DESKRIPSI
Kabupaten Mesuji adalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Lampung. Secara posisi Kabupaten Mesuji terletak di titik kordinat 106° 15' 00” - 107° 00' 00” Bujur Timur dan 3° 45’ 00" - 4° 40’ 00" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ilir, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ilir, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tulang Bawang dan Kabupaten Tulang Bawng Barat, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ilir. Secara umum wilayah Kabupaten Mesuji merupakan kawasan dataran rendah, dengan ketinggian daratan antara 0 hingga 1 meter diatas permukaan laut.
Kabupaten Mesuji adalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Lampung. Secara posisi Kabupaten Mesuji terletak di titik kordinat 106° 15' 00” - 107° 00' 00” Bujur Timur dan 3° 45’ 00" - 4° 40’ 00" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ilir, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ilir, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tulang Bawang dan Kabupaten Tulang Bawng Barat, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ilir. Secara umum wilayah Kabupaten Mesuji merupakan kawasan dataran rendah, dengan ketinggian daratan antara 0 hingga 1 meter diatas permukaan laut.
Kabupaten Mesuji sendiri wilayahnya terdiri dari 7 Kecamatan dan 105 Desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2021, jumlah penduduk Kabupaten Mesuji mencapai 231.532 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Mesuji yaitu 2.184,00 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 106 jiwa/km². Perekonomian di wilayah Kabupaten Mesuji saat ini ditunjang oleh berbagai kegiatan sektor produksi diantaranya adalah: sektor pertanian, perkebunan, dan industri. Perkembangan kegiatan ini didukung oleh karakteristik fisik wilayah yang masih memiliki areal lahan terbuka yang besar yang belum termanfaatkan secara optimal. Sektor pertanian sebagai pemeran utama yang mendominasi dalam struktur perekonomian wilayah Kabupaten Mesuji didominasi oleh sub sektor tanaman pangan, meliputi padi sawah, padi gogo, jagung, kedelai, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, dan kacang hijau.
Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Mesuji ada beragam, diantaranya yaitu wisata Alun-Alun Simpang Pematang, banyak wahana permainan yang bisa digunakan bersama keluarga, berlokasi di Simpang Pematang, Kecamatan Simpang Pematang. Kemudian ada wisata Dermaga SP8, memiliki pemandangan yang indah berupa laut dan pantai, berlokasi di Sungai Sidang, Kecamatan Rawajitu Utara. Lalu ada wisata Taman Kehati, ada Children Play Ground, Arena Taman Satwa, Area Waduk dan Wisata Air, berlokasi di Mekar Sari, Kecamatan Tanjung Raya. Dan ada wisata Jembatan GSG, yakni jembatan gantung kayu warna-warni yang cocok untuk berswafoto, berlokasi di Jl. Lintas Sumatera,Mesuji, Kecamatan Pematang Panggang. Serta ada Masjid Agung Simpang Pematang yang berada di Simpang Pematang, Kecamatan Simpang Pematang.
Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke sejumlah destinasi lainnya seperti wisata Rest Area Way Serdang, tempat ini memang memberikan tempat yang nyaman untuk istirahat sejenak, berada di Bakauheni – Kayu Agung Road, Gedung Boga/Raja, Kecamatan Way Serdang. Kemudian ada wisata Sungai Buaya, cocok dijadikan sebagai salah spot foto bersama orang tersayang, berlokasi di kecamatan Rawajitu Utara. Lalu ada wisata Sungai Mesuji, pengunjung dapat berkeliling menyusur sungai sambil naik kapal, berlokasi di Sungai Badak, Kecamatan Mesuji. Dan ada wisata Sungai Wiralaga, dapat menangkap ikan menggunakan jaring layaknya nelayan di laut, berlokasi di Sungai Badak, Kecamatan Mesuji. Dan ada Tugu Tari yang berada di Simpang Pematang, Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji.
