DOWNLOAD LOGO KABUPATEN KONAWE (KONAWE REGENCY)

 
DESKRIPSI
Kabupaten Konawe adalah sebuah Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara posisi Kabupaten Konawe terletak di titik kordinat 121° 20' 00” - 122° 40' 00” Bujur Timur dan 2° 42’ 00" - 4° 08’ 00" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Morowali (Provinsi Sulawesi Tengah) dan Kabupaten Luwu Timur (Provinsi Sulawesi Selatan), sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Konawe Utara, Kota Kendari, Kabupaten Konawe Kepulauan dan Laut Banda, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Konawe Selatan, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Kolaka, Kanupaten Kolaka Timur dan Kabupaten Kolaka Utara. Secara umum wilayah Kabupaten Konawe merupakan kawasan dataran rendah, perbukitan, hingga pegunungan, dengan ketinggian daratan antara 0 hingga 2.400 meter diatas permukaan laut.

Kabupaten Konawe sendiri wilayahnya terdiri dari 27 Kecamatan, 57 Kelurahan dan 297 Desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2020, jumlah penduduk Kabupaten Konawe mencapai 257.011 jiwa. Luas wilayah Kabupaten Konawe yaitu 5.781,08 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 44 jiwa/km². Kabupaten Konawe dikenal sebagai lumbung beras di provinsi Sulawesi Tenggara atau Sultra. Separuh produksi beras provinsi tersebut berasal dari Konawe. Tak hanya padi, Konawe juga memiliki bannyak hasil pertanian dan perkebunan. Konawe memiliki 19 jenis tanaman buah-buahan sebagai prioritas utama. Dari 19 jenis tanaman buah-buahan yang diusahakan pada 2005, pisang jadi yang terbanyak. Lalu disusul rambutan, papaya, durian, nanas, jambu biji dan jambu air. Lalu di sektor perkebunan, komoditas tanaman yang paling besar hasilnya adalah Kakao, Kelapa dan Jambu Mete.

Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Konawe ada beragam, diantaranya yaitu wisata Air Terjun Sanua, lokasinya tersembunyi di tengah hutan sehingga membuat air terjun ini memiliki udara yang sejuk, berada di Desa Waworaha, Kecamatan Soropia. Kemudian ada wisata Bendungan Wawotobi, tempat yang cocok bagi anada yang ingin berburu foto menarik dengan latar belakang bendungan dan bukit yang ada di sampingnya, berlokasi di Desa Anggopiu, Kecamatan Uepai. Lalu ada wisata Pantai Toronipa, memiliki hamparan pasir putih yang lembut dipadu dengan jajaran pohon kelapa, berlokasi di Desa Toronipa, Kecamatan Soropia. Dan ada wisata Puncak Ahuawali, menyuguhkan keindahan alam pegunungan yang dipadukan dengan padang savana luas, berlokasi di Desa Ahuawali, Kecamatan Puriala. Serta ada Pulau Bokori, menjadi tempat yang pas untuk berbulan madu bagi pasangan baru, berlokasi di desa Tapulaga, Kecamatan Soropia.

Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke sejumlah destinasi lainnya seperti Anggalo Sule, merupakan sebuah bukit yang menawarkan pemandangan hijau yang menyejukkan mata, berlokasi di Desa Puosu, Kecamatan Tongauna. Kemudian ada wisata Air Terjun Larowiu, air terjun ini jatuh melewati tebing yang memiliki kemiringan sekitar 75 derajat, berlokasi di Jl. Poros Wawotobi - Lasolo, Kecamatan Meluhu. Lalu ada wisata Pantai Tani Indah, jernihnya air laut akan berpadu dengan hijuanya perbukitan yang mengelilinginya, berlokasi di Desa Tani Indah, Kecamatan Kapoiala. Dan ada wisata Pulau Hari, lebih banyak didominasi oleh bebatuan dibandingkan dengan pasir putihnya namun membuatnya lebih eksotis, berlokasi di Desa Baho, Kecamatan moramo utara. Serta ada wisata Air Terjun Solomeronda, debit airnya yang tidak besar membuat air yang jatuh dari tebing ini seperti hujan, berlokasi di Desa Asaki ,Kecamatan Lambuya.

