DOWNLOAD LOGO KOTA PAYAKUMBUH (PAYAKUMBUH CITY)

 
DESKRIPSI
Kota Payakumbuh adalah sebuah Kota yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Sumatera Barat. Secara posisi Kota Payakumbuh terletak di titik kordinat 100° 00' 00” - 100° 42' 00” Bujur Timur dan 0° 10’ 00" - 0° 17’ 00" Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Lima Puluh Kota, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Lima Puluh Kota, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Lima Puluh Kota, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Lima Puluh Kota. Secara umum wilayah Kota Payakumbuh merupakan kawasan dataran rendah dan perbukitan, dengan ketinggian rata-rata berada di 514 meter diatas permukaan laut. Kota Payakumbuh dilalui oleh tiga buah sungai yaitu Batang Agam, Batang Lampasi dan Batang Sinama.

Kota Payakumbuh sendiri wilayahnya terdiri dari 5 Kecamatan dan 47 Kelurahan. Berdasarkan data statistik pada tahun 2021, jumlah penduduk Kota Payakumbuh mencapai 141.171 jiwa. Luas wilayah Kota Payakumbuh yaitu 80,43 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 1.800 jiwa/km². Kota Payakumbuh sebagai kota persinggahan, menjadikan sektor jasa dan perdagangan menjadi sektor andalan. Namun sektor lain seperti pertanian, peternakan dan perikanan masih menjanjikan bagi masyarakat kota ini karena didukung oleh keadaan tanahnya juga terbilang subur. Berdasarkan data tahun 2001, kontribusi yang cukup signifikan membangun perekonomian Kota Payakumbuh yaitu sektor jasa-jasa ( 25,05 %), kemudian diikuti oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran (19,67%), sektor pengangkutan dan komunikasi (18,52%), dan sektor pertanian (11,31%). Sedangkan sektor lainnya (25,44%) meliputi sektor listrik, gas, dan air bersih, industri pengolahan, keuangan, dan sektor bangunan.

Destinasi wisata yang ada di Kota Payakumbuh ada beragam, diantaranya yaitu wisata Puncak Marajo, menawarkan pemandangan alam yang mempesona dari atas ketinggian, berlokasi di Jl. Raya Bukittinggi - Payakumbuh No.233, Pakan Sinayan, Kecamatan Payakumbuh Barat. Kemudian ada wisata Panorama Ampangan, menawarkan pemandangan alam yang eksotik serta lokasi untuk menikmati sunrise maupun sunset, berlokasi di Aua Kuniang, Kelurahan Ampangan, Keamatan.Payakumbuh Selatan. Lalu ada wisata Jembatan Ratapan Ibu, merupakan jembatan yang dibangun pada tahun 1818 oleh pemerintah Hindia Belanda dengan teknik kerja paksa penduduk Indonesia, berlokasi di Jl. Jend A Yani No.78, Kelurahan Daya Bangun, Kecamatan Payakumbuh Barat. Dan ada wisata Ngalau Indah, memiliki formasi batuan yang menarik yaitu stralagmit dan stalagtit yang mengagumkan, berlokasi di Pakan Sinayan, Kecamatan Payakumbuh Barat.

Selain destinasi wisata diatas, Kota Payakumbuh juga dikenal memiliki makanan khas di antaranya botiah dan galamai, selain itu terdapat juga makanan khas lainnya seperti boreh rondang, kipang, rondang boluk, rondang tolua dan martabak tolua. Pada nagari Tiakar dikenal makanan khasnya bernama paniaram yaitu kue dari beras ketan di campur gula enau serta pindik. Olahraga pacu kuda juga merupakan pertunjukan yang paling diminati oleh masyarakat kota ini dan biasa setiap tahunnya diselenggarakan pada gelanggang pacuan kuda yang bernama Kubu Gadang yang sekarang menjadi bahagian dari komplek GOR M.Yamin. Kota Payakumbuh memiliki beberapa pertunjukan tradisional, diantaranya tarian-tarian daerah yang bercampur dengan gerakan silat serta diiringi dengan nyanyian dan biasa ditampilkan pada waktu acara adat atau pergelaran seni yang disebut dengan randai.

Website resmi Kota Payakumbuh (Payakumbuh City) :
www.payakumbuhkota.go.id

SEJARAH KOTA PAYAKUMBUH
Kota Payakumbuh terutama pusat kotanya dibangun oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda. Sejak keterlibatan Belanda dalam Perang Padri, kawasan ini berkembang menjadi depot atau kawasan gudang penyimpanan dari hasil tanam kopi dan terus berkembang menjadi salah satu daerah administrasi distrik pemerintahan kolonial Hindia Belanda waktu itu. Menurut tambo setempat, dari salah satu kawasan di dalam kota ini terdapat suatu nagari tertua yaitu nagari Aie Tabik dan pada tahun 1840, Belanda membangun jembatan batu untuk menghubungkan kawasan tersebut dengan pusat kota sekarang. Jembatan itu sekarang dikenal juga dengan nama Jembatan Ratapan Ibu. 

