DESKRIPSI
Kota Baubau adalah sebuah Kota yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara posisi Kota Baubau terletak di titik kordinat 122° 30' 00” - 122° 47' 00” Bujur Timur dan 5° 21’ 00" - 5° 33’ 00" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Selat Buton, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Kapontori (Kabupaten Buton), lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Pasar Wajo (Kabupaten Buton), sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten . Secara umum wilayah Kota Baubau merupakan kawasan dataran rendah, dengan ketinggian daratan antara 25 hingga 75 meter diatas permukaan laut.
Kota Baubau adalah sebuah Kota yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara posisi Kota Baubau terletak di titik kordinat 122° 30' 00” - 122° 47' 00” Bujur Timur dan 5° 21’ 00" - 5° 33’ 00" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Selat Buton, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Kapontori (Kabupaten Buton), lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Pasar Wajo (Kabupaten Buton), sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten . Secara umum wilayah Kota Baubau merupakan kawasan dataran rendah, dengan ketinggian daratan antara 25 hingga 75 meter diatas permukaan laut.
Kota Baubau sendiri wilayahnya terdiri dari 8 Kecamatan dan 43 Kelurahan. Berdasarkan data statistik pada tahun 2017, jumlah penduduk Kota Baubau mencapai 154.487 jiwa. Luas wilayah Kota Baubau yaitu 221,00 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 699 jiwa/km². Baubau menduduki peringkat ke-8 sebagai kota terbesar di Sulawesi berdasarkan jumlah populasi tahun 2010 atau urutan ke-2 untuk Provinsi Sulawesi Tenggara. Tanaman padi sawah pada tahun 2005 memiliki luas panen 1.697 Ha dengan hasil produksi sebesar 8.145,2 ton yang hanya terkonsentrasi pada 2 kecamatan yakni Kecamatan Sorawolio dan Kecamatan Bungi.
Destinasi wisata yang ada di Kota Baubau ada beragam, diantaranya yaitu wisata Pantai Nirwana, ada beberapa orang yang beruntung bisa menemukan tiga kombinasi warna air yakni putih, biru kehijauan serta biru muda, berlokasi di Kelurahan Sula, Kecamatan Betoambari. Kemudian ada wisata Pantai Lakeba, memiliki pemandangan yang sangat indah karena dipadukan dengan pasir putih bersih serta ombak yang tenang dan air laut yang jernih, berlokasi di Kelurahan Katobengke, Kecamatan Betoambari. Lalu ada wisata Benteng Keraton Buton, Benteng ini terbuat dari batu kapur dan berbentuk lingkaran dengan panjang keliling 2.740 meter, berlokasi di Kelurahan Melai, Kecamatan Murhum. Dan ada wisata Masjid Quba, dibangun di tahun 1826 yang ada di masa Sultan Buton XXIX berkuasa yaitu Sultan Muhammad Idrus Kaimuddin, berlokasi di Kelurahan Sulaa, Kecamatan Betoambari.
Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke sejumlah destinasi lainnya seperti Cagar Alam Wakonti, merupakan objek hutan lindung yang ada di kawasan Wakonti dan jaraknya hanya 6 kilometer daari pusat kota Baubau, tepatnya di kelurahan Kadolokatapi, Kecamatan Wolio. Kemudian ada wisata Pemandian Alam Bungi di kecamatan Bungi, lalu ada Bukit Kalampa di kelurahan Lipu kecamatan Betoambari, kemudian ada Air Terjun Lagawuna yang berada di Kelurahan Karya Baru Kecamatan Soraolio, dan Gua Kaisabu yang berada di Kecamatan Sorawolio atau berjarak sekitar 10 KM dari pusat Kota Baubau. Selain itu ada wisata Batu Poaro di kelurahan Wameo Kecamatan Murhum sekitar 2 KM dari pusat Kota Baubau, serta ada wisata Pantai Kamali, memiliki Patung Kepala Naga yang menjadi Maskot Kota Baubau, pantai ini berada di tengah kota Baubau. Serta ada Permandian Kelapa Gading Ngkaring-Ngkaring di kecamatan Bungi.
