Tebing Tinggi dan Binjai yang berada di daerah perbatasan pada beberapa waktu yang lalu meminta/mengadakan perluasan daerah, sehingga luasnya berkurang menjadi 4.397,94 km². Diawal pemerintahannya Kota Medan menjadi pusat pemerintahannya, karena memang dalam sejarahnya sebagian besar wilayah kota Medan adalah “Tanah Deli” yang merupakan daerah Kabupaten Deli Serdang. Sekitar tahun 1980-an, pemerintahan daerah ini pindah ke Lubuk Pakam, sebuah kota kecil yang terletak di pinggir Jalan Lintas Sumatra lebih kurang 30 kilometer dari Kota Medan yang telah ditetapkan menjadi ibu kota Kabupaten Deli Serdang.
Pada tahun 2004, Kabupaten ini kembali mengalami perubahan baik secara Geografi maupun Administrasi Pemerintahan, setelah adanya pemekaran daerah dengan lahirnya Kabupaten baru Serdang Bedagai sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2003, sehingga berbagai potensi daerah yang dimiliki ikut berpengaruh. Dengan terjadinya pemekaran daerah, maka luas wilayahnya sekarang menjadi 2.394,62 km² terdiri dari 22 kecamatan dan 403 desa/kelurahan, yang terhampar mencapai 3,34% dari luas Sumatra Utara.
ARTI LOGO KABUPATEN DELI SERDANG
Berikut adalah makna/arti dari logo Kabupaten Deli Serdang (Deli Serdang Regency) :
- Bintang bersudut lima melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan berfalsafat Pancasila.
- 17 kuntum bunga kapas, 5 daun sirih, 3 buah pinang, 45 butir padi melambangkan catatan sejarah, tanggal, bulan dan tahun kemerdekaan RI, dimana rakyat Deli Serdang turut memberi dharma bhaktinya dalam kemerdekaan Republik Indonesia.
- Sedangkan padi berbuah 11, seekor ikan melambangkan penduduk Kabupaten Deli Serdang sebagian besar terdiri dari petani dan nelayan.
- Gunung menunjukkan geografi Deli Serdang yang terdiri dari pegunungan, daratan rendah dan pantai.
- Lima gelombang ombak melambangkan bahwa Deli Serdang di airi oleh sungai besar dan kecil yang membawa kemakmuran rakyat.
- Matahari terbit yang sedang naik melambangkan masa depan yang gemilang azcita-cita yang tinggi serta kegairahan bekerja yang penuh semangat dan keyakinan.
- Pohon kelapa sawit, karet, tembakau melambangkan daerah Deli Serdang adalah daerah perkebunan yang menghasilkan devisa.
- Roda mesin bergigi melambangkan cita-cita modernisasi dari mekanisme kehidupan rakyat serta lambang kerajinan tangan.
- Sirih, pinang dan puan melambangkan kebudayaan asli, dimana sirih dan pinang merupakan alat pembuka kata dalam segala upacara serta lambang persaudaraan dan toleransi.
- Lima helai daun sirih melambangkan tiga hukum yang dijunjung tinggi, yaitu hukum politik, hukum adat dan hukum negara.
Motto “BHINEKA PERKASA JAYA”, artinya:
- BHINEKA : Melukiskan penduduk Deli Serdang yang penduduknya beraneka ragam suku, agama, ras, dan golongan yang bersatu secara kekeluargaan dan gotong royong yang dilandasi oleh jiwa dan semangat falsafah negara Pancasila.
- PERKASA : Menggambarkan / mengartikan bahwa Kabupaten Deli Serdang masyarakatnya yang beraneka ragam tapi mempunyai semangat perjuangan dan kesatuan telah menjadi daerah kuat dan kokoh baik dimasa perjuangan kemerdekaan maupun dalam mengisi kemerdekaan dengan pembangunan.
- JAYA : Menggambarkan / mengartikan bahwa daerah Deli Serdang merupakan daerah mempunyai potensi alam yang subur dan makmur yang akan mampu mengantarkan masyarakat pada kesejahteraan dan kejayaan sepanjang masa.
DOWNLOAD LOGO KABUPATEN DELI SERDANG
Untuk mendownload logo Kabupaten Deli Serdang (Deli Serdang Regency) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN DELI SERDANG (DELI SERDANG REGENCY)"
Posting Komentar