Website resmi Kabupaten Konawe (Konawe Regency) :
www.konawekab.go.id

SEJARAH KABUPATEN KONAWE
Kabupaten Konawe terbentuk secara dejure UU. No. 29 Tahun 1959 Tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi Tenggara yang pada waktu itu beribu kota di Kendari, yang sekarang masuk wilayah Kota Kendari. Saat itu nama kabupaten koanwe adalah Kabupaten Daerah Tk. II Kendari. Sedangkan secara de facto realisasi pemerintahannya adalah sejak dilantik dan pengambilan sumpah oleh Drs. H. Abdullah Silondae (Alm) sebagai Bupati Kepala Daerah Tk.I II Kendari Tanggal 3 Maret 1960. Terbentuknya Kabupten Kendari (Konawe) terdiri dari 12 Kecamatan yaitu Kecamatan Kendari, Sampara, Wawotobi, Lambuya, Ranomeeto, Moramo, Unaaha, Asera, Lainea, Wawonii, Lasolo dan Tinanggea. 

Perkembangan Pemerintahan Daerah Tk. II Kabupaten Kendari sejak Tanggal 3 Maret 1960 sampai dengan Tanggal 28 september 1962, ibukota Kabupaten Daerah Tk. II Kendari berkedudukan di Kendari. Pada masa pemerintahan H. Andri Jufri, SH sebagai Bupati Kabupaten Daerah Tk. II kendari yang keempat ibukota Kabupaten Daerah Tk. II Kendari dipindahkan dari wilayah administrasif Kota Kendari ke wilayah Kecamatan Unaaaha dengan Ibukota Unaaha. Pada Tahun 1995, Kabupaten Daerah Tk. II Kendari memekarkan sebagian wilayahnya berdasarkan UU. No. 6 Tahun 1995 Tentang Pembentukan Kota Madya Kendari saat itu Kabupaten Tk. II Kendari terdiri dari 27 wilayah Kecamatan dan 345 Desa / Kelurahan.

Pada Tahun 2003 Kabupaten Daerah Tk. II Kendari memekarkan wilayahnya berdasarkan UU. No. 4 Tahun 2003 Tanggal 23 Februari 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Konawe Selatan. Wilayah Kabupaten Daerah Tk. II Kendari berubah nama menjadi Kabupten Konawe dengan ibukota Unaaha pada Tanggal 28 September 2004 berdasarkan Peraturan Pemerintah no. 26 Tahun 2004 Tentang Perubahan Nama dari Kabupaten Kendari menjadi Kabupaten Konawe. Saat itu Pemerintah Kabupaten Kendari dipimpin oleh Drs. H. Lukman Abunawas, SH. M.Si sebagai bupati dan Drs. H. Tony Herbiansyah sebagai wakil bupati.

Pada tahun 2007 Kabupaten Konawe sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi DOB Baru berdasarkan UU. No. 13 Tahun 2007 Tanggal 2 Juli 2007 Tentang Pembentukan DOB Kabupaten Konawe Utara. Pada Tahun 2013 Kabupaten Konawe memekarkan wilayahnya lagi di bagian Kepulauan Wawonii berdasarakn  UU. No. 13 Tahun 2013 Tanggal 12 April 2013 Tentang Pembentukan DOB Baru Konawe Kepulauan. Sampai dengan Tahun 2013 wilayah administratif Kabupaten Konawe 29 Kecamatan dan 335 Desa / Kelurahan. Sejak berlakunya UU. No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, Kepala Daerah dipilih secara langsung melalui pemelihan kepala daerah dan wakil kepala daerah atau pilkada. Kabupaten Konawe melakukan pilkada secara langsung pada Tahun 2008. 

