Majalah Tempo, sebagaimana dikutip dari wikipedia.org, adalah majalah berita mingguan Indonesia yang umumnya meliput berita dan politik dan diterbitkan oleh Tempo Inti Media. Menurut sebuah laporan yang dikeluarkan Reuters Institute for the Study of Journalism dan Universitas Oxford pada tahun 2021, Tempo merupakan media yang paling dipercaya masyarakat dengan skor kepercayaan mencapai 60%. Tempo sendiri didirikan oleh Goenawan Mohamad dan Yusril Djalinus, dengan edisi pertamanya terbit pada 6 Maret 1971.
Terbitnya edisi pertama tersebut tidak bisa lepas dari peran prakarsa sekumpulan anak muda pada tahun 1969, antara lain yaitu Goenawan Mohamad, Fikri Jufri, Christianto Wibisono dan Usamah, dan awalnya majalah itu bernama "Ekspres". Namun dikarenakan adanya perbedaan prinsip antara jajaran redaksi dan pihak pemilik modal utama, maka Goenawan dan kelompoknya keluar dari Ekspres pada tahun 1970. Dalam waktu yang kurang lebih sama, Harjoko Trisnadi sedang mengalami masalah. Majalah Djaja, milik Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) , yang dikelolanya sejak 1962 macet terbit.
Menghadapi kondisi tersebut, karyawan Djaja menulis surat kepada Gubernur DKI saat itu, Ali Sadikin, meminta agar Djaja diswastakan dan dikelola Yayasan Jaya Raya, sebuah yayasan yang berada di bawah Pemerintah DKI. Lalu terjadi rembugan tripartite antara Yayasan Jaya Raya, yang dipimpin Ir. Ciputra orang-orang bekas majalah Ekspres, dan orang-orang bekas majalah Djaja. Disepakatilah berdirinya majalah ini di bawah PT Grafiti Pers sebagai penerbitnya. Pada tahun 1971, dengan peran serta dari Harjoko Trisnadi, Fikri Jufri, Lukman Setiawan, dan Bur Rasuanto, Goenawan yang kemudian dianggap sebagai "pendiri", menerbitkan majalah Tempo untuk pertama kalinya.
Pemakaian nama Tempo tidak lepas dari saran dari para pengecer. Di mana kata ini mudah untuk diucapkan dan memiliki jarak penerbitan yang cukup longgar, yakni mingguan. Selain itu, namanya dianggap mirip-mirip dengan majalah terkenal dari Amerika Serikat, Time. Dengan rata-rata umur pengelola yang masih 20-an, ia tampil beda dan diterima masyarakat. Dengan mengedepakan peliputan berita yang jujur dan berimbang, serta tulisan yang disajikan dalam prosa yang menarik dan jenaka, majalah ini diterima masyarakat.
Pada tahun 1982, untuk pertama kalinya majalah ini dibredel, karena dianggap terlalu tajam mengkritik rezim Orde Baru dan kendaraan politiknya, Golkar. Saat itu tengah dilangsungkan kampanye dan prosesi Pemilihan Umum. Tapi akhirnya diperbolehkan terbit kembali setelah menandatangani semacam "janji" di atas kertas segel dengan Ali Moertopo, Menteri Penerangan saat itu ( zaman Soeharto ada Departemen Penerangan yang fungsinya, antara lain mengontrol pers).
Makin sempurna mekanisme internal keredaksiannya, makin mengental semangat jurnalisme investigasinya. Maka makin tajam pula daya kritik Tempo terhadap pemerintahan Soeharto yang sudah sedemikian melumut. Puncaknya, pada Juni 1994, untuk kedua kalinya majalah ini dibredel oleh pemerintah, melalui Menteri Penerangan Harmoko. Ia dinilai terlalu keras mengkritik Habibie dan Soeharto ihwal pembelian kapal kapal bekas dari Jerman Timur. Laporan ini dianggap membahayakan "stabilitas negara", di mana laporan utama membahas keberatan pihak militer terhadap impor oleh Menristek BJ Habibie.
Sekelompok wartawan yang kecewa pada sikap Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang menyetujui pembredelan Tempo, Editor, dan Detik kemudian mendirikan Aliansi Jurnalis Independen (AJI). Selepas Soeharto lengser pada Mei 1998, mereka yang pernah bekerja di Tempo -dan tercerai berai akibat bredel- berembuk ulang. Mereka bicara ihwal perlu-tidaknya majalah Tempo terbit kembali. Hasilnya, Tempo harus terbit kembali. Maka, sejak 12 Oktober 1998, majalah Tempo hadir kembali.
Untuk meningkatkan skala dan kemampuan penetrasi ke bisnis dunia media, maka pada tahun 2001, PT Arsa Raya Perdanago public dan menjual sahamnya ke publik dan lahirlah PT Tempo Inti Media Tbk. (TIM) sebagai penerbit majalah Tempo -yang baru.- Pada tahun yang sama, lahirlah Koran Tempo yang berkompetisi di media harian. Sebaran informasi di bawah bendera TIM, terus berkembang dengan munculnya produk-produk baru seperti Tempo English (majalah Tempo edisi bahasa Inggris), Travelounge (2009) dan Tempo Interaktif, yang kemudian menjadi tempo.co serta Tempo News Room (TNR), kantor berita yang berfungsi sebagai pusat berita media Group Tempo.
DOWNLOAD LOGO MAJALAH TEMPO
Bagi anda yang ingin mendownload Logo Majalah Tempo dengan format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group) atau format PNG (Portable Network Graphics) tanpa background dengan tingkat resolusi tinggi atau anda ingin mendownload logo ini pada format vector CDR (CorelDraw) yang bisa diedit kembali guna keperluan pribadi, untuk usaha desain, untuk usaha cetak dan yang lainnya, langsung saja anda klik link download yang telah kami sediakan di bagian paling bawah artikel.
Apabila anda mengalami kendala pada link download, seperti link mati, atau ketidak sesuaian link, atau permasalahan yang lainnya, silahkan sampaikan permasalahan tersebut di kolom komentar agar kendala tersebut bisa segera kami perbaiki. Kami akan selalu Update logo dan desain terbaru lainnya, mohon dukungan anda semua dengan share ke rekan-rekan yang lain supaya mereka dapat mendownload dan memanfaatkan file-file berformat jpg, png dan cdr vector ini untuk keperluan usaha ataupun keperluan pribadi.
LINK DOWNLOAD
0 Response to "LOGO MAJALAH TEMPO"
Posting Komentar