DOWNLOAD LOGO KOTA PAGAR ALAM (PAGAR ALAM CITY)

 
DESKRIPSI
Kota Pagar Alam adalah sebuah Kota yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Sumatra Utara. Secara posisi Kota Pagar Alam terletak di titik kordinat 103° 07' 00” - 103° 27' 26” Bujur Timur dan 3° 59’ 08" - 4° 15’ 45" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Lahat, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Lahat dan Kabupaten Muara Enim, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kaur, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Lahat dan Kabupaten Empat Lawang. Secara umum wilayah Kota Pagar Alam merupakan kawasan perbukitan, dengan ketinggian daratan atara 400 sampai 3.400 meter diatas permukaan laut.

Kota Pagar Alam sendiri wilayahnya terdiri dari 5 Kecamatan dan 35 Kelurahan. Berdasarkan data statistik pada tahun 2021, jumlah penduduk Kota Pagar Alam mencapai 147.537 jiwa. Luas wilayah Kota Pagar Alam yaitu 633,66 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 233 jiwa/km². Sektor pertanian merupakan sektor dominan yang berkontribusi paling besar dalam perekonomian Kota Pagar Alam. Salah satu upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota Pagar Alam untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya adalah dengan program stek kopi yang baru berjalan setahun dan bantuan pinjaman dengan keringanan pembayaran bunga melalui perbankan. Program stek kopi, paling tidak dapat meningkatkan pendapatan masyarakat karena produktifitasnya diyakini akan meningkat.

Destinasi wisata yang ada di Kota Pagar Alam ada beragam, diantaranya yaitu wisata Tugu Rimau, dikenal sebagai lokasi yang pas untuk menyaksikan keindahan kota dari ketinggian, berlokasi di Gunung Dempo, Kecamatan Pagar Alam Selatan. Kemudian ada wisata Dempo Park, menyajikan keindahan alam Gunung Dempo lengkap dengan taman bermain anak-anak serta memiliki spot foto yang instagramable, berlokasi di Dempio Makmur, Kecamatan Pagar Alam Utara. Lalu ada wisata Green Paradise Pagar Alam, menawarkan berbagai kegiatan yang dapat Anda lakukan selama berada disana bersama teman ataupun keluarga, berlokasi di Dusun Sukarame, Kelurahan Bumi Agung, Kecamatan Dempo Utara. Dan ada wisata Jalur Pendakian Gunung Dempo, yang berada di Dempio Makmur, Kecamatan Pagar Alam Utara.

Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke sejumlah destinasi lainnya seperti wisata Danau Merah Rimba Candi yang berlokasi di Rimba Candi, Candi Jaya Kecamatan Dempo Jaya, kemudian ada Wisata Paralayang Pagar Alam yang berada di kecamatan Pagar Alam Selatan, lalu ada Gunung Dempo Street, berupa hamparan luas kebun teh di jalan khas pegunungan yang berkelok, berlokasi di kecamatan Pagar Alam Utara. Kemudian ada wisata Tangga Seribu Pagar Alam, pada setiap anak tangganya terdapat sebuah lampu yang akan menyala berkedip–kedip ketika dilewati, berlokasi di Gunung Dempo, Kecamatan Pagar Alam Selatan. dan ada wisata Rumah Adat Baghi Suku Besemah, yang berlokasi di Tegurwangi, Pagarwangi, Kecamatan Dempo Utara.

Website resmi Kota Pagar Alam (Pagar Alam City) :
www.pagarakamkota.go.id

SEJARAH KOTA PAGAR ALAM
JSG Grambreg, seorang pegawai pemerintah Hindia Belanda, pada tahun 1865 pernah menuliskan : ” Barang siapa yang mendaki Bukit Barisan dari arah Bengkulu, kemudian menjejakkan kaki di tanah kerajaan Palembang yang begitu luas dan barang siapa yang melangkahkan kakinya dari arah utara Ampat Lawang (negeri empat gerbang) menuju ke dataran Lintang yang indah, sehingga ia mencapai kaki sebelah Barat Gunung Dempo, maka sudah pastilah ia di negeri orang Pasemah. Jika ia berjalan mengelilingi kaki gunung berapi itu, maka akan tibalah ia di sisi timur dataran tinggi yang luas yang menikung agak ke arah Tenggara, dan jika dari situ ia berjalan terus lebih ke arah Timur lagi hingga dataran tinggi itu berakhir pada sederetan pengunungan tempat, dari sisi itu, terbentuk perbatasan alami antara negeri Pasemah yang merdeka dan wilayah kekuasaan Hindia Belanda”.

Dari kutipan itu tampak bahwa saat itu wilayah Pasemah masih belum masuk dalam jajahan Hindia Belanda. Operasi-operasi militer Belanda untuk menaklukkan Pasemah sendiri berlangsung lama, dari 1821 sampai 1867. Johan Hanafiah budayawan Sumatra Selatan, dalam sekapur sirih buku Sumatra Selatan Melawan Penjajah Abad 19 tersebut menyebutkan bahwa perlawanan orang Pasemah dan sekitarnya ini adalah perlawanan terpanjang dalam sejarah perjuangan di Sumatera Selatan abad 19, berlangsung hampir 50 tahun lamanya. Johan Hanafiah juga menyatakan bahwa pada awalnya orang-orang luas, khususnya orang Eropa, tidak mengenali siapa sebenarnya orang-orang Pasemah. Orang Inggris, seperti Thomas Stamford Rafless yang pahlawan perang Inggris melawan Belanda di Jawa (1811) dan terakhir mendapat kedudukan di Bengkulu dengan pangkat besar (1817-1824) menyebutnya dengan Passumah. 