SEJARAH KABUPATEN MESUJI
Mesuji adalah daerah yang tidak terlepas dari sejarah Provinsi Lampung dan Sumatra Selatan.Memiliki pusat kerajaan kuno yang berada tidak jauh dari kantor pusat pemerintahan Kabupaten Mesuji saat ini yaitu di Desa Pasir Intan/Sungai Badak.Pada tahun 1865, Sirah Pulau Padang Kayu Agung Onder Afdeling Kayu Agung melaksanakan pemilihan pasirah. Pemilihan ini diadakan oleh Pemerintah Hindia Belanda di Kayu Agung. Pemilihan pasirah saat itu diadakan dengan memilih antara dua kakak beradik yaitu Muhamad Ali bin Pangeran Djugal dan adiknya Muhamad Batun bin Pangeran Djugal. Sistem politik adu domba atau Devide et Impera terjadi saat itu dan yang menjadi sirah adalah Muhamad Batun bin Pangeran Djugal.
Hal ini mendatangkan perasaan tak menyenangkan bagi sang kakak, sehingga beliau hijrah dengan mendatangi daerah baru dengan mengajak pengikut-pengikutnya untuk membuka daerah baru yang merupakan cikal bakal dari Marga Mesuji Lampung. Setelah perladangan (ume') yang dilakukan oleh Muhamad Ali ini berhasil, yaitu dengan nama sonor atau membakar lahan rawa kemudian ditabur benih gabah yang mereka dapat dari saudara atau desa daerah asal, namun bukan bibit padi yang berlabel seperti sekarang. Pada tahun 1870, ia mengajak sanak keluarga, kerabat serta teman-temanya untuk pindah ke Sungai Kabung Mesuji. Adapun suku-suku yang ikut datang ke Sungai Kabung Mesuji, antara lain:
- Suku Sirah Pulau Padang atau disebut Suku Seri Pulau
- Suku Sugi Waras atau disebut Suku Sugi Waras
- Suku Kayu Agung atau disebut Suku Kayu Agung
- Suku Palembang atau disebut Suku Palembang
- Suku Lampung Tulang Bawang, yang tersebar di Sungai Sidang dan Talang Batu.
Setelah beberapa tahun, kampung tersebut terus menunjukkan peningkatan kesejahteraan penduduknya, sehingga pada tanggal 22 Oktober 1886 Pemerintah Hindia Belanda kemudian memberikan penghargaan kepada Muhammad Ali, dengan gelar Pangeran Mad, dengan simbol berupa payung obor-obor berwarna putih. Hal ini menandakan bahwa Pangeran Mad sebagai raja adat di Mesuji dan mensyahkan warga dari kampung tua di Mesuji yang berasal dari Sumatra Selatan, Palembang, Seri Pulau Padang, dan Kayu Agung dengan sebutan Marga Mesuji. Penyebaran mereka terus dilakukan berpencar ke tepian sungai lain yang tidak jauh.
Terdapat sembilan kampung tua di Mesuji (sejak tahun 1875), yaitu Kampung Wiralaga (Kampung tertua), Kampung Sungai Sidang, Kampung Sungai Cambai, Kampung Sungai Badak, Kampung Nipah Kuning, Kampung Sri Tanjung, Kampung Kagungan Dalam, Kampung Talang Batu dan Kampung Labuhan Batin. Kampung-kampung tua tersebut berada di pinggir sungai-sungai besar. Mata pencaharian masyarakatnya hanya mencari ikan dan menebang kayu, bukan hasil budidaya tetapi hasil alam yang dimanfaatkan. Selanjutnya hasil usaha dijual ke Jakarta menggunakan kapal kayu yang mereka buat, dengan jarak tempuh dua hari dua malam melewati sungai dan laut.
Alasan lebih memilih menggunakan jalur laut karena pada saat itu belum ada jalan darat menuju Bandar Lampung dan sekitar mereka merupakan hutan yang masih belantara. Tahun 1930, jumlah Marga Mesuji (inlander/penduduk asli) sekitar 3.586 jiwa serta warga china (chineezen) berjumlah 8 jiwa. Pada era pasca kemerdekaan daerah Marga Mesuji digabungkan ke dalam wilayah Kabupaten Lampung Utara hingga tahun 1997. Setelah itu sempat masuk sebagai wilayah Kabupaten Tulang Bawang dari tahun 1997-2008. Pada tahun 1982, Program Transmigrasi lokal yaitu perpindahan penduduk antar kabupaten dalam satu provinsi, ditempatkan di wilayah ini tersebar yang juga dilanjutkan pada tahun 1985, 1992, dan 1999.