Payakumbuh sejak zaman sebelum kemerdekaan telah menjadi pusat pelayanan pemerintahan, perdagangan dan pendidikan terutama bagi Luhak Limo Puluah. Pada zaman pemerintahan Belanda, Payakumbuh adalah tempat kedudukan asisten residen yang menguasai wila­yah Luhak Limo Puluah, dan pada zaman pemerintahan Jepang, Payakumbuh menjadi pusat kedudukan pemerintah Luhak Limo Puluah. Kota Payakumbuh sebagai pemerintah daerah berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1956 tanggal 19 Maret 1956, yang menetapkan kota ini sebagai kota kecil.

Kemudian ditindaklanjuti oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 tahun 1970 tanggal 17 Desember 1970 menetapkan kota ini menjadi daerah otonom pemerintah daerah tingkat II Kotamadya Payakumbuh.  Disusul Radiogram Mendagri nomor SDP.9/6/181 menegaskan, hari peresmian Kota Payakumbuh dilaksanakan pada tanggal 17 Desember 1970 dan saban tahun diperingati sebagai Hari Jadi Kota Payakumbuh. Selanjutnya wilayah administrasi pemerintahan terdiri atas 3 wilayah kecamatan dengan 73 kelurahan yang berasal dari 7 jorong dan terdapat di 7 kanagarian yang ada waktu itu, dengan pembagian kecamatan Payakumbuh Barat dengan 31 Kelurahan, kecamatan Payakumbuh Timur dengan 14 kelurahan dan kecamatan Payakumbuh Utara dengan 28 kelurahan. 

Sebelum tahun 1970, Payakumbuh adalah bahagian dari Kabupaten Lima­ Pu­luh Kota dan sekaligus ibu kota kabupaten tersebut. Pada tahun 2008, sesuai dengan perkembangannya maka dilakukan pemekaran wilayah kecamatan, sehingga kota Payakumbuh memiliki 5 wilayah kecamatan, dengan 8 kanagarian dan 76 wilayah kelurahan. Pada tahun 2014 dan 2016 terjadi penggabungan beberapa kelurahan yang wilayahnya kecil dengan sedikit penduduk, sehingga jumlah kelurahan menyusut menjadi 48 kelurahan.
Berbagai penghargaan telah diraih oleh Pemerintah Kota Payakumbuh sejak beberapa tahun terakhir. Dengan pertumbuhan ekonomi 6,38 % dan meningkat menjadi 6,79% pada tahun 2011. Payakumbuh merupakan salah satu daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumatra Barat. Inovasi dalam bidang sanitasi, pengelolaan sampah, pasar tradisional sehat, pembinaan pedagang kaki lima dan drainase perkotaan mengantarkan kota ini meraih penghargaan Inovasi Managemen Perkotaan (IMP) pada 2012, Indonesia Green Regional Award (IGRA), Kota Sehat Wistara dan sederet pengharaan lainnya. 

ARTI LOGO KOTA  PAYAKUMBUH
Berikut adalah makna/arti dari logo Kota Payakumbuh (Payakumbuh City) :
  1. Bentuk dasar perisai (tameng) melambangkan benteng perlindungan, pertahanan, dan persatuan bagi masyarakat daerah.
  2. Warna dasar biru merupakan warna air melambangkan keramah tamahan, air jernih ikannya jinak mengandung harapan pada masa depan yang lebih baik, warna pinggir merah yang melambangkan keberanian, keuletan atas kebenaran
  3. Lis Perisai dengan warna Merah Melambangkan Berani Atas Kebenaran
  4. Gerigi 8 (delapan) bagian atas melambangkan 8 (delapan) nagari yang yang ada di Kota Payakumbuh, yang sebelumnya ketika Kota Payakumbuh baru terbentuk berjumlah 7 (tujuh) Nagari
  5. Bintang bersudut lima dengan warna Kuning Mas Melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa
  6. Rumah Adat Gonjong Lima Hitam merupakan “balumbuang barumah gadang”, melambangkan pusat kegiatan ekonomi, tata kehidupan masyarakat, adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah
  7. Jembatan dengan Warna Cokelat Muda mengandung unsur sejarah dan menggambarkan semangat kepahlawanan rakyat dalam menentang penjajahan, serta melambangkan pelangsung cita-cita rakyat menuju kemakmuran
  8. Air dengan Warna Putih melambangkan ketekunan dan ketetapan hati untuk mencapai tujuan
  9. Tali Balipin Tigo berwarna hitam yang melingkari pita warna putih yang bertulisan Kota Payakumbuh melambangkan perpaduan agama, adat, dan undang sebagai pegangan hidup masyarakat.
  10. Padi dan Kapas, 17 butir Padi dengan warna Kuning Mas Melambangkan Kemakmuran. 12 bunga Kapas dengan Warna Putih/Hitam Melambangkan Kemakmuran. Angka 17 dan 12 mengandung arti lahirnya Kota Payakumbuh pada tanggal 17 dan bulan 12 (Desember)
  11. Tulisan "Kota Payakumbuh" dengan Warna Hitam Melambangkan Daerah Kota Payakumbuh

DOWNLOAD LOGO KOTA  PAYAKUMBUH
Untuk mendownload logo Kota Payakumbuh (Payakumbuh City) dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
 
download-logo-kota-payakumbuh-provinsi-sumatera-barat-vector-coreldraw-logoawal

LINK DOWNLOAD

>>  LOGO KOTA  PAYAKUMBUH  <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "DOWNLOAD LOGO KOTA PAYAKUMBUH (PAYAKUMBUH CITY)"

Posting Komentar