DOWNLOAD LOGO PROVINSI SUMATRA SELATAN

 
DESKRIPSI
Provinsi Sumatra Selatan adalah sebuah Provinsi yang masuk ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Secara posisi Provinsi Sumatra Selatan terletak di titik kordinat 102° 00' 00” - 106° 00' 00” Bujur Timur dan 1° 00’ 00" - 4° 00’ 00"Lintang Selatan, dimana pada sisi sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Jambi, sedang pada sisi sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, lalu pada sisi sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Lampung, sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Provinsi Bengkulu. Wilayah Sumatra Selatan di Pantai Timur tanahnya terdiri dari rawa-rawa dan payau yang dipengaruhi oleh pasang surut. Vegetasinya berupa tumbuhan palmase dan kayu rawa (bakau). Sedikit makin ke barat merupakan dataran rendah yang luas. Lebih masuk kedalam wilayahnya semakin bergunung-gunung. Disana terdapat bukit barisan yang membelah Sumatra Selatan dan merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian 900 – 1.200 meter dari permukaan laut.

Provinsi Sumatra Selatan sendiri wilayahnya terdiri dari 13 Kabupaten, 4 Kotamadya,  236 Kecamatan, 386 Kelurahan dan 2.853 Desa. Berdasarkan data statistik pada tahun 2020, jumlah penduduk Provinsi Sumatra Selatan mencapai 8.497.196 jiwa. Luas wilayah Provinsi Sumatra Selatan yaitu 91.592,43 km², sehingga tingkat sebaran penduduknya mencapai 93 jiwa/km². Terdapat empat sektor yang memberikan sumbangan cukup besar terhadap PDRB. Pada 2010, empat sektor yang memberikan sumbangan terbesar adalah sektor industri pengolahan, diikuti oleh sektor pertambangan dan penggalian, sektor pertanian serta sektor perdagangan, hotel dan Restoran. Pada tahun yang sama, kontribusi masing-masing sektor diatas secara berurutan adalah 23,67%, 21,62%, 16,85%, 12,70%. Sebagai salah satu provinsi tujuan investasi, Sumatra Selatan memiliki berbagai sarana dan prasarana penunjang, di antaranya adalah Bandara S.M. Badaruddin II, Bandara Silampari, Bandara Tanjung Enim dan Bandara Banding Agung.

Provinsi Sumatra Selatan terbagi kedalam 13 Kabupaten dan 4 Kota, yaitu:

  • Kabupaten Banyasin
  • Kabupaten Empat Lawang
  • Kabupaten Lahat
  • Kabupaten Muara Enim
  • Kabupaten Musi Banyuasin
  • Kabupaten Musi Rawas
  • Kabupaten Musi Rawas Utara
  • Kabupaten Ogan Ilir
  • Kabupaten Ogan Komering Ilir
  • Kabupaten Ogan Komering Ulu
  • Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
  • Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
  • Kabupaten Panukal Abab Lematang Ilir
  • Kota Lubuklinggau
  • Kota Pagar Alam
  • Kota Palembang
  • Kota Prabumulih

Kesenian dan kebudayaan yang ada di Provinsi Sumatra Selatan cukup beragam. Masyarakat Sumatera Selatan memiliki ragam etnis dan kelompok budaya, umumnya terbagi atas etnis pribumi (Iliran dan Uluan) dan etnis pendatang. Etnis pribumi berada dalam satu istilah kolektif "Melayu Palembang" yang terbagi menjadi dua, yaitu Orang Iliran dan Orang Uluan. Di Sumatera Selatan, semua etnis hidup berdampingan dan damai, bahkan tidak pernah terjadi konflik antar etnis dan umat beragama. Sumatra Selatan memiliki beragam bahasa daerah, logat dan dialek yang sangat kaya dan berbeda. Bahasa daerah yang umum dipakai dan menjadi lingua franca antar suku di Sumatra Selatan adalah Bahasa Melayu Palembang. Di wilayah tenggara Sumatra Selatan yaitu wilayah Komering (OKU Timur dan OKI), Bahasa Komering menjadi bahasa utama di sana bagi ratusan ribu penduduknya namun di sisi lain Bahasa Ogan menjadi bahasa alternatif penghubung bagi masyarakat yang tinggal di wilayah OKU Raya (Ogan Komering Ulu, OKU Timur dan OKU Selatan). 