Kabupaten Mesuji merupakan salah satu Daerah Otonomi Baru (DOB) di Provinsi Lampung, hasil dari pemekaran Kabupaten Tulang Bawang. Mengingat wilayah Kabupaten Tulang Bawang saat itu sangat luas dan lokasi Kabupaten Mesuji (saat itu masih berupa Kecamatan Mesuji, wilayah Kabupaten Tulang Bawang) yang terlampau jauh dari pusat pemerintahan di Menggala. Sesuai dengan amanah UU No.49 tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Mesuji, ditetapkan bahwa ibu kota Kabupaten Mesuji adalah kecamatan Mesuji, berdasarkan hasil musyawarah tokoh-tokoh masyarakat ditetapkan bahwa ibu kota terletak tepatnya di Wiralaga Mulya. Nama Wiralaga Mulya diambil dari penggabungan dua kampung di Kecamatan Mesuji yaitu Kampung Wiralaga dan Kampung Sidomulyo yang merupakan hasil musyawarah tokoh masyarakat dan tetua Mesuji.
ARTI LOGO KABUPATEN MESUJI
Berikut adalah makna/arti dari logo Kabupaten Mesuji (Mesuji Regency) :
- Perisai memiliki arti yang mendasar yaitu falsafah pertahanan dan wewenang, maka kabupaten Mesuji harus ditegakkan dari nilai-nilai suci agama dan moralitas yang tinggi, juga sebagai kesamaan perisai yang terdapat dalam Dada Burung Garuda, maka Kabupaten Mesuji juga harus memiliki tonggak dasar dalam pelaksanaan pemerintahan yang berasaskan dasar negara kita;
- Perisai bertepikan warna hitam, bermakna pemerintah kabupaten Mesuji memiliki keteguhan iman dan kemauan yang kuat untuk menjadi pelindung dan pengayom;
- Tulisan Mesuji berwarna hitam melambangkan bahwa di bawah bumi Mesuji terkandung banyak mineral batubara;
- Warna kuning pada kapas melambangkan kehalusan, keluhuran, keagungan, dan kemuliaan masyarakat Mesuji;
- Warna putih berarti Kabupaten Mesuji mewujudkan pola pikir yang bersih dan tekad yang suci dan mulia;
- Merah berarti berani menghadapai tantangan dalam membangun Kabupaten Mesuji;
- Payung putih melambangkan pengakuan dari adat Lampung bahwa Mesuji merupakan bagian marga yang ada di Provinsi Lampung dengan tujuh ubur-ubur menandakan terbentuknya Kabupaten Mesuji terdiri dari tujuh kecamatan;
- Sembilan bilah payung menandakan cikal bakal Kabupaten Mesuji terdiri dari sembilan desa tua;
- Tujuh puluh lima rumbai menandai terbentuk Kabupaten Mesuji terdiri dari 75 desa;
- Siger Lampung melambangkan bahwa Kabupaten Mesuji merupakan bagian dari wilayah Provinsi Lampung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia;
- Rumah adat berbentuk limas melambangkan bahwa Kabupaten Mesuji merupakan tempat tinggal yang nyaman bagi seluruh suku dan golongan dan mampu melindunginya;
- Perahu di samping sebagai alat transportasi penting di Kabupaten Mesuji juga melambangkan semangat/kemampuan menjelajah/merantau;
- Sembilan gelombang sungai menandakan bahwa Kabupaten Mesuji terdiri atas sembilan anak sungai;
- Padi dan kapas melambangkan kesejahteraan sosial yang ingin dicapai;
- Semboyan “Bumi Ragab Begawe Caram” mengandung arti bahwa Kabupaten Mesuji yang dihuni oleh masyarakat yang bekerja cepat, damai dalam kebersamaan dan gotong royong;
- Warna hijau pada biji kapas bermakna doa, harapan agar Kabupaten Mesuji memiliki kesuburan, kesejukan, keindahan, ketenangan, dan kedamaian; dan
- Pita putih adalah bermakna pengikat masyarakat Mesuji dalam satu kesatuan.
DOWNLOAD LOGO KABUPATEN MESUJI
Untuk mendownload logo Kabupaten Mesuji (Mesuji Regency) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN MESUJI (MESUJI REGENCY)"
Posting Komentar