DOWNLOAD LOGO KOTA MAKASSAR (MAKASSAR CITY)

 
DESKRIPSI
Kota Makassar adalah sebuah Kota yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Secara posisi Kota Makassar terletak di titik kordinat 119° 24' 17,38” Bujur Timur dan 5° 08’ 06,19" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Maros, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Maros dan Kabupaten Gowa, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Selat Makassar. Secara umum wilayah Kota Makassar merupakan kawasan dataran rendah, dengan ketinggian daratan antara 0 hingga 25 meter diatas permukaan laut.

Kota Makassar sendiri wilayahnya terdiri dari 15 Kecamatan dan 153 Kelurahan. Berdasarkan data statistik pada tahun 2021, jumlah penduduk Kota Makassar mencapai 1.508.154 jiwa. Luas wilayah Kota Makassar yaitu 175,77 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 8.580 jiwa/km². Menurut Bappenas, Makassar adalah salah satu dari empat pusat pertumbuhan utama di Indonesia, bersama dengan Medan, Jakarta, dan Surabaya. Berdasarkan jumlah penduduknya, kota ini berada di urutan ketujuh kota terbesar di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, Palembang, Semarang dan Medan. Makassar juga berhasil menciptakan usaha-usaha yang mengharumkan nama bangsa di kancah internasioanal seperti PT. Cepat dan Bersih Indonesia (Laundry) dan Minyak Tawon.

Destinasi wisata yang ada di Kota Makassar ada beragam, diantaranya yaitu wisata Pantai Akkarena, menjadi salah satu ikon dari kota Makassar, berlokasi di kecamatan Tanjung Bunga. Kemudian ada wisata Pantai Losari, ada bangak beton penahan gelombang yang menjadi tempat favorit menyaksikan sunset, berlokasi di Losari Kecamatan Ujung Pandang. Lalu ada wisata Masjid 99 Kubah, jumlah 99 kubah ini mewakili jumlah asmaul husna, berlokasi di  Jl. Penghibur No.289, Losari, Kecamatan Ujung Pandang. Kemudian ada juga wisata Pantai Tanjung Bayang, dikenal memiliki bibir pantai yang sangat lua, lokasinya ada di Tanjung Merdeka Kecamatan Tamalate. Dan ada Ekowisata Mangrove Lantebung, menghadirkan eindahan mangrove yang sangat lebat yang dipadu dengan jembatan pelangi, berlokasi di Bira, Kecamatan Tamalanrea.

Selain destinasi wisata diatas, kita juga bisa berkunjung ke sejumlah destinasi lainnya seperti Pulau Kayangan yang berada di Lae-Lae Kecamatan Ujung Pandang. Kemudian ada wisata Bugis Waterpark, ada berbagai wahana luar biasa seperti multi slide & free fall, kids pool, blackhole & rafting slide, body slide, whirpool dan lainnya, berlokasi di  Jl. Sektor Mahamero No.1, Antang, Kecamatan Manggala. Lalu ada wisata Pelabuhan Paotere, pengunjung dapat melihat langsung kapal khas Makassar yakni Phinisi dan Lambo, berlokasi di Gusung, Kecamatan Ujung Tanah. Selain itu ada juga wisata Pulau Kodingareng Keke dan Pulau Barrang Lompo di kecamatan Ujung Tanah, Kemudian ada Pulau Lae Lae dan Pulau Samalona di kecamatan Ujung Pandang, serta ada Fort Rotterdam, berupa benteng pertahanan yang berlokasi di kecamatan Ujung Pandang.

Website resmi Kota Makassar (Makassar City) :
www.makassarkota.go.id

SEJARAH KOTA MAKASSAR
Nama Makassar sudah disebutkan dalam pupuh 14/3 kitab Nagarakretagama karya Mpu Prapanca pada abad ke-14, sebagai salah satu daerah taklukkan Majapahit. Walaupun demikian, Raja Gowa ke-9 Tumaparisi Kallonna (1510-1546) diperkirakan adalah tokoh pertama yang benar-benar mengembangkan kota Makassar. Ia memindahkan pusat kerajaan dari pedalaman ke tepi pantai, mendirikan benteng di muara Sungai Jeneberang, serta mengangkat seorang syahbandar untuk mengatur perdagangan. Pada abad ke-16, Makassar menjadi pusat perdagangan yang dominan di Indonesia Timur, sekaligus menjadi salah satu kota terbesar di Asia Tenggara. Raja-raja Makassar menerapkan kebijakan perdagangan bebas yang ketat, di mana seluruh pengunjung ke Makassar berhak melakukan perniagaan di sana dan menolak upaya VOC (Belanda) untuk memperoleh hak monopoli di kota tersebut. 

Selain itu, sikap yang toleran terhadap agama berarti bahwa meskipun Islam semakin menjadi agama yang utama di wilayah tersebut, pemeluk agama Kristen dan kepercayaan lainnya masih tetap dapat berdagang di Makassar. Hal ini menyebabkan Makassar menjadi pusat yang penting bagi orang-orang Melayu yang bekerja dalam perdagangan di Kepulauan Maluku dan juga menjadi markas yang penting bagi pedagang-pedagang dari Eropa dan Arab.Semua keistimewaan ini tidak terlepas dari kebijaksanaan Raja Gowa-Tallo yang memerintah saat itu (Sultan Alauddin, Raja Gowa, dan Sultan Awalul Islam, Raja Tallo). Kontrol penguasa Makassar semakin menurun seiring semakin kuatnya pengaruh Belanda di wilayah tersebut dan menguatnya politik monopoli perdagangan rempah-rempah yang diterapkan Belanda melalui VOC.

