DESKRIPSI
Kabupaten Buol adalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tengah. Secara posisi Kabupaten Buol terletak di titik kordinat 121° 02' 24” - 123° 15' 36” Bujur Timur dan 1° 31’ 12" - 3° 46’ 48" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Laut Sulawesi, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Gorontalo, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Parigi Moutong dan Provinsi Gorontalo, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Tolitoli. Secara umum wilayah Kabupaten Buol merupakan kawasan dataran rendah, perbukitan, hingga pegunungan, dengan ketinggian daratan antara 0 hingga 2.400 meter diatas permukaan laut.
Kabupaten Buol adalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tengah. Secara posisi Kabupaten Buol terletak di titik kordinat 121° 02' 24” - 123° 15' 36” Bujur Timur dan 1° 31’ 12" - 3° 46’ 48" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Laut Sulawesi, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Gorontalo, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Parigi Moutong dan Provinsi Gorontalo, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Tolitoli. Secara umum wilayah Kabupaten Buol merupakan kawasan dataran rendah, perbukitan, hingga pegunungan, dengan ketinggian daratan antara 0 hingga 2.400 meter diatas permukaan laut.
Kabupaten Buol sendiri wilayahnya terdiri dari 11 Kecamatan, 7 Kelurahan dan 108 Desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2020, jumlah penduduk Kabupaten Buol mencapai 145.254 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Buol yaitu 4.043,57 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 37 jiwa/km². Terdapat empat sektor dominan dalam menggerakan roda perekonomian Kabupaten Buol yaitu; Sektor Pertanian; Sektor Pertambangan dan Penggalian; Sektor Konstruksi; dan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran. Keempat sektor tersebut dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, meski beberapa tahun terakhir terjadi pergeseran sektor dominan. Terlebih lagi setelah mulai dikelolanya JOB Pertamina Medco-Expan Tomori di Kecamatan Mamosalato, dan juga meningkatnya ekspor nikel hasil produksi perusahaan pertambangan yang tersebar di Kecamatan Petasia, Petasia Timur, dan Petasia Barat.
Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Buol ada beragam, diantaranya yaitu wisata Puncak Pulau Panjang Paleleh, menyuguhkan hamparan bukit hijau yang membentang luas, berlokasi di desa Paleleh, Kecamatan Paleleh. Kemudian ada wisata Air Terjun Bunsel, termasuk salah satu air terjun paling eksotis yang ada di Sulawesi, berlokasi di desa Bunobogu, Kecamatan Bunobogu. Lalu ada Wisata Laut Batu Tiga, sebuah pulau yang memiliki keberadaan tiga batu karang memiliki bentuk yang mirip dan juga berdiri dengan kokoh di tepi pantai, berlokasi di Leok, Kecamatan Biau. Dan ada wisata Pulau Boki, ada batu karang yang masih alami dan pasir putih terhampar luas, berlokasi di Lunguto, Kecamatan Paleleh Barat. Serta ada wisata Bendungan Air Terang, menyuguhkan cantiknya arsitektur bendungan yang akan membuat Anda terpukau, berlokasi di Air Terang, Kecamatan Tiloan.
Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke sejumlah destinasi lainnya seperti Pantai Batu Susun Lakea, menghadirkan pantai dengan konsep batu yang tersusun tinggi, berlokasi di desa Lakea, Kecamatan Lakea. Kemudian ada wisata Pulau Busak, memiliki daya tarik berupa jernihnya air laut yang berwarna biru, berlokasi di desa Busak, Kecamatan Karamat. Lalu ada wisata Pemandian Kumaligon, pemandian yang berasal daei aliran mata air yang jernih, berlokasi di Desa Kumaligin, Kecamatan Biau. Dan ada wisata Pemandian Tertaria, berada di daratan tinggi dengan air yang dingin, berlokasi di Kelurahan Kulango, Kecamatan Biau. Serta ada wisata Pelabuhan Leok, menyuguhkan pemandangan yang dikelilingi oleh pegunungan, menampilkan momen cantik kala matahari terbenam, berlokasi di desa Leok, Kecamatan Biau.
SEJARAH KABUPATEN BUOL
Sejarah Buol mulai dikenal secara teratur sejak jaman pemerintahan NDUBU I dengan permaisurinya bernama SAKILATO ( sekitar 1380 M ) dan selanjutnya digantikan oleh Anogu Rlipu sebagai Madika yang kemudian memindahkan Pusat pemerintahan dari Guamonial ke Lamolan. Setelah Anogu Rlipu meninggal dunia dan Dae Bole belum kembali maka Bokidu memutuskan BATARALANGIT menjadi Madika (Raja) dengan gelar Madika Moputi atau Sultan Eato dan diperkirakan Madika Moputi adalah Raja Buol yang pertama memeluk Agama Islam dengan nama Muhammad Tahir Wazairuladhim Abdurahman dan meninggal pada tahun 1003 H atau 1594 M.