SEJARAH KOTA BAUBAU
Pada awalnya, Baubau merupakan pusat Kerajaan Buton (Wolio) yang berdiri pada awal abad ke-15 (1401–1499). Buton mulai dikenal dalam Sejarah Indonesia karena telah tercatat dalam naskah Nagarakretagama karya Prapanca pada Tahun 1365 Masehi dengan menyebut Buton atau Butuni sebagai Negeri (Desa) Keresian atau tempat tinggal para resi di mana terbentang taman dan didirikan lingga serta saluran air dengan rajanya bergelar Yang Mulia Mahaguru. Cikal bakal negeri Buton untuk menjadi sebuah Kerajaan pertama kali dirintis oleh kelompok Mia Patamiana (si empat orang) yaitu Sipanjonga, Simalui, Sitamanajo dan Sijawangkati yang oleh sumber lisan di Buton mereka berasal dari Semenanjung Tanah Melayu pada akhir abad ke-13.
Kejayaan masa Kerajaan Buton (Wolio) sampai Kesultanan Buton sejak berdiri pada tahun 1332 sampai dengan 1960 telah banyak meninggalkan warisan masa lalu yang gemilang. Sampai saat ini masih dapat disaksikan berupa peninggalan sejarah, budaya seperti naskah kuno yg tersimapan pada garis keturunan Laode dan Waode di pulau buton, sedangkan naskah lain masih banyak yg dibawa ke belanda oleh bangsa belanda sendiri pada saat penjajahan mereka dan arkeologi seperti kuburan raja dan sultan, benteng pertahanan keraton, pintu gerbang yg disebut lawa, meriam tua dan masih banyak lagi yang lainnya. Saat ini wilayah bekas Kesultanan Buton telah berdiri beberapa kabupaten dan kota, yaitu Kabupaten Buton, Kabupaten Muna, Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Bombana, Kabupaten Buton Utara, Kabupaten Muna Barat, Kabupaten Buton Tengah, Kabupaten Buton Selatan, dan Kota Baubau.
Baubau memperoleh status kota pada tanggal 21 Juni 2001 berdasarkan UU No. 13 Tahun 2001. Berdasarkan Perda No. 02 tahun 2010 tentang Penetapan Hari Jadi Kota Baubau dan Perubahan Penulisan Baubau, ditetapkan pada pasal 5 ayat 1 dan 2 bahwa nama penulisan nama Kota Bau-Bau menjadi Baubau, sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Pada Perda tersebut juga ditetapkan bahwa hari jadi Kota Baubau pada tanggal 17 Oktober 1541. Pemilihan tahun 1541 karena tahun tersebut merupakan tahun bersejarah di bumi seribu benteng ini. Hal ini ditandai dengan terjadinya transformasi pemerintahan Kerajaan Buton menjadi Kesultanan Buton sebagai pembaharuan, yang ditandai dengan dilantiknya Lakilaponto sebagai Sultan Buton I dengan Gelar Sultan Murhum Kaimuddin Khalifatul Khamis.
ARTI LOGO KOTA BAUBAU
Berikut adalah makna/arti dari logo Kota Baubau (Baubau City) :
- Warna Dasar Kuning, melambangkan kejayaan dan kemuliaan masyarakat Kota Bau-Bau yang pernah dicapai pada masa silam.
- Garis Berwarna Biru, yang melingkari sisi perisai kelopak bunga melambangkan Kota Bau-Bau sebagai Daerah Pesisir. Perisai Kelopak Bunga berbentuk 4 (empat) sisi, menggambarkan / melambangkan falsafah masyarakat Buton (Kota Bau-Bau), yaitu "Sara Pataanguna" sebagai kristalisasi nilai-nilai kehidupan bermasyarakat meliputi : Poma-maasiaka (kasih-mengasihi), Pomae-maeaaka (segam-menyegani), Poangka-angkataka (hormat-menghormati), dan Popia-piara (saling melindungi - pelihara - memelihara).
- Bintang, melambangkan agama atau kepercayaan dan keyakinan masyarakat terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Benteng, melambangkan persatuan dan kesatuan serta perlindungan kepada masyarakat.
- Nenas, melambangkan kepribadian masyarakat Kota Bau-Bau yang ulet, tegas tapi hatinya manis dan ramah serta dapat hidup dimana saja.
- Pintu Gerbang, melambangkan keterbukaan, baik menyangkut hati/jiwa masyarakat maupun daerahnya.
- Garis Merah Putih, yang mendukung berdirinya Benteng melambangkan bahwa Kota Bau-Bau adalah bagian yang tak akan pernah terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
- Padi dan Kapas, melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran yang menjadi cita-cita berdirinya Daerah Otonom Kota Bau-Bau.
DOWNLOAD LOGO KOTA BAUBAU
Untuk mendownload logo Kota Baubau (Baubau City) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
LINK DOWNLOAD
0 Response to "DOWNLOAD LOGO KOTA BAUBAU (BAUBAU CITY)"
Posting Komentar