DOWNLOAD LOGO KOTA PONTIANAK

 
DESKRIPSI
Kota Pontianak adalah sebuah Kota yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Secara posisi Kota Pontianak terletak di titik kordinat 109° 16' 25” -  109° 23' 01” Bujur Timur dan 1° 05’ 00" - 1° 21’ 00" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Mempawah, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kubu Raya, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kubu Raya dan Kabupaten Mempawah, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kecamatan Sungai Kakap (Kabupaten Kubu Raya). Wilayah Kota Pontianak terletak pada Lintasan Garis Khatulistiwa dengan ketinggian berkisar antara 0,1 sampai 1,5 meter di atas permukaan laut. Kota dipisahkan oleh Sungai Kapuas Besar, Sungai Kapuas Kecil, dan Sungai Landak. Dengan demikian Kota Pontianak terbagi atas tiga belahan. 

Kota Pontianak sendiri wilayahnya terdiri dari 6 Kecamatan dan 29 Kelurahan. Berdasarkan data statistik pada tahun 2021, jumlah penduduk Kota Pontianak mencapai 672.440 jiwa. Luas wilayah Kota Pontianak yaitu 107,82 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 5.998 jiwa/km².  Kota Pontianak dikenal sebagai Kota Khatulistiwa karena dilalui garis khatulistiwa. Di utara Kota Pontianak, tepatnya Siantan, terdapat Tugu Khatulistiwa yang dibangun pada tempat yang dilalui garis khatulistiwa. Kota Pontianak memiliki beberapa julukan, seperti Kota Khatulistiwa, Kota Seribu Parit dan Pontianak Kota Bersinar. Sebagian besar perekonomian kota Pontianak bertumpu pada industri, pertanian, dan perdagangan. Jumlah perusahaan industri besar dan sedang di Kota Pontianak yang telah terdata selama tahun 2005 adalah 34 perusahaan. 

Destinasi wisata yang ada di Kota Pontianak ada beragam, diantaranya yaitu wisata Pantai Kijing yang berlokasi di kecamatan Sungai Kunyit, Tugu Katulistiwa berada di Jl. Katulistiwa Batu Layang kecamatan Siantang, Museum Negeri Sejarah Budaya Khas di Jl. Jend. A Yani, Parit Tokaya kecematan Pontianak Selatan, Keraton Kadriah di Jl. TJ. Raya No. 1 Dalam Bugid kecamatan Pontianak Timur, lalu ada Rumah Bentang Radakng di Jl. Letjend Sutoyo, Masjid Jami' Pontianak di kampung Betin kecamatan Pontianak Timur, dan Kampung Wisata Kuantan di Jl. Imam Bonjol kecamatan Pontianak Selatan. Selain itu ada juga wisata Pantai Pasir Panjang di Jl. Pasir Panjang No. 89 Sedau, lalu ada Aloe Vera Center yang ada di Jl Budi Utomo Siantan Hulu kecamatan Pontianak Utara, serta ada Paradise-Q Waterpark yang ada di Jl Arteri Supadio KM 12,8 No. 6 Sungai Raya. 

Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke sejumlah destinasi lainnya seperti wisata Taman Bukit Bougenville di kaki bukit Gunung Pasi, lalu ada Makam Kasultanan Batulayang di Jl Khatulistiwa Batu Layang kecamatan Siantan, kemudian ada wisata Taman Nasional Gunung Palung di Padu Banjar kecamatan Simpang Hilir, Lemukutan Island di kecamatan Sungai Raya dan Pelabuhan Seng Hie di Benua Melayu Laut. Selain itu ada juga wisata Hutan Kota Untan di Bansir Laut, lalu ada taman Alun-Alun Kapuas di Jl Rohadi Usman, Kampung Beting di kecamatan Pontianak Timur, Jembatan Kapuas yang berada di Jl. Sultan Hamid II, tanjung Hulu dan Tugu Digulis atau Tugu Bambu Runcing Pontianak yang berada di Jl. Jend. A Yani, kecamatan Pontianak Tenggara, serta Masjid Raya Mujahidin yang berada di Jl. Jend. A Yani Akcaya Kecamatan Pontianak Selatan.

Website resmi Kota Pontianak : www.pontianakkota.go.id

SEJARAH KOTA PONTIANAK
Kota Pontianak didirikan oleh Syarif Abdurrahman Alkadrie pada hari Rabu, 23 Oktober 1771 (14 Rajab 1185 H) yang ditandai dengan membuka hutan di persimpangan Sungai Landak, Sungai Kapuas Kecil, dan Sungai Kapuas Besar untuk mendirikan balai dan rumah sebagai tempat tinggal. Pada tahun 1778 (1192 H), Syarif Abdurrahman dikukuhkan menjadi Sultan Pontianak. Letak pusat pemerintahan ditandai dengan berdirinya Masjid Jami' (kini bernama Masjid Sultan Syarif Abdurrahman) dan Istana Kadariah yang sekarang terletak di Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur. Nama Pontianak yang berasal dari bahasa Melayu yang dipercaya ada kaitannya dengan kisah Syarif Abdurrahman yang sering diganggu oleh hantu Kuntilanak ketika dia menyusuri Sungai Kapuas. Menurut ceritanya, Syarif Abdurrahman terpaksa melepaskan tembakan meriam untuk mengusir hantu itu sekaligus menandakan di mana meriam itu jatuh, maka di sanalah wilayah kesultanannya didirikan. 

