DESKRIPSI
Kabupaten Katingan dalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. Secara posisi Kabupaten Katingan terletak di titik kordinat 112° 39' 59” - 112° 41' 47” Bujur Timur dan 1° 14’ 4,9" - 3° 11’ 14,72" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Sintang, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau dan Kota Palangka Raya, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Laut Jawa, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Kotawaringin Timur. Secara umum wilayah Kabupaten Katingan merupakan kawasan dataran rendah di bagian selatan dan daerah perbukitan di bagian utara. Ketinggian wilayahnya berada di antara 0 hingga 1.500 meter diatas permukaan laut.
Kabupaten Katingan dalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. Secara posisi Kabupaten Katingan terletak di titik kordinat 112° 39' 59” - 112° 41' 47” Bujur Timur dan 1° 14’ 4,9" - 3° 11’ 14,72" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Sintang, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau dan Kota Palangka Raya, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Laut Jawa, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Kotawaringin Timur. Secara umum wilayah Kabupaten Katingan merupakan kawasan dataran rendah di bagian selatan dan daerah perbukitan di bagian utara. Ketinggian wilayahnya berada di antara 0 hingga 1.500 meter diatas permukaan laut.
Kabupaten Katingan sendiri wilayahnya terdiri dari 13 Kecamatan, 7 Kelurahan dan 154 Desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2021, jumlah penduduk Kabupaten Katingan mencapai 162.200 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Katingan yaitu 17.500,00 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 9 jiwa/km². Sekitar 60% wilayah Kabupaten Katingan masih berupa hutan belukar dan hutan lebat. Perkebunan menempati porsi terbesar nomor 2 (dua), yaitu sekitar 11% sehingga penggunaan lahan lainnya tidak sampai 10%. Lokasi pengembangan tambak seluas 2.000 ha di Kabupaten Katingan, yaitu di Kecamatan Katingan Kuala, termasuk dalam wilayah lahan hutan belukar (mangrove). Salah satu yang menonjol dari wilayah yang dialiri Sungai Katingan, sungai terbesar kedua di Kalimantan Tengah adalah kekayaan hasil hutan ikutan berupa rotan. Katingan merupakan salah satu daerah penghasil rotan terbesar di Indonesia.
Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Katingan ada beragam, diantaranya yaitu wisata Air Terjun Beruang, keunggulan dari air terjun ini adalah airnya yang berasal sari sumber mata air pegunungan asli dan jernih, berlokasi di Tumbang Baraoi, Kecamatan Petak Malai. Kemudian ada wisata Bwndungan Sungai Sala, banyak terdapat spot-spot khusus bagi penggemar memancing yang cukup menarik, berlokasi di Kasongan kecamatan Katingan Hilir. Lalu ada wisata Air Terjun Habangoi, berada di kawasan pegunungan yang masih asri dan alami dengan pemandangan yang indah, berlokasi di Tumbang Habangoi kecamatan Petak Malai. Dan ada wisata Bukit Batu, termasuk obyek wisata yang dikeramatkan penduduk lokal yang kokon katanya merupakan tempat bersemedi tokoh-tokoh Katingan jaman dulu, berlokasi di Kasongan Lama kecamatan Katingan Hilir.
Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke sejumlah destinasi lainnya seperti wisata Bukit Bulan, didaulat sebagai lokasi lebah madu terbaik, bahkan terdapat penangkatan khusu lebah madu, berlokasi di taman nasional Sabungau, Tumbang Bulan kecamatan Mendawai. Kemudian ada Tugu Bundaran Durian, merupakan monumen icon dari Kabupaten Katingan yang merupakan produsen durian terbaik, berlokasi di Kasongan Lama kecamatan Katingan Hilir. Kemudian ada Monumen Tjilik Riwut, patung pahlawan pejuang yang mebebaskan tanah Kalimantan Tengah, berada di Jl. Tjilik Riwut KM 2,5 Kasongan Lama kecamatan Karingan Hilir. Lalu ada danau Biru di Tewang Manyangen, kecamatan Tewang Sangalang, dan ada danau Bulat di Tahnjang kecamatan Kamipang, serta ada wisata Danau Jalan Pangen yang berada di Baun Bango kecamatan Kamipang.