Dalam The British History in West Sumatra yang ditulis oleh John Bastin, disebutkan bahwa bandit-bandit yang tidak tahu hukum (lawless) dan gagah berani dari tanah Passumah pernah menyerang distrik Manna (salah satu nama kota di bengkulu selatan) tahun 1797. Disebutkan pula bahwa pada tahun 1818, Inggris mengalami dua malapetaka di daerah-daerah Selatan yakni perang dengan orang-orang Passumah dan kematian-kematian karena penyakit cacar. Pemakaian nama Passumah sebagaimana digunakan oleh orang Inggris tersebut rupanya sudah pernah pula muncul pada laporan orang Portugis jauh sebelumnya. Nama Pasemah yang kini dikenal sebetulnya adalah lebih karena kesalahan pengucapan orang Belanda, adapun pengucapan yang benar adalah Besemah sebagaimana masih digunakan oleh penduduk yang bermukim di Pagaralam.

Pada zaman sebelum Masehi (SM), pada peta yang dibuat oleh Muhammad Yamin, belum tampak nama suku-suku lain yang tercantum, kecuali suku Besemah. Local Jenius Suku Besemah, sebagai salah satu pemilik kebudayaan Megalitikum, disebut suku yang memiliki local genius. Tetapi sayang, tidak diwariskan kepada anak-cucu (keturunannya). Mengenai asal-usul suku Besemah, hingga saat ini masih diliputi kabut rahasia. Yang ada hanyalah cerita-cerita yang bersifat legenda atau mitos, yaitu mitos Atung Bungsu, yang merupakan salah satu di antara 7 orang anak ratu (= raja) Majapahit, yang melakukan perjalanan menelusuri sungai Lematang, akhirnya memilih tempat bermukim di dusun Benuakeling. Suku basemah inilah yang merupakan penduduk asli Kota Pagar Alam dan menjadi cikal bakal berdirinya Kota Pagar Alam.

Kota Pagar Alam sendiri dibentuk berdasarkan Undang–Undang Nomor 8 Tahun 2001 (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4115), sebelumnya kota Pagar Alam termasuk kota administratif dalam lingkungan Kabupaten Lahat. 

ARTI LOGO KOTA PAGAR ALAM
Berikut adalah makna/arti dari logo Kota Pagar Alam (Pagar Alam City) :
  1. Perisai bergaris kuning emas dan dasarnya merah putih yang melambangkan pemancangan pertama merah putih di Daerah Pagar Alam.
  2. Padi berjumlah 17 (Tujuh Belas) butir melambangkan Tanggal 17 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
  3. Bambu runcing melambangkan bahwa Kota Pagar Alam merupakan Kota Perjuangan. Bambu runcing 2 (Dua) buah setiap bambu terdiri dari 4 ruas sehingga berjumlah 8 ruas, melambangkan bulan 8 (Bulan Agustus), bulan Proklamsi Kemerdekaan Republik Indonesia.
  4. Tandan buah kopi berjumlah 5 (lima), setiap tandan terdiri dari 9 (Sembilan) buah biji, sehingga berjumlah 45 (Empat Puluh Lima) buah biji, melambangkan Tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
  5. Pita warna merah putih pengikat bambu runcing melambangkan eratnya ikatan Persatuan dan Kesatuan rakyat dalam melawan penjajah.
  6. Pita bertuliskan “BESEMAH KOTA PERJUANGAN” terdiri dari 21 (Dua Puluh Satu) huruf melambangkan tanggal berdirinya Kota Pagar Alam sekaligus motto yang mengandung pengertian bahwa perjuangan masyarakat besemah belum selesai dan akan terus berlanjut
  7. Bangunan Gedung dilembah Gunung Dempo melambangkan Kota. Bangunan gedung berjumlah 6 (Enam) buah, melambangkan bulan 6 (bulan Juni) bulan berdirinya Kota Pagar Alam.
  8. Atap rumah adat besemah berwarna hitam berjumlah 2001, melambangkan Tahun berdirinya Kota Pagar Alam, Penulisan kata “ Pagar Alam” terdiri dari dua suku kata (Pagar Alam).
  9. Gunung Dempo merupakan ciri khas geografi Daerah Kota Pagar Alam. Latar belakang Gunung Dempo berwarna biru muda, melambangkan daerah perkebunan/pertanian dimana mayoritas masyarakatnya petani.
  10. Petak Warna putih, melambangkan cita-cita luhur dan kesucian.
  11. Petak Warna hijau daun, melambangkan kesuburan tanah.

DOWNLOAD LOGO KOTA PAGAR ALAM
Untuk mendownload logo Kota Pagar Alam (Pagar Alam City) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
 

LINK DOWNLOAD

>>  LOGO KOTA PAGAR ALAM  <<

Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "DOWNLOAD LOGO KOTA PAGAR ALAM (PAGAR ALAM CITY)"

Posting Komentar