Pada tahun 1669, Belanda, bersama dengan La Tenri Tatta Arung Palakka dan beberapa kerajaan sekutu Belanda Melakukan penyerangan terhadap kerajaan Islam Gowa-Tallo yang mereka anggap sebagai Batu Penghalang terbesar untuk menguasai rempah-rempah di Indonesia timur. Setelah berperang habis-habisan mempertahankan kerajaan melawan beberapa koalisi kerajaan yang dipimpin oleh belanda, akhirnya Gowa-Tallo (Makassar) terdesak dan dengan terpaksa menanda tangani Perjanjian Bongaya. Menurut catatan sejarah, cikal bakal lahirnya Kota Makassar berawal dari 1 April 1906. Saat itu pemerintah Hindia Belanda membentuk dewan pemerintahan Gemeentee di Kampung Baru, yang terletak di kawasan Pantai Losari dan Benteng Fort Rotterdam. Kawasan ini yang berkembang menjadi kota Makassar hingga kini disebut hari kebudayaan makassar, sebelumnya merupakan hari jadi Kotamadya Ujung Pandang.

Kota ini dahulu bernama Ujung Pandang dipakai pada tahun 1971 sampai tahun 1999. Alasan untuk mengganti nama Makassar menjadi Ujung Pandang dengan alasan politik, antara lain karena Makassar adalah nama sebuah suku bangsa padahal tidak semua penduduk kota Makassar adalah anggota dari etnik Makassar. Nama Kota Makassar diubah menjadi Ujung Pandang terjadi pada tanggal 1 September 1971, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 1971. Saat itu, Kota Makassar dimekarkan dari 21 kilometer persegi menjadi 115,87 Kilometer persegi, terdiri dari 11 wilayah kecamatan dan 62 lingkungan dengan penduduk sekitar 700 ribu jiwa. Ujung Pandang sebenarnya adalah nama lain dari Makassar, yang dipakai sekitar tahun 1958 sampai tahun 2000. Pergantian nama Makassar dengan Ujung Pandang ini dilatar belakangi oleh nama Makassar yang menjadi nama sebuah suku bangsa di Makassar.

Nama Ujung Pandang sendiri adalah nama sebuah kampung di wilayah Kota Makassar. Ujung Pandang mulai dikenal pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-X, Tunipalangga yang pada tahun 1545 mendirikan Benteng Ujung Pandang sebagai kelengkapan benteng-benteng kerajaan Gowa yang sudah ada sebelumnya. Terjadinya Perang Dunia Kedua dan berdirinya RI mengubah wajah Makassar. Perginya sebagian besar warga asing di tahun 1949 dan nasionalisasi perusahaan asing di akhir tahun 1950-an, membuatnya kembali menjadi sebuah kota provinsi. Pada tanggal 13 Oktober 1999, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999 nama Ujung Pandang dikembalikan menjadi Kota Makassar. Aturan ini sesuai dengan Undang-Undang Pemerintahan Daerah luas wilayah bertambah kurang lebih 4 mil kearah laut 10.000 Ha, menjadi 27.577 Ha. 

Berawal dari proses reformasi yang terjadi sejak 21 Mei 1998, nama Makassar seolah kembali hidup untuk menggantikan Ujung Pandang. Barulah di penghujung masa jabatan Presiden BJ Habibie, nama Makassar kembali tanpa proses yang berbelit-belit. Dalam konsideran Peraturan Pemerintah No. 86 Tahun 1999, di antaranya menyebutkan bahwa perubahan itu wujud keinginan masyarakat Ujung Pandang dengan mendapat dukungan DPRD Ujung Pandang dan perubahan ini sejalan dengan pasal 5 ayat (3) Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 1999, bahwa perubahan nama daerah, ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. 

ARTI LOGO KOTA MAKASSAR
Berikut adalah makna/arti dari logo Kota Makassar (Makassar City) :
  1. Perisai putih sebagai dasar melambangkan kesucian
  2. Perahu yang kelima layarnya sedang terkembang melambangkan bahwa Kota Makassar sejak dahulu kala adalah salah satu pusat pelayaran di Indonesia
  3. Buah padi dan kelapa melambangkan kemakmuran
  4. Benteng yang terbayang di belakang perisai melambangkan kejayaan Kota Makassar
  5. Warna Merah Putih dan Jingga sepanjang tepi perisai melambangkan kesatuan dan kebesaran Bangsa Indonesia
  6. Tulisan “Sekali Layar Terkembang, Pantang Biduk Surut Ke Pantai,” menunjukkan semangat kepribadian yang pantang mundur

DOWNLOAD LOGO KOTA MAKASSAR

Untuk mendownload logo Kota Makassar (Makassar City) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
 
download-logo-kota-makassar-provinsi-sulawesi-selatan-vector-coreldraw-logoawal

LINK DOWNLOAD

>>  LOGO KOTA MAKASSAR  <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "DOWNLOAD LOGO KOTA MAKASSAR (MAKASSAR CITY)"

Posting Komentar