Website resmi Kabupaten Katingan : www.katingankab.go.id
SEJARAH KABUPATEN KATINGAN
Pada abad ke-14 wilayah Katingan merupakan salah satu wilayah jajahan Majapahit seperti yang disebutkan dalam Kakawin Nagarakretagama yang ditulis tahun 1365. Nama sungai Katingan diambil dari nama daerah yang terdapat di hulu sungai tersebut, yaitu daerah Katingan (Kasongan). Belakangan muncul daerah baru di hilir, yaitu Mendawai. Menurut Hikayat Banjar, wilayah Kabupaten Katingan sudah termasuk ke dalam daerah kekuasaan kerajaan Banjar-Hindu (Negara Dipa) sejak pemerintahan Lambung Mangkurat dengan wilayah kekuasaannya perbatasan paling barat berada di Tanjung Puting. Wilayah ini ketika itu terdiri atas dua sakai (daerah), yaitu Mendawai dan Katingan yang masing-masing memiliki ketua daerah sendiri-sendiri yang disebut Menteri Sakai.
Kemudian pada abad ke-17, yaitu pada masa kekuasaan Sultan Banjar IV, Marhum Panembahan (Raja Maruhum), wilayah Mendawai-Katingan merupakan salah satu daerah yang diberikan kepada puteranya Pangeran Dipati Anta-Kasuma yang kemudian menjadi adipati/raja Kotawaringin menggantikan mertuanya Dipati Ngganding yang wilayah kekuasaannya meliputi bagian barat Kalimantan Tengah saat ini. Menurut Hikayat Banjar, pada masa itu Pelabuhan Mendawai merupakan tempat transit para pedagang Banjarmasin jika hendak pergi berlayar menuju negara Kesultanan Mataram di pulau Jawa. Menurut laporan Radermacher, kepala daerah Mendawai/Katingan pada tahun 1780 adalah Kyai Ingabei Suradi Raja. Kiai Ingabehi Suradiraja adalah gelar yang diberikan kepada seseorang yang telah berhasil membunuh dua orang pengikut Gusti Kasim dari daerah Negara tahun 1780, kemudian ia dilantik sebagai pembantu utama syahbandar di pelabuhan Tatas (Banjarmasin).
Pada tanggal 13 Agustus 1787, wilayah Kabupaten Katingan sudah diserahkan Sultan Tahmidullah II kepada VOC Belanda, kemudian daerah ini berkembang menjadi sebuah Distrik. Pada 2 Mei 1826 Sultan Adam dari Banjarmasin menyerahkan landschap Mendawai (Katingan) kepada Hindia Belanda. Penguasa Mendawai dan Katingan selanjutnya adalah Djoeragan Kassim (1846), Abdolgani (1848), Djoeragan Djenoe (1850), Jaksa kiai Pangoeloe Sitia Maharaja (1851), Kiai Toeainkoe Gembok (1859). Selanjutnya Demang Anoem Tjakra Dalam atau dikenal sebagai Demang Anggen, dilantik oleh Gubernur Hindia Belanda pada tanggal 10 Januari 1895 dan mengepalai wilayah Mandawai (Districtshoofd van Mandawai, afdeeling Sampit, residentje Zuider en Oosterafdeeling van Borneo). Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah ini termasuk dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8.
ARTI LOGO KABUPATEN KATINGAN
Berikut adalah makna/arti dari logo Kabupaten Katingan :
-- Belum Ada Keterangan --
DOWNLOAD LOGO KABUPATEN KATINGAN
Untuk mendownload logo Kabupaten Katingan (Katingan Regency) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN KATINGAN (KATINGAN REGENCY)"
Posting Komentar