ARTI LOGO KABUPATEN KONAWE
Berikut adalah makna/arti dari logo Kabupaten Konawe (Konawe Regency) :
  1. Logo Kabupaten Konawe berbentuk perisai (dalam bahasa daerah tolaki disebut kinia) segi lima sama sisi berwarna hijau dan dengan tepi berwarna putih. Perisai sebagai alat pelindung kelanjutan hidup. Segi lima perlambang falsafah Pancasila. Tepi warna putih lambang kesucian dan keihlasan. Warna dasar hijau pertanda kesuburan dan kemakmuran.
  2. Bulir kapas dan padi melambangkan kesejahteraan. Bulir kapas yang berbuah 8 (delapan) berdaun kelopak 4 (empat) dan lengkungan mahkota 5 (lima). Bulir padi berjumlah 17 (tujuh belas) buah. Kesemuanya itu menandakan tanggal bulan dan tahun kemerdekaan kita Republik Indonesia, 17-8-1945. - BINTANG 5 (lima). Bintang lima (5) mempertemukan bulir kapas dan padi tadi melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
  3. Osara merupakan suatu kesatuan yang tak terpisahkan antara SIWOLE UWA, kain putih dan KALO sendiri. Osara dipelihara dan dihormati oleh masyarakat, mempunyai nilai dan kedudukan yang tinggi dalam hidup dan kehidupan masyarakat, mempunyai arti sejarah, adat istiadat dan kebudayaan.
  4. SIWOLE UWA adalah sejenis talam yang dianyam dari pelepah enau dengan motif-motif tertentu (dalam bahasa tolaki disebut pineburumbaku) dan bermakna sebagai dasar kehormatan.
  5. Diatas Siwole Uwa dilapisi dengan kain putih sebagai tanda kesucian dan keihlasan.
  6. Diatas kain putih didudukan/diletakkan Kalo, yaitu rotan bulat yang dipilin tiga membentuk lingkaran dan kedua ujungnya bertemu membentuk simpul tertentu, melambangkan nilai permusyawaratan / pemufakatan tertinggi dalam jiwa penuh kedamaian dan kerukunan atas dasar jalinan kekeluargaan.
  7. Rotan itu sendiri sebagai suatu penjalin ikatan kekeluargaan yang kuat serta perlambang keserbagunaan. Dipilih / dijalin tiga bermakna suatu persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat yaitu Pemerintah, Rakyat dan Hukum.
  8. Taawu adalah semacam pedang yang berbentuk ramping panjang terbuat dari besi baja asli yang tidak ditempah, dibuat oleh orang yang pandai ilmu besi (bukan pandai besi). Taawu adalah sebagai alat pelindung yang tidak terpisahkan dengan kinia (perisai) tadi yang menjadi dasar lambang terutama atas serangan-serangan dari luar. Taawu sendiri berarti pantang mundur, menghadapi segala problem hidup dan kehidupan, perlambang semangat baja melaksanakan pembangunan. Pade adalah semacam parang biasa yang dipergunakan bekerja sehari-hari, terutama sebagai alat bertani / berladang.
  9. Gong adalah salah satu benda budaya yang sangat urgent dalam acara-acara kesenian dan kebudayaan terutama dalam tari menari dan upacara-upacara lainnya seperti penjemputan tamu. Demikian pula dapat berfungsi sebagai tanda atau alat komunikasi. Berwarna hitam sebagai lambang kamantapan dan kedewasaan, mencanangkan sumber-sumber kehidupan kepribadian masyarakatnya, mencanangkan semangat dan gairah kehidupan baru dalam membangun, mencanangkan rasa kesatuan dan persatuan bangsa.
  10. Pita warna putih dan tulisan KONAWE warna merah. Pita putih sebagai penyimpul rasa kebangsaan yang kokoh dan suci serta tulisan KONAWE warna merah sebagai lambang keberanian dan spontanitas.

DOWNLOAD LOGO KABUPATEN KONAWE
Untuk mendownload logo Kabupaten Konawe (Konawe Regency) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
 
download-logo-kabupaten-konawe-provinsi-sulawesi-tenggara-vector-coreldraw-logoawal

LINK DOWNLOAD

>>  LOGO KABUPATEN KONAWE  <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "DOWNLOAD LOGO KABUPATEN KONAWE (KONAWE REGENCY)"

Posting Komentar