Di wilayah barat Sumatra Selatan tepatnya sepanjang dataran tinggi Gunung Dempo dan aliran Sungai Lematang, Bahasa Besemah menjadi bahasa utama antara masyarakat asli dan wilayah utara Bahasa Melayu Musi memegang peran dalam komunikasi sehari-hari masyarakat di sana. Rumah adat melayu Palembang yaitu Rumah Limas, Rumah Panggung dan Rumah Rakit. Tarian adat yang ada di Sumatera Selatan diantaranya yaitu: Tari Gending Sriwijaya, Tari kebagh, Tari Tanggai, Tari Rodat Cempako, Tari Zapin, Tari Dana dan Tari Pagar Pengantin. Makanan khas Sumatera Selatan yaitu Pempek, Lenggang, Tekwan, Model, Martabak HAR, Pindang Ikan, Nasi Gemuk/Nasi Uduk, Kue Lapis, Kue 8 Jam, Sambal Tempoyak dan Sambal Jok-jok

Website resmi Provinsi Sumatra Selatan :
www.sumselprov.go.id

SEJARAH PROVINSI SUMATRA SELATAN
Provinsi Sumatra Selatan dikenal juga dengan sebutan "Bumi Sriwijaya". Pada abad ke-7 hingga abad ke-12 Masehi wilayah ini merupakan pusat Kerajaan Sriwijaya yang juga terkenal dengan kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Nusantara. Gaung dan pengaruhnya bahkan sampai ke Madagaskar di Benua Afrika. Sejak abad ke-13 sampai abad ke-14, wilayah ini berada di bawah kekuasaan Majapahit. Selanjutnya wilayah ini pernah menjadi daerah tak bertuan dan bersarangnya bajak laut dari Mancanegara terutama dari negeri Tiongkok. Pada awal abad ke-15 berdirilah Kesultanan Palembang yang berkuasa sampai datangnya Kolonialisme Barat, lalu disusul oleh Jepang. Ketika masih berjaya, Kerajaan Sriwijaya juga menjadikan Palembang sebagai Kota Kerajaan.

Menurut Prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan pada 1926 menyebutkan, pemukiman yang bernama Sriwijaya itu didirikan pada tanggal 17 Juni 683 Masehi. Tanggal tersebut kemudian menjadi hari jadi Kota Palembang yang diperingati setiap tahunnya. Pada abad ke-17, Kesultanan Islam Palembang didirikan dengan Palembang sebagai ibukotanya, pada saat itu pula orang-orang Eropa mulai berdatangan di wilayah ini. Belanda menjadi kekuatan dominan di wilayah tersebut. Melalui Perusahaan Hindia Timur Belanda, Belanda memberikan pengaruh terhadap Kesultanan Palembang. Hingga pada akhirnya Kesultanan Palembang dibubarkan. Wilayah ini seperti wilayah lainnya di indonesia, Belanda mengambil alih pemerintahan untuk abad berikutnya, tetapi selama Perang Dunia II, Jepang menyerang Palembang dan mengusir Belanda. 

Jepang menduduki wilayah Sumatra Selatan sampai Agustus 1945, ketika mereka menyerah kepada pasukan Sekutu. Belanda berusaha untuk kembali ke wilayah tersebut, tetapi ini ditentang oleh Republik Indonesia yang baru dideklarasikan, sehingga terjadi Perang Kemerdekaan. Pada akhirnya, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia dan menarik diri dari wilayah tersebut pada tahun 1950. Provinsi Sumatera Selatan kemudian dibentuk pada 12 September 1950. Namun, berdasarkan peraturan daerah Provinsi Sumatra Selatan tentang hari jadi provinsi Sumatra Selatan maka pemerintah Sumatra Selatan menetapkan bahwa 15 Mei 1946 merupakan hari jadi provinsi Sumatra Selatan (Sumsel). 

ARTI LOGO PROVINSI SUMATRA SELATAN
Berikut adalah makna/arti dari logo Provinsi Sumatra Selatan :
  1. Bunga teratai berkelopak lima berarti keberanian dan keadilan berdasarkan Pancasila. Selain itu bunga padma atau teratai adalah bunga suci dalam agama Buddha yang melambangkan Kemaharajaan Sriwijaya sebagai bukti sejarah kegemilangan masa lalu Sumatra Selatan.
  2. Batang hari sembilan adalah nama lain provinsi Sumatra Selatan yang memiliki sembilan sungai.
  3. Jembatan Ampera merupakan ciri yang menjadi kebanggaan masyarakat Sumatra Selatan.
  4. Gunung memiliki makna daerah pegunungan yang banyak terdapat di Sumatra Selatan.
  5. Sedangkan atap khas Sumatra Selatan yang berujung 17 dan 8 garis genting dan 45 buah genting merupakan simbol kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945.

DOWNLOAD LOGO PROVINSI SUMATRA SELATAN
Untuk mendownload logo Provinsi Sumatra Selatan dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group), PNG (Portable Network Graphics) tanpa background atau CDR (CorelDraw) untuk yang bisa diedit, langsung saja klik link dibawah ini:
 
download-logo-provinsi-sumatra-selatan-vector-coreldraw-logoawal

LINK DOWNLOAD

>>  LOGO PROVINSI SUMATRA SELATAN  <<
Format JPG   |   Format PNG   |   Format CorelDraw

0 Response to "DOWNLOAD LOGO PROVINSI SUMATRA SELATAN"

Posting Komentar