DESKRIPSI
Kabupaten Buton Utara adalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara posisi Kabupaten Buton Utara terletak di titik kordinat 122° 59' 00” - 123° 15' 00” Bujur Timur dan 4° 06’ 00" - 5° 15’ 00" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Selat Wawoni, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Laut Bandi, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Buton, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Selat Buton dan Kabupaten Muna. Secara umum wilayah Kabupaten Buton Utara merupakan kawasan dataran rendah, dan wilayah perbukitan, dengan ketinggian daratan antara 300 hingga 800 meter diatas permukaan laut.
Kabupaten Buton Utara adalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara posisi Kabupaten Buton Utara terletak di titik kordinat 122° 59' 00” - 123° 15' 00” Bujur Timur dan 4° 06’ 00" - 5° 15’ 00" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Selat Wawoni, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Laut Bandi, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Buton, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Selat Buton dan Kabupaten Muna. Secara umum wilayah Kabupaten Buton Utara merupakan kawasan dataran rendah, dan wilayah perbukitan, dengan ketinggian daratan antara 300 hingga 800 meter diatas permukaan laut.
Kabupaten Buton Utara sendiri wilayahnya terdiri dari 6 Kecamatan, 12 Kelurahan dan 78 Desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2017, jumlah penduduk Kabupaten Buton Utara mencapai 62.254 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Buton Utara yaitu 1.864,91 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 33 jiwa/km². Pendapatan daerah Kabupaten Buton Utara Tahun 2007 berdasarkan harga konstan Rp. 281.132,49 juta meningkat 5,03 % dibanding tahun sebelumnya. Sektor pertanian meningkat 4,03 persen dengan nilai tambah sebesar Rp.138.395,06 juta dengan pertumbuhan terbesar terjadi pada subsektor perikanan yaitu sebesar 6,88 persen dengan nilai tambah sebesar 48.991,67 persen. emudian disusul pertumbuhan pada subsektor tanaman pangan sebesar 6,62 persen dan subsektor kehutanan sebesar 6,52 persen.
Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Buton Utara ada beragam, diantaranya yaitu wisata Desa Lamoahi, ada danau berukuran kecil dengan air mengalir deras dari celah bebatuan, berlokasi di desa Lamoahi, Kecamatan Kulisusu Utara. Kemudian ada wisata Pantai Membuku, ada tebing yang berjarak kurang lebih 75 meter dari pantai yang sering digunakan untuk panjat tebing, berlokasi di desa Kadacua, Kecamatan Kulisusu. Lalu ada wisata Mangrove Banda Kawasa, disini pengunjung bisa menemukan beberapa spot menarik untuk dikunjungi, berlokasi di desa Koepisino, Kecamatan Bonegunu. Dan ada wisata Pantai Bone, ada sebuah jembatan yang terbuat dari kayu dan menjorok ke arah laut, berlokasi di desa Malalanda, Kecamatan Kulisusu. Serta ada wisata Pantai Mowuru, ada hamparan pasir berwarna putih nan bersih serta warna air lautnya yang terlihat kebiru biruan, berlokasi di desa Linsowu, Kecamatan Kulisusu.
Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke sejumlah destinasi lainnya seperti Air Terjun La Ocu, menawarkan pesona dua air terjun, dimana air terjun di tingkat terbawah, dilengkapi dengan kolam alami dan biasa dimanfaatkan untuk bercamping, lokasinya ada di Buranga, Kecamatan Bonegunu. Kemudian ada wisata Danau Moloku, menawarkan pesona alam yang masih asri serta rimbunnya hutan mangrove, berada di Rombo, Kecamatan Kulisusu. Lalu ada wisata Pemandian Air Panas Ee Karede di desa Eensumala Kecamatan Bonegunu, dan ada Pemandian Alam Ee Yi Ngkapala yang berada di Desa Malalanda Kecamatan Kalisusu, serta ada Kampung Wisata Desa Mandala dan Desa Nanua Jaya yang berlokasi di Mandala, Nanua Jaya, Kecamatan Kalisusu, Kabupaten Buton Utara.
SEJARAH KABUPATEN BUTON UTARA
Menurut sejarah, Kulisusu/Kolencusu/Kalingsusu merupakan salah satu dari empat benteng pertahanan Barata Patapalena (cadik penjaga keseimbangan perahu negara) pada masa Kesultanan Buton. Barata Kulisusu bersama-sama dengan Barata Muna, Barata Tiworo dan Barata Kaledupa merupakan pintu-pintu pertama pertahanan sebelum musuh masuk ke dalam wilayah pusat kekuasaan di Bau-Bau. Oleh karena itu itu mereka memiliki peran yang cukup penting dalam menjaga keselamatan negara. Mereka juga diberi hak otonom untuk mengatur sendiri daerahnya termasuk memiliki tentara sendiri namun dengan batasan-batasan pengaturan yang sudah digariskan oleh pemerintahan pusat yang ada di Baubau.