Pada tahun 1778, kolonialis Belanda memasuki Pontianak, dipimpin oleh Willem Ardinpola. Belanda menempati daerah di seberang istana kesultanan yang kini dikenal dengan daerah Tanah Seribu atau Verkendepaal. Pada tanggal 5 Juli 1779, Belanda membuat perjanjian dengan Sultan mengenai penduduk Tanah Seribu agar dapat dijadikan daerah kegiatan bangsa Belanda yang kemudian menjadi kedudukan pemerintahan Resident het Hoofd Westeraffieling van Borneo (Kepala Daerah Keresidenan Borneo Barat) dan Asistent Resident het Hoofd der Affleeling van Pontianak (Asisten Residen Kepala Daerah Kabupaten Pontianak). Area ini selanjutnya menjadi Controleur het Hoofd Onderafdeeling van Pontianak atau Hoofd Plaatselijk Bestuur van Pontianak. Assistent Resident het Hoofd der Afdeeling van Pontianak (semacam Bupati Pontianak) mendirikan Plaatselijk Fonds. Badan ini mengelola eigendom atau kekayaan Pemerintah dan mengurus dana pajak. Plaatselijk Fonds kemudian berganti nama menjadi Shintjo pada masa kependudukan Jepang di Pontianak.

Berdasarkan besluit Pemerintah Kerajaan Pontianak tanggal 14 Agustus 1946 No. 24/1/1940 PK yang disahkan menetapkan status Pontianak sebagai stadsgemeente. R. Soepardan ditunjuk menjadi syahkota atau pemimpin kota saat itu. Jabatan Soepardan berakhir pada awal tahun 1948 dan kemudian digantikan oleh Ads. Hidayat. Kemudian, pusat PPD ini dipindahkan ke Pontianak yang awalnya berasal dari Sanggau pada 1 November 1945[9] dan menjadi suatu wadah kebangkitan Dayak pada 3 November 1945, sekitar 74 hari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pembentukan stadsgerneente bersifat sementara, maka Besluit Pemerintah Kerajaan Pontianak diubah dan digantikan dengan Undang-undang Pemerintah Kerajaan Pontianak tanggal 16 September 1949 No. 40/1949/KP. Wali kota pertama ditetapkan oleh Pemerintah Kerajaan Pontianak adalah Rohana Muthalib. Ia adalah seorang wanita pertama yang menjadi wali kota Pontianak.

Sesuai dengan perkembangan tata pemerintahan, maka dengan Undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953, bentuk Pemerintahan Landschap Gemeente, ditingkatkan menjadi kota praja Pontianak. Pada masa ini urusan pemerintahan terdiri dari Urusan Pemerintahan Umum dan Urusan Pemerintahan Daerah yang ada. Pemerintah Kota Praja Pontianak diubah dengan berdasarkan Undang-undang No. 1 Tahun 1957, Penetapan Presiden No.6 Tahun 1959 dan Penetapan Presiden No.5 Tahun 1960, Instruksi Menteri Dalam Negeri No.9 Tahun 1964 dan Undang-undang No. 18 Tahun 1965, maka berdasarkan Surat Keputusan DPRD-GR Kota Praja Pontianak No. 021/KPTS/DPRD-GR/65 tanggal 31 Desember 1965, nama Kota Praja Pontianak diganti menjadi Kotamadya Pontianak, kemudian dengan Undang-undang No.5 Tahun 1974, nama Kotamadya Pontianak berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Pontianak.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah di Daerah mengubah sebutan untuk Pemerintah Tingkat II Pontianak menjadi sebutan Pemerintah Kota Pontianak, sebutan Kotamadya Pontianak diubah kemudian menjadi Kota Pontianak. Pada tahun 1963 berdasarkan Keppres No. 243 Tahun 1963, Kota Pontianak dimasukkan ke zona Waktu Indonesia Tengah (WITA). Pada tanggal 1 Januari 1988 berdasarkan Keppres RI No. 41 Tahun 1987. Bersama-sama dengan Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat yang sebelumnya masuk zona Waktu Indonesia Tengah (WITA) beralih menjadi zona Waktu Indonesia Barat (WIB). Sehingga pada tahun 1988 Kota Pontianak merayakan tahun baru sebanyak dua kali yaitu pada pukul 00.00 WITA (23.00 WIB) dan 00.00 WIB.
 
ARTI LOGO KOTA PONTIANAK
Berikut adalah makna/arti dari logo Kota Pontianak :
  1. Bentuk Lambang berupa bulatan Kubah
  2. Pada sisi sebelah kanan 23 lembar daun Karet dan di sisi kiri 10 lembar daun Kelapa
  3. Diantara daun-daun tersebut menyinar dari bawah keatas 5 sinar dan pangkal sinar ditulis angka 1771
  4. Ditengah-tengah melintang garis Khatulistiwa diatas sungai bercabang tiga
  5. Tulisan Kota Pontianak membentang dari pangkal daun Karet sampai kepangkal daun Kelapa
  6. Bentuk dari keseluruhan Lambang Daerah ialah bulatan Kubah bertumpu pada pita bertuliskan Kota Pontianak, yang berarti Kota Pontianak didirikan dengan ditandai berdirinya sebuah Masjid sebagai lambang Keagungan Tuhan Yang Maha Esa.

DOWNLOAD LOGO KOTA PONTIANAK
Untuk mendownload logo Kota Pontianak dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
 
download-logo-kota-pontianak-kalimantan-barat-vector-coreldraw-logoawal

LINK DOWNLOAD

>>  LOGO KOTA PONTIANAK  <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "DOWNLOAD LOGO KOTA PONTIANAK"

Posting Komentar