Pengganti Madika Moputi adalah putra Dai Bole yaitu Pombang Rlipu yang diberi gelar Prins Yakut Kuntu Amas Raja Besar oleh Portugis. Setelah masa pemerintahan Pombang Rlipu yang terkenal adalah Sultan Pondu yang banyak melakukan perlawanan pada Portugis yang pada akhirnya tertangkap dan dijatuhi hukuman mati pada tahun 1770. Sesudah Sultan Pondu, yang memerintah adalah Dinasti Mokoapat, yaitu Sultan Undain, Datumimo (1804 – 1810), Mokoapat (1810 – 1818), Ndubu II, Takuloe, Datumula (1839 – 1843), Elam Siradjudin (1843 – 1857), Modeiyo (wakil 1857 – 1858) dan Lahadung (1858 – 1864). Dilanjutkan oleh Dinasti Turumbu/Turungku yaitu Turumbu / Turungku (1864 – 1890), Haji Patra Turungku (1890 – 1899), Datu Alam Turungku (1899 – 1914), Haji Akhmad Turungku (1914 – 1947), Mohammad Aminullah Turungku (1947 – 1997), dan Mahmud Aminullah Turungku (1997 – sekarang).
Kabupaten Buol dibentuk berdasarkan Undang-undang RI Nomor 51 tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Morowali dan Banggai Kepulauan. Sebelumnya, pada pembentukan Negara Indonesia Timur (NIT), Buol merupakan Daerah Swapraja yang tergabung dalam Daerah Gorontalo. Selanjutnya melalui Undang-undang RI Nomor 29 tahun 1959 gabungan swapraja Tolitoli dan Swaparaja Buol menjadi Kabupaten Buol Tolitoli. Sejak tanggal 16 Februari 1966 melalui keputusan DPR-GR Propinsi Sulawesi Tengah Nomor: 1/DPR-GR/1966 tentang Pemekaran Sembilan Kabupaten Dalam wilayah propinsi Sulawesi Tengah, Buol diusulkan sebagai Daerah Tingkat II / Kabupaten.
Keinginan ini baru terealisir pada pada tahun 1999 atau 33 tahun kemudian dengan diresmikannya Pembentukan Kabupaten Buol tanggal 12 Oktober 1999, Ir. Abdul Karim Mbouw ditunjuk sebagai Pejabat Bupati melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 131.52-1146 tanggal 8 Oktober 1999. Oleh karena sakit beliau meninggal dunia pada tanggal 10 Februari 2000, maka Menteri Dalam Negeri berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor: 131.52-081 mempercayakan Drs. A. Karim Hanggi sebagai Pejabat Bupati Buol yang Ke II.
ARTI LOGO KABUPATEN BUOL
Berikut adalah makna/arti dari logo Kabupaten Buol (Buol Regency) :
- Jantung ( Bahasa Buol : Putuu ) bermakna detak kehidupan yang bersumber dari nurani masyarakat Buol.
- Perisai ( Bahasa Buol ; Kalriabu ) bermakna kepahlawanan, pertahanan diri dan kehormatan.
- Bintang (Matiti); Simbol masyarakat Buol yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (Sila Pertama Dasar Negara Pancasila)
- Padi dan Kapas (Palre agu Tikopo) ; Adil dan Makmur (Sila Ke Lima Dasar Negara Pancasila)
- Pohon Klepa (Pununo Bongo) ; Adalah Simbol Potensi Kekayaan Alam Kabupaten Buol dan juga menjadi Lambang Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
- Tiga Buih Gelombang Laut (Bvhuya); Potensi Kelautan dan Perjalanan Buol dimasa Lalu, Kini dan Mendatang.
- Gunung Pogogul (Bvhukidu Pogoguyho) ; Simbol Potensi Sumber Daya Alam.
- Rumah Adat Buol (Kumalrigu); Rumah Tempat Tinggal yang jadi Kebanggaan Budaya Buol
- Warna dari bentuk lambang Daerah adalah Kuning dan Hijau Zamrud yang menjadi ciri Kebesaran dan Keluhuran Budaya Buol
- Warna Gambar terdiri dari : Kuning, Hijau, Biru, Hitam dan Putih.
DOWNLOAD LOGO KABUPATEN BUOL
Untuk mendownload logo Kabupaten Buol (Buol Regency) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN BUOL (BUOL REGENCY)"
Posting Komentar