Motto kabupaten Buton Utara adalah Lipu Tinadeakono Sara yang artinya bahwa berdasarkan sejarah Buton Utara adalah negeri yang didirikan dan dibangun oleh SARA. Dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2007 Tanggal 2 Januari 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Buton Utara di provinsi Sulawesi Tenggara yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Muna, maka pembagian wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Buton Utara meliputi 6 kecamatan, yaitu kecamatan Bonegunu, Kambowa, Wakorumba, Kulisusu, Kulisusu Barat dan Kulisusu Utara.
ARTI LOGO KABUPATEN BUTON UTARA
Berikut adalah makna/arti dari logo Kabupaten Buton Utara (North Buton Regency) :
- Perisai melambangkan selalu ingin mempertahankan kebenaran dan harapan masa depan yang cerah. Dengan lima sudut yang terdapat pada perisai menggambarkan konsistensi mempertahankan Pancasila.
- Telur berbentuk bulat lonjong memberi makna adanya gagasan, ide atau cita-cita yang indah, yang kelak menetas menjadi suatu kesejahteraan hidup rakyat Buton Utara.
- Padi dan kapas yang mengandung makna kemakmuran dan kesejahteraan seperti pada Pancasila. Terdapat 17 (tujuh belas) butir menggambarkan kemerdekaan Indonesia dan bunga kapas berjumlah 8 (delapan) menggambarkan kemerdekaan Indonesia pada bulan 8.
- Kerang raksasa adalah lambang kebesaran masyarakat Buton Utara dan diyakini bahwa setiap orang yang berkunjung ke Buton Utara belum sampai di Buton Utara sebelum dapat menyentuh kerang tersebut. Kerang raksasa (Tridacna gigas) disamping symbol kebesaran juga secara hukum dan ilmiah merupakan hewan yang dilindungi serta menghasilkan mutiara. Bermakna bahwa kekayaan sumber daya alam harus dilestarikan, juga kerang bersifat mengfilter/menyaring bermakna bahwa masyarakat Buton Utara selalu selektif dan berhati-hati dalam segala perbuatannya.
- Benteng adalah lambang pertahanan dan keamanan mempertahankan harkat dan martabat kemanusiaan dan moral, mempertahankan jati diri terhadap pengaruh negatif dari luar, dan keamanan harus terjamin agar pembangunan dapat berjalan dinamis, menjaga/melestarikan kekayaan alam di darat dan di laut. Tidak semua daerah mempunyai benteng karena itu pencitraan atau karakter ini harus dipertahankan.
- Gunung dengan tiga puncak yang saling berhubungan menggambarkan bahwa filosofi dasar masyarakat Buton Utara ada tiga prinsip yakni Bolimo karo somanamo lipu, Bolimo lipu somanamo sara, dan Bolimo sara somanamo adati agama. Dalam kandungan gunung pasti mengandung kekayaan alam lainnya.
- Pita mempunyai makna keinginan masyarakat Buton Utara untuk menyerap, merekam dan memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Rantai mempunyai makna adanya pengakuan persatuan dan kesatuan dalam kerangka Bhineka Tunggal Ika. Rantai mempunyai makna adanya kebersamaan, persatuan dalam wilayah Kabupaten Buton Utara. Terdapat enam rantai yang saling berkaitan menggambarkan bahwa diawal pemekaran Buton Utara 6 wilayah kecamatan yang bersatu padu.
- Riak ombak terdapat 2 gelombang dan setiap gelombang terdapat 7 riak, menunjukkan bahwa Buton Utara mekar pada tanggal 2 tahun 2007. Riak ombak menggambarkan kekayaan alam pada matra laut beserta segala isinya.
- Buku yang terbuka melambangkan keinginan masyarakat untuk siap meraih prestasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi serta iman dan taqwa secara terus menerus dengan meningkatkan sumber daya manusia.
- Perahu, terdapat satu perahu bahwa Buton Utara mekar pada bulan 1 (Januari) dan di mana pun kita berada kita tetap tidak kehilangan identitas sebagai bangsa.
- Bintang mengandung makna global, jika dikaitkan dengan cita-cita yang tinggi “gantungkan cita-cita setinggi bintang di langit”. Bintang yaitu lambang keagamaan, sehingga selaras dengan filosofi “ adat bersendikan sara, sara bersendikan kitabullah”.
- Tulisan LIPU TINADEAKONO SARA, bahwa berdasarkan sejarah Buton Utara adalah negeri yang didirikan dan dibangun oleh SARA.
DOWNLOAD LOGO KABUPATEN BUTON UTARA
Untuk mendownload logo Kabupaten Buton Utara (North Buton Regency) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN BUTON UTARA (NORTH BUTON REGENCY)"
